Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2008

Memerah ASI (Tabloid Nakita)

Tips ini dimuat di majalah Nakita no 364/VII/25 Maret 2006 Isinya begini : "Aku berniat memberi ASI ekslusif hingga 6 bulan. Untuk itu setiap pergi bekerja aku akan meninggalkan 3-4 botol ASI perah. ASI ku melimpah berkat riset yang kulakukan sendiri lho..Jadi saat Cinta menyusu di payudara kiri, ASI yang memancar dari payudara kanan kutampung ke dalam botol. Begitu juga sebaliknya. Hasilnya jauh lebih banyak daripada saat dipompa, dan juga tidak sakit. Aku pun nggak perlu repot-repot menyiapkan pompa ASI.

Menyiasati Residu Pestisida (Majalah Ayahbunda)

oleh : Murtiyarini (Naskah Asli artikel Tanpa Racun AB 21/16 Oktober 2008) Jika produk organik sulit diperoleh, banyak cara menyiasati residu pestisida dalam buah dan sayur Residu Pestisida pada Buah dan Sayur Bukan rahasia lagi, banyak tanaman yang disemprot pestisida dalam proses budidayanya. Terlebih lagi pada tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran yang memang lebih rentan serangan hama dan penyakit. Efeknya, hampir semua buah dan sayur yang kita konsumsi menyimpan residu (sisa) pestisida antara lain dari bahan aktif abamektin, deltametrin, spinosad, diazinon, finitrothion, fenfoat dan khlorfyrifos. Residu ini sudah banyak dilaporkan berbahaya bagi kesehatan apabila terakumulasi secara terus menerus dan dalam waktu panjang. Tinggi rendahnya residu dipengaruhi oleh jenis tanaman, jenis pestisida, dosis pestisida dan frekuensi penyemprotan serta kapan terakhir kali penyemprotan dilakukan sebelum panen. Sebagian pestisida bersifat lokal, disemprotkan tanaman yang terserang ha