Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Mencari Cahaya Kunang-kunang

Oleh : Murtiyarini Serangga, dimana ? Orangtua masa kini mengalami kesulitan dalam menjelaskan kepada anak-anak tentang bagaimana bunyi jangkrik atau indahnya cahaya kunang-kunang di malam hari. Anak-anak melihat gambaran kedua serangga itu, dan keunikan serangga-serangga lainnya hanya dari buku. Bagi orangtua yang kreatif, mereka dapat membawa anak-anak ke tempat terbuka untuk melakukan eksplorasi serangga, dengan alat kamera digital dan buku gambar untuk merekam keindahannya. Lumayan, setidaknya mereka masih menjumpai beberapa jenis kupu-kupu, barisan semut di ranting, seekor kepik di balik daun, dan lebah yang berputar-putar di kelopak bunga.  Jika ditanya tentang serangga, yang ada dibenak anak-anak sekarang mungkin adalah lalat, nyamuk, kecoa dan wereng. Serangga-serangga tersebut berkonotasi negatif, dikenal sebagai vektor penyakit dan hama tanaman. Padahal serangga adalah spesies paling banyak ragamnya di alam ini, dengan manfaat yang tak kalah besarnya.  Di dunia,

Share Story Win Cannon EOS D1000

"Ma, ternyata kepiting itu jalannya miring dan laba-laba bukan serangga karena kakinya 8 bukan 6"cerita Cinta tentang eksplorasinya Mengabadikan tumbuh kembang anak sangat berharga untuk dikenang sepanjang masa. Setiap catatan langkahnya adalah istimewa. Ketelatenan orangtua mencatat setiap perkembangan anak akan menjadi penanda. Sepenggal cerita di atas saya ekstrak dari sekian banyak kepintaran Cinta. Ingin rasanya menulis berlembar-lembar, namun khusus lomba ini, tulisan maksimal 140 karakter yang akan mendapatkan nilai tambah di hati Juri. Alhamdulillah, cerita Cinta di atas memenangkan kamera SLR Cannon EOS D1000 yang saat ini nilainya sekitar 4 juta rupiah. Semoga bermanfaat untuk sarana eksplorasi Cinta. Saya juga bisa memanfaatkan nya untuk menambah serunya catatan tentang tumbuh kembang anak-anak.