Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Air Harapan di Kota Hujan

Kota Hujan pun Kekurangan Air Minum Saya pernah mengalami rasanya kesulitan mendapatkan air bersih. Tepatnya sewaktu saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di wilayah Desa Mekarwangi, kecamatan Tanah Sareal, Bogor, Agustus tahun 1999.   Warga desa kesulitan air bersih.   Mereka umumnya mengebor tanah dan mengambil air dari sumur. Namun saat itu air tanah sedang kering, jika tetap diambil yang keluar adalah lumpur.   Akhirnya kami para mahasiswa KKN harus beradaptasi. Kami hanya bisa mandi hanya dengan lap basah, karena air harus dihemat untuk minum dan sikat gigi.   Itupun dengan kualitas yang meragukan.    Ketersediaan air bersih pada 13 tahun silam saja sudah sedemikian sulit, apalagi dengan perkembangan urbanisasi saat ini.   Pembangungan kota semakin giat, sementara upaya konservasi air dan penghijauan semakin jauh dari harapan.

A Luxurious Mother Day [Smart Mommy Inspiration Event]

Berawal dari persahabatan di dunia maya, saling berbagi informasi, saling cerita. kelima ibu-ibu cantik ini dipertemukan dalam sebuah acara Smart Mommy Inspiration Pada jamuan mewah di Hotel Ritz Carlton. Dengan sponsor Bisolvon dan Tabloid Nyata. Pada hari, dimana ibu begitu diistimewakan di seluruh Indonesia, hari ibu 22 Desember. Mereka adalah aku, Eka Candra Lina, Rina Susanti, Murti Yuliastuti dan Nunung Yuni Anggraeni. Inilah momen spesial tersebut, yang terekam dalam bidikan kamera. Eka dan Rina, antri mau registrasi

Smart Mommy and The Team [Pemenang Utama Lomba Esai Smart Mommy Inspiration]

Perubahan status  menjadi mama membuat saya meng akui bahwa ibu saya memang smart.   D ulu saya heran bagaimana ibu bisa menyiasati uang belanja agar cukup , menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang banyak , membagi waktu untuk keluarga dengan jumlah anak yang tergolong banyak , dan berbagai urusan lain. Ternyata menjalankan peran ibu membutuhkan strategi yang smart. Disamping itu, i bu selalu berusaha memberikan situasi yang terbaik untuk anak-anaknya. T iba lah kini giliran saya untuk menunjukkan seberapa smart saya bisa menjalankan berbagai urusan sebagai ibu. Saya banyak belajar dari orangtua tentang bagaimana memilih sebuah keputusan, membuat rencana serta beralih ke rencana cadangan apabila rencana pertama gagal. Apapun yang terjadi dalam hidup harus dihadapi dengan optimis.

Membangun Iklim Kerja Kondusif dan Optimis untuk Pelayanan Prima [Juara 2 Lomba Esai Dies Natalis 30 FMIPA IPB]

Tenaga kependidikan, bukan sekedar penunjang Berjalannya roda pendidikan di perguruan tinggi ditentukan oleh 3 komponen utama SDM yaitu dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.   Istilah dosen dan mahasiswa sudah sangat popular di masyarakat.   Bagaimana dengan istilah tenaga kependidikan?   Saya sebagai tenaga kependidikan, sering mendapati orang yang salah sangka dengan profesi ini. Mereka mengira, tenaga kependidikan sama seperti dosen.   Kemudian saya jelaskan bahwa sebelumnya kita mengenal istilah pegawai atau bagian tata usaha atau tenaga penunjang yang kemudian mengalami penyesuaian sesuai perkembangan fungsi dan cakupannya dengan istilah tenaga kependidikan.

Dies Natalis ke 30 FMIPA IPB

Prolog : Suatu siang, dalam langkah menuju kantin Sapta di Fateta, aku melirik sebuah pengumuman menarik di majalah dinding.  Lomba Esai MIPA ! Dan ada untuk kategori tenaga kependidikan. Dan hadiahnya setara dengan gaji satu bulan ! Yeaaay...gak bakalan yang tahan melewatkan even begini! Apalagi ini internal IPB, ada dua magnet; pertama saingan tentu tidak sebanyak kompetisi di luar sana, kedua...jika aku menang tentu akan tambah eksis di dalam institusi. Kan selama ini merasa hanya eksis di luar aja. (masa siiih??? hehehe ;p) Singkat cerita, diam-diam aku mengikuti kompetisi tersebut. Dan kira-kira satu bulan kemudian aku mendapatkan telepon dan undangan spesial untuk hadir dalam acara Dies Natalis F MIPA. Acara di IPB Convention Center, di bagian atas Botani Square. Aku datang sendiri, tidak ada yang kukenal dari FMIPA. Memasuki gedung dengan jamuan mewah, perasaan ini campur aduk antara grogi, haru, syahdu....

Night Treatment for All Day Fitness and Beauty

Bagaimana hari-harimu? Ini hari-hariku : Pagi hari    menjadi saat paling sibuk karena semua urusan persiapan sekolah dan kantor harus siap sebelum pukul 06.00.     Ditambah pekerjaan rumah seperti mencuci baju dan menyapu. Dalam perjalanan ke kantor, saya harus menikmati macet dan polusi. Siang hari  di kantor, saya  lebih banyak berada di ruangan ber AC.   Saat istirahat , saya harus    berpanas ria mencari makan di luar. Sore hari , kembali menemui kemacetan dan polusi di jalan.    Sesampainya di rumah, saya masih disambut dengan tugas-tugas rumah tangga , memasak dan mencuci piring.

Deklarasi Blogger Anti Korupsi

KE ANCOL, SEHARI TIDAK PERNAH CUKUP

Saya pernah merasakan mempunyai mimpi ingin melihat ibukota Indonesia dengan berbagai ikon yang dimilikinya: Monas, Masjid Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Impian Jaya Ancol, Blok M dan Pekan Raya Jakarta. Tempat-tempat itulah yang terbayang setiap kali nama Jakarta disebut.  Saya dulu hanya melihatnya dari berita-berita di televisi dan film Catatan Si Boy.  Hanya mimpi, karena saya kecil dan remaja di Trenggalek, sebuah kota kecil di Jawa Timur.  Ke Jakarta artinya menempuh perjalanan yang panjang dan lama. Mungkin sama seperti saya, begitulah mimpi-mimpi anak-anak daerah melihat ibukota. Apalagi sekian tahun berselang, semakin banyak ikon ibukota yang melambai-lambai untuk dikunjungi. Takdir membawa saya menetap di kota Bogor. Sebagai warga Bogor, jalan-jalan ke Jakarta ibaratkan tinggal melangkah setapak kaki. Jarak Jakarta-bogor memang relatif dekat. Apalagi dengan transportasi umum sudah bisa mengakses tempat-tempat wisata dan pusat perbelanjaan.  Yang membuat perja