Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

MILIKI, WALAUPUN HANYA SATU DAN BEKAS !! (Diskusi Ibu ibu Doyan Nulis IIDN)

(Diskusi, 30 Maret 2012) 7 tahun lalu, ketika tulisan saya mulai menyasar media cetak, informasi tentang syarat pengiriman, alamat media, jumlah kata, karakter media dan lain sebagainya belum sebanyak dan semudah saat ini. (Terimakasih atas berdirinya IIDN sebagai wadah berbagi informasi penulisan) Sebelum menulis saya mempelajari media bersangkutan secara langsung untuk melihat gaya bahasa, menghitung jumlah kata/karakter secara manual, dan kemudian tulisan-tulisan itu saya kirim via pos. Sulit menyelami karakter media jika kita tidak memegang, paling tidak satu eksemplar, media tersebut. Karena itu, saya melengkapi koleksi dengan berburu ke tukang loak (biar hemat). Hasilnya lumayan, beberapa majalah bekas dengan tahun terbaru bisa didapat, Selain itu, saya intip-intip di toko buku, walaupun tidak bisa leluasa membaca setidaknya saya mengikuti trend yang sedang berlaku. Membaca langsung media, saya rasa masih menjadi cara terbaik untuk menyelami gaya penulisan dan te

Saat Anak Tak Mau Dipamerkan (Mommies Daily)

Senang banget bisa berkontribusi di situs bergengsi ini http://mommiesdaily.com/2012/03/28/saat-anak-tak-mau-dipamerkan/ Mempunyai anak memang membanggakan bagi orangtua. Namun kadang-kadang, orangtua terlalu mengharap hal yang lebih dari sang anak, bahkan ketika dia masih kecil sekalipun. Suatu sore dengan semangat saya mengajak Cinta ke acara reuni dengan teman-teman kuliah. Berbeda dengan reuni terakhir 3 tahun lalu, kali ini saya bisa ajak anak seperti teman lainnya. Saya berencana menunjukkan kepintaran Cinta pada teman-teman saya. Di rumah, Cinta sudah bisa melakukan permintaan sederhana seperti mengambil sesuatu, bersalaman, kiss bye, dan menyanyi lagu Balonku. Acara itu ramai oleh anak-anak teman-teman. Suara anak-anak bersaing dengan tawa bapak-ibu mereka. Begitu datang saya sapa teman-teman sekaligus mengenalkan Cinta. ”Ayo sayang, salaman dengan Tante dan Om” kata saya pada Cinta. Seorang teman menyodorkan tangan, menunggu Cinta membalas salamnya. Tapi Cinta diam saj

TATA KRAMA MENULISKAN PENGALAMAN / KISAH NYATA (Diskusi Ibu ibu Doyan Nulis IIDN)

Jumat yang padat… senang berada disini ^____^ Karena kita perempuan, karena kita lebih mudah bercerita tentang kisah pribadi, sebaiknya kita renungkan lagi hal-hal berikut : (1) Ibu paling suka menulis tentang anak. Apalagi si anak sedang lucu-lucunya. Kadang-kadang karena terlalu antusias menulis, menulis dan menulis, kita terlalu detil bercerita dan menyentuh hal-hal yang memalukan/ menyedihkan dengan dalih INSPIRATIF untuk orang lain. Bayangkan, jika si anak sudah mengerti (kalau tidak sekarang beberapa tahun kemudian), kira-kira apa reaksinya? (2) Sementara kalau ibu menceritakan hal yang membanggakan, tetaplah mengontrol tulisan, ingatlah juga reaksi pembaca. Mungkin saja ada yang merasa “ihh, lebay, kayak anaknya sendiri aja yang hebat” nah lho..hehehe… (3) Senada kasusnya dengan anak, ketika kita menceritakan suami, mertua, ibu, dan keluarga besar, harus benar-benar anda pikirkan reaksi mereka dan dampak sesudahnya ketika melihat kisah mereka beredar di masyarakat. C

NUTRISI MURAH DAN SEHAT UNTUK IBU HAMIL

Gambaran Status Gizi Ibu Hamil di Indonesia Tidak dipungkiri, kedudukan Ibu dalam keluarga sangat penting. Ibu adalah pengasuh utama anak-anak, pendamping bapak, serta mengurus rumah tangga. Dengan alasan itu, ganguan kesehatan yang diderita oleh Ibu akan berdampak luas pada seluruh keluarga. Ibu juga lokomotif perilaku sehat dalam keluarga. Pengetahuan ibu tentang gizi keluarga menunjang penyediaan gizi seimbang. UNICEF menempatkan ibu sebagai bagian penting yang akan mempengaruhi status gizi anak, baik langsung maupun tidak langsung. Kemudian UNICEF menerapkan konsep bentuk pola asuh dalam keluarga tidak hanya kepedulian pada anak saja (child care), juga kepedulian pada ibu (mother care). Lebih konkrit, prioritas pemenuhan gizi dalam sebuah keluarga adalah anak balita dan ibu hamil. Apabila dalam sebuah keluarga terdapat ibu hamil, maka menjadi tanggungjawab ayah dan anggota keluarga yang lain untuk memberi perhatian penuh pada kesehatan ibu. Di Indonesia, kejadian ibu hamil p

Ayah, Dukung Bunda Hamil dan Menyusui !

Selamat, anda akan segera menjadi ayah ! Saatnya anda merayakan berita bahagia ini. Dan agar berita bahagia ini menjadi kenyataan, ayah harus memenuhi dan mendukung kebutuhan kesehatan bunda selama kehamilan dan menyusui. Kesehatan jasmani dan rohani calon buah hati anda bergantung sangat tergantung pada kesehatan bunda. Dan roda-roda rumah tangga dapat berjalan sebagaimana mestinya hanya jika bunda selalu dalam kondisi sehat. Keterlibatan ayah selama hamil dan menyusui akan mempermudah bunda menjalaninya, sehingga berdampak besar pada kebahagiaan dan kesehatan bunda dan calon bayi. Dukungan ayah juga terbukti meningkatkan kesiapan bunda menghadapi persalinan, dan meningkatkan produksi ASI. Kehamilan menjadi perubahan besar bagi seorang wanita. Proses ini membahagiakan sekaligus melelahkan. Bunda akan mengalami mual dan muntah, cepat lelah dan mudah mengantuk. Perubahan fisik dan hormon menjadikan bunda sering tidak fokus pada pekerjaan, emosional dan rendah diri. Peruba

MEMILIH TEMA PART II : MENULIS BERDASAR TREN MEDIA (Diskusi Ibu ibu Doyan Nulis IIDN)

MEMILIH TEMA PART II : MENULIS BERDASAR TREN MEDIA (DISKUSI 9 MARET 2012) Setelah minggu lalu kita diskusi menulis berdasar ide di kepala, pada level yang lebih lanjut kita mencoba mengikuti apa maunya media. Tentu saja tetap harus memahami kebutuhan media, karakter dan timing yang tepat. Naik level nih, artinya, walaupun temanya bukan ide yang ada dikepala kita, yang bukan kita pahami betul, nggak punya latar belakang pendidikan dan pengalaman, tapi kita mencoba menggali info dan menulisnya menjadi artikel cantik. Pada level lanjut kita seperti jurnalis, menulis dengan tema berdasar jadwal yang ditentukan Jika artikel sudah oke, tentukan sasaran kapan artikel sebaiknya dimuat. Kita bisa menyasar waktu pemuatan dengan mengirimkan PALING LAMBAT 2-3 edisi sebelumnya. Saya perkirakan rapat redaksi dilakukan pada saat itu. Untuk media harian, sebaiknya 2-3 hari sebelumnya, tergantung artikelnya mudah basi nggak (kadaluarsa beritanya). Media mingguan 2-3 minggu sebelumnya, m

MEMILIH TEMA : MENULIS BERDASAR IDE DI KEPALA (Diskusi 2 Maret 2012)

Semangat Ibu-ibu ! Karena ini hari jumat ^^ Memilih tema memang gampang-gampang susah. Kadang-kadang tema yang kita kuasai tidak terlalu popular dan tidak cocok dengan berbagai media yang beredar di sekitar kita. Atau tema cocok, kita kuasai bahannya, tapi kok tidak dimuat-muat, jadi minder dan merasa nggak berisi. Jangan pernah berpikir begitu. Yakin deh, setiap kita punya keahlian masing-masing, yang orang lain belum tentu punya. Sebenarnya saya jarang menulis, blogging, atau bikin note. Jumlah media cetak yang saya jajaki juga masih sangat terbatas. Hanya saja , kelihatannya saya cukup oke dalam menentukan kemana tulisan saya harus dikirim, pada saat yang tepat. Jadi tingkat keberhasilannya tinggi. (Tolong jangan dicontoh ketidakproduktifan saya.) Coba ibu-ibu lakukan pemetaan ini, apakah ibu-ibu menulis BERDASAR IDE DI KEPALA, ATAU BERDASAR TEMA YANG DIMINTA MEDIA/LOMBA ? Keduanya bisa dipelajari dan dikuasai dengan baik. Hari ini, mari kita diskusikan hasil pemetaan yan

MEMULAI DARI YANG MUDAH, INILAH ARTIKEL PERTAMAKU DI MEDIA“ (Diskusi IIDN 24-02-2012)

Apa kabar ibu-ibu ? Semoga tambah semangat karena ini hari Jumat :) Melanjutkan cerita minggu lalu, minggu ini tentang pengalaman pertama lagi . Memang yg pertama itu meninggalkan kesan mendalam ya, sesuatu banget ^^ Setelah sekitar satu tahun menjadi pelanggan majalah Ayahbunda, membaca isinya sampai “ngelotok” dan merasa memahami karakternya, saya lantas berpikir sepertinya sudah saatnya mencoba mengirimkan artikel. Tentu saja yang harus diperhatikan (1) tema nya belum pernah dimuat, (2) saya menguasai bahannya, dan (3) cocok dan bermanfaat untuk pembaca Ayahbunda. Kebetulan pernah belajar tentang pestisida, dan ingin mengaitkan tema pestisida dengan parenting, maka jadilah artikel “Menyiasati Residu Pestisida dalam menu keluarga” Sebisa mungkin saya menulis sesuai dengan karakter majalah Ayahbunda, yaitu (1) kalimat singkat-singkat tapi padat, (2) to the poin, dan (3) banyak dalam bentuk poin-poin. Kalau masalah EYD dan tata bahasa saya percayakan pada ilmu bahasa Indonesi