Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Peran Kita Pada Jajanan Anak

Masih pengen ngobrolin soal jajanan anak yang menjadi keprihatinan saya (sebagai ibu).  Kadang gemes juga sih lihat di banyak sekolah masih adaaaa aja pedagang kaki lima yang menjual jajajan "nggak jelas." Sampai muncul pertanyaan dalam benak saya, apa sekolah tidak sanggup menyediaka  lingkungan sehat bagi siswanya, termasuk soal jajanan ini? Tega banget PKL yang jualan jajan yang aneh-aneh, apa enggak ingat anaknya sendiri? 

Belanja Keluarga di Kota Kasablanka

Sabtu lalu kami ke Kota Kasablanka. Jangan salah kira, ini bukan kota Casablanca di Maroko, tapi ini nama mal keren di Jakarta. Sesuai nama asalnya, mal ini bergaya Maroko. Di saat orang Jakarta berbondong-bondong ke Bogor di akhir pekan, kami melawan arus memilih ke Jakarta. Pagi itu suasana tol relatif lancar. Apalagi lokasi Kota Kasablanka mudah dijangkau, tanpa GPS pun kami sudah hapal, yaitu di jalan yang sama dengan nama mal nya, Casablanca, daerah Tebet, Jakarta Selatan.

Aku Mau Jajanan Sehat !

Dua hal yang paling menguatirkan saya saat melepas anak ke sekolah adalah bully dan jajanan tak sehat. Soal bully saya tulis nanti ya, sekarang soal jajajan anak dulu :) Sekolah yang bisa mengelola kantin atau catering sendiri adalah salah satu kriteria kami memilih sekolah dasar untuk Cinta. Jika TK masih relative “aman” dari jajan (karena bawa snack dari rumah), ketika anak memasuki usia SD saya harus lebih berhati-hati. Anak semakin besar, mulai mengenal uang dan jual beli (memang seharusnya dikenalkan) dan mulai punya kemerdekaan untuk memilih jajanan yang akan dibelinya. Was-was pastinya, apalagi di kebanyakan SD yang saya lihat, ada pedagang jajanan di luar pagar. Dari gorengan, makanan ringan, jajanan basah, minuman warna-warni, dan permen.

Naik Veloz ke Ah Poong, Menaklukkan Macet dan Hujan Badai

Sempat bertanya-tanya ketika saya menjadi satu dari dua puluh finalis Lomba Blog Avanza Veloz, mau diajak jalan-jalan kemana ya sama Toyota? Terus terang, kalau perginya jauh-jauh saya belum tentu bisa. Dan ternyataaaa, keraguan saya terjawab. Destinasi Toyota One Day Challenge dekat sini saja kok. Nggak tanggung-tanggung dekatnya, hanya 5 km dari rumah saya, yaitu ke Pasar Ah Poong (baca : Apung) , Sentul, Bogor. Yesss! Saya bisa ikutan. Dan lagiiii, saya belum pernah ke Pasar Ah Poong walaupun lokasi dekat rumah *ups* Toyota One Day Challenge ini dilaksanakan Minggu 15 November 2015. Pemilihan rute Jakarta-Bogor pada hari minggu menurut saya sangat tepat. Sebagai mobil keluarga, Avanza dan Veloz banyak digunakan untuk mobilitas perkotaan. Tantangannya, pada akhir pekan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) bisa dipastikan super padat.

BNI Debit Online, Sahabat Mama Berbelanja

Sudah rahasia umum, jadi mama itu sibuknya minta ampun. Urusannya banyak dan semuanya penting. Dari urusan keluarga hingga urusan kantor. Dari urusan sekolah hingga urusan rumah. Begitulah hari-hari saya sebagai mama. Jadi kalau ada yang bisa membantu mempermudah urusan, pastinya saya senang sekali.  Dua hal yang saya syukuri adalah kehadiran internet dan telepon selular. Dalam banyak aktivitas keduanya membantu saya. Misalnya hal yang paling sering adalah untuk membaca informasi dan berbelanja online. Urusan mama tak jauh dari urusan dapur dan rumah tangga. Berbelanja adalah hal yang paling sering dilakukan karena sifatnya penting. 

Pink and Blue (Rubrik True Story Family Guide Magz)

Entah siapa yang mengajarinya, sejak usia 2 tahun Cinta menyukai baju rok lebar dan gaun model princess.  Padahal, sedari bayi saya lebih suka memakaikan baju laki-laki untuknya. Dulu, saya memang mendambakan jenis kelamin laki-laki untuk anak pertama, jadi banyak saat hamil saya banyak membeli atasan dan celana, biasanya bergambar mobil atau pesawat, dan berwarna biru atau putih. Tak sekali pun saya membeli rok! Di usia kehamilan 7 bulan, saya tahu bahwa janin dalam kandungan berjenis kelamin perempuan. Awalnya saya pikir saya akan kecewa, apalagi mas Ari. Eh, ternyata kami berdua sangat berbahagia dengan kehadiran putri pertama kami.  

Melintasi Cirebon dan Jatuh Cinta

Memasuki Cirebon Sayangnya, saya hanya melintasi Cirebon setiap kali mudik dari Bogor ke Jawa Timur.  Sepanjang perjalanan saya menikmati suasana kota.  Dengan mengendarai mobil keluarga, seharusnya saya lebih leluasa singgah lebih lama di Kota Cirebon. Nyatanya, belum pernah berhenti sekalipun.