Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2006

Menyusui Saat Flu

Menyusui Saat Flu Ketika ibu terserang flu, kadang-kadang bingung, harus menyusui atau berhenti dulu karena takut menular. Ayahbunda memuat beberapa tips dari 5 orang ibu-ibu, diantaranya aku. Tips ini dimuat di majalah Ayahbunda no 21/19 oktober 2006

Breastfeeding Father

Cerita ini dimuat di Majalah Ayahbunda no 22/1 November 2006 rubrik Ayah dan buah hati Breastfeeding Father Sejak anak pertama kami lahir (Larasati, 13 bulan), kami bertekad untuk memberikan ASI hingga anakku berumur 2 tahun. Kami tahu bahwa ASI adalah makanan terbaik bayi dan bayi yang diberi ASI mempunyai potensi memiliki IQ dan EQ delapan kali lebih tinggi daripada tidak diberi ASI. Dengan tujuan itu, berbagai cara kami lakukan agar anakku mendapatkan ASI yang berkualitas, diantaranya dengan menjaga kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi istriku. Akupun berusaha selalu menciptakan suasana menyenangkan agar istriku relaks dan ASI nya lancar. Semua tentang manajemen laktasi kami pelajari baik dari buku maupun internet. Usaha kami tidak sia-sia. Aku bersyukur karena ASI istriku melimpah. Bahkan saking derasnya, ketika anakku menyusu payudara sebelah kiri, payudara yang kanan ikut mengeluarkan ASI sama derasnya, begitupun sebaliknya. Kami bahagia, meskipun istriku harus kewal

KE SEKOLAH SEJAK BAYI

Saya seorang wanita bekerja. Ketika hamil, suami memberi dukungan penuh sehingga saya dapat menjalani kehamilan dengan sehat dan gembira. Saya tetap bekerja, bahkan hingga satu hari menjelang kelahiran putri pertama kami : ‘Cinta Ing Larasati’ Pasca melahirkan, saya ditemai Ibu mertua dan dibantu seorang pembantu rumah tangga. Sayangnya Ibu mertua hanya bisa menemani selama satu bulan pertama. Pada bulan berikutnya pembantu juga berhenti bekerja. Tentu saja saya kebingungan, siapa yang akan mengasuh anak saya selama saya bekerja ? Saya sempat berkecil hati, apalagi sebentar lagi masa cuti usai. Untungnya suami selalu memberi dukungan dan mengingatkan bahwa segala sesuatu akan dihadapi bersama. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Saya mendapat informasi ada Tempat Penitipan Anak yang mau menerima bayi. Kebetulan lokasinya dekat dengan kantor saya sehingga memungkinkan saya menemui anak pada jam istirahat. Setelah melihat lokasinya dan berkenalan dengan calon guru pengasuhnya (yang ber