Langsung ke konten utama

DAUR ULANG NASKAH (Diskusi Ibu ibu Doyan Nulis IIDN)


DAUR ULANG NASKAH (DISKUSI 20 APRIL 2012)

Happy Friday !!!
Pernahkah ibu-ibu menerima “surat cinta” (penolakan naskah) dari redaksi sebuah media?
Jika belum, ada 3 kemungkinan
1. Naskah akan segera dimuat dalam waktu dekat
2. Anda dan Redaksi sama-sama tidak saling mengkonfirmasi nasib naskah tersebut.
3. Anda belum pernah mengirimkan naskah, hehehe

Saya pernah menerima sura cinta tersebut.
Tentu saja langsung patah hati.
Tapi tidak lama, sekitar 30 menit saja.
Selama itu saya mencari-cari peluang kemana sebaiknya naskah kembali ini saya kirimkan?
Saya memperlakukan setiap tulisan saya dengan istimewa, jadi kalaupun ditolak oleh sebuah media, saya pikir itu hanya sebuah perbedaan selera. Jangan pernah membuang atau menyimpan naskah anda terlalu lama. Segera lakukan daur ulang!!

Tips melakukan daur ulang
1. Baca kembali naskah lama anda, apakah informasi dan ide-ide di dalamnya masih aktual.Jika sudah basi, lakukan perbaikan dan tambahkan informasi terbaru.
2.Pastikan kembali apakah naskah itu perlu mengalami perubahan format penulisan atau menurut anda masih oke. Perubahan format bisa terjadi jika anda menyasar media dengan visi misi yang agak jauh berbeda dari media pertama. Dari artikel lama bisa saja anda perlu memecahnya menjadi 2 atau 3 pokok bahasan, dan ini sebenarnya kabar bagus, anda menemukan pengembangan ide baru atas naskah lama anda.
3. Lakukan perubahan gaya bahasa sesuai media baru yang akan anda tuju. Perubahan gaya bahasa tidak selalu harus terjadi, kadang kala gaya penulisan kita udah cukup bisa masuk ke beberapa jenis media sekaligus kok.
(Silakan ditambahkan tips2 lain..)

Sebagai contoh, saya pernah gagal dalam sebuah antologi. Tulisan tersebut saya ubah sedikit, dan kemudian saya kirimkan ke sebuah majalah nasional, dan dimuat tak lama kemudian. Jadi ibu-ibu, perlakukan setiap naskah anda dengan istimewa, carikan tempat terbaik, karena mungkin saja “nasibnya” akan lebih baik setelah mengalami beberapa penolakan. :)

Yuk, ngerumpi disini...

Batal Suka ·  ·  · 20 April 2012 pukul 11:56melalui seluler
  • Anda, Nuri Dhea SubiyantoJasmine HannirayaDeandra Tri Ayuni, dan 33 orang lainnya menyukai ini.
  • Arin- Murtiyarini Aduh, kok bahasaku formil bgt ya? Santai aja ibu-ibu..hehe..
    20 April 2012 pukul 11:58 melalui seluler · Suka
  • Rohma Mauhibah saya sering ditolak penerbit Bu Arin- Murtiyarini. Sakit hati, pasti. Tapi saya cari tahu alasan penolakan itu. Edit sana-sini. Cari penerbit baru. Kirim lagi. Saya selalu yakin, naskah yang ditolak itu artinya sedang mencari penerbit terbaik bagi naskah-naskah saya 
    20 April 2012 pukul 12:05 · Suka · 2
  • Arin- Murtiyarini Betul mba Rahma. Dan apa disetiap penolakan penerbit memberi review pada naskah tersebut?
    20 April 2012 pukul 12:07 melalui seluler · Suka
  • Haeriah Ummu Abdillah Menarik mba Arin- Murtiyarini, kemarin aku patah hati kr naskahku gagal ikut dalam proyek antologi. Sempat berpikir tuk ninggalin dunia nulis kr merasa gak bsa nulis bagus lagi. Insya Allah, naskahnya bakal kuubek2 dan kirim di media aja. Mudah2n berjodoh di sana...
    20 April 2012 pukul 12:08 · Suka · 1
  • Candra Nila Murti D walah nasib sebagai sang gagal pada naskah, antalogi outline kerap kualami mbak,..qiqii cuma sayangnya saya gak lagi lakukan perombakan seketika, ato berpikiran dengan cepat untuk kirimkan ke tempat lainnya, kadang tunggu 'kesempatan' yg mana media ato agen naskah butuh lagi hasil tulisan yg mirip dg tulisan sy yang tertolak lalu..gelo bin kecewa dulu biasanya, walau tak lama.
    20 April 2012 pukul 12:10 · Suka · 1
  • Arin- Murtiyarini Setuju mba Ummu Abdillah BS !! Setidaknya antologi menolong kita memancing ide menulis dg tema-tema yg dilombakan. Kalau gagal ya dimodif aja.
    20 April 2012 pukul 12:10 melalui seluler · Suka · 1
  • Rohma Mauhibah Saya pernah ke Grasindo. Di surat cintanya dijelaskan bahwa naskah saya bagus tetapi temanya sedang tidak sesuai dengan jadwal redaksi.
    20 April 2012 pukul 12:10 · Batal Suka · 2
  • Nita Tjindarbumi ini sedang bahas apa sih teman-teman
    20 April 2012 pukul 12:11 · Suka · 1
  • Arin- Murtiyarini Yayaya...kalo buku butuh lbh banyak waktu utk patah hati mba Candra nila, hihi...
    20 April 2012 pukul 12:12 melalui seluler · Suka · 1
  • Lis 'Lisdha' Dhaniati mbak arin... Senang sekali dg pesan 'perlakukan setiap tulisan dg istimewa'...aih jika tulisan itu 'barang hidup', kalau kita istimewakan, pasti mereka akan senang dan balik mengistimewakan kita... Tengkiuuu sharingnya mbak 
    20 April 2012 pukul 12:13 melalui seluler · Batal Suka · 2
  • Rina Susanti Setuju, intiny jgn pantang menyerah. Naskah ditolak satu media belum tentu ditolak media lain
    20 April 2012 pukul 12:13 · Batal Suka · 1
  • Arin- Murtiyarini Ngerumpi ngalor ngidul mba Nita.
    20 April 2012 pukul 12:13 melalui seluler · Suka · 1
  • Lina Herlina Makasih sharingnya mbak Arin.
    20 April 2012 pukul 12:22 · Batal Suka · 2
  • Dik Meme Love Antologi apa sih?

    Hayoyo jadul banget aku,tolong ya aku di jelasin 
    terimah kasih 
    salam kenal semua 
    20 April 2012 pukul 12:36 melalui seluler · Batal Suka · 1
  • Fuatuttaqwiyah El-adiba Antologi itu kumpulan cerita yang ditulis oleh beberapa orang dengan tema yang sama ya kan mbak Arin- Murtiyarini
    20 April 2012 pukul 12:43 · Suka · 1
  • Arin- Murtiyarini Sepertinya begitu mbak 
    20 April 2012 pukul 12:46 melalui seluler · Suka · 1
  • Dik Meme Love Oh gitu.... Ya..

    gimana sih,kirim cerita ke sebuah majalah atau surat kabar melalui email,yahoo.apalagi pakai hp?
    Bisa tidak ?
    20 April 2012 pukul 12:53 melalui seluler · Suka
  • Wida Waridah Saya mengalami juga seperti yang Mbak Arin lakukan. Beberapa naskah yang ditolak media, ketika saya kirim ke media yang berbeda, akhirnya naskah tersebut menemukan nasib baiknya. Namun ada juga naskah yang saya tulis hari itu, detik itu juga, selesai menulis saya kirimkan, langsung dimuat oleh media. Namun untuk satu ini, hanya satu dua kali saja kejadiannya.
    20 April 2012 pukul 12:55 melalui seluler · Suka · 2
  • Arin- Murtiyarini @Dik Meme Love : boleh 
    @Mba Widah Waridah : memang tidak sellau berujung manis, tapi yg penting selalu bersemangat 
    20 April 2012 pukul 13:16 melalui seluler · Suka · 2
  • Arin- Murtiyarini Penting bagi kita membuat file-file yg rapi, misal:
    -file tulisan sedang dalam proses pembuatan
    -file tulisan yang sudah dikirim tapi belum dimuat (belum ada konfirmasi)
    -file tulisan yg sudah dimuat
    -file tulisan ditolak dan siap didaur ulang
    20 April 2012 pukul 13:19 melalui seluler · Suka · 2
  • Arin- Murtiyarini Daur ulang naskah biasanya tidak membutuhkan waktu yg banyak, jadi bisa sambil terus memproduksi tulisan-tulisan baru.
    20 April 2012 pukul 13:20 melalui seluler · Suka
  • Haeriah Ummu Abdillah Duh mba Arin- Murtiyarini, baru aja aku buat file2 spt yg mba sarankan. Kok bisa sehati, ya?
    20 April 2012 pukul 13:25 · Batal Suka · 1
  • Arin- Murtiyarini Hehe..iya mba, kita sehati. Sama nggak mbak penamaanya?
    20 April 2012 pukul 13:28 melalui seluler · Suka
  • Rima Farananda Aku sependapat dgn mbak Arin, tiap naskah hasil karya kita harus diperlakukan dgn istimewa, mulai menghargai dan mengapresiasi hasil karya sendiri, bisa menjadi semacam "pancingan" buat orang lain (pihak majalah, koran dsb) utk berlaku serupa thdp naskah karya kita ...( dikutip dari my own dream) he2.... trims inspirasinya mbak 
    20 April 2012 pukul 13:32 · Suka · 1
  • Haeriah Ummu Abdillah tadi ngerapiinnya jadi : file rancangan tuk tulisan2 yg dalam penyelesaian - file arsip tuk naskah yg udah dikirim ke media - file bahan berisi bahan2 yg menarik dri berbagai sumber
    20 April 2012 pukul 13:39 · Batal Suka · 1
  • Anna Permatasari sangat informatif! jadi harus selalu minta konfirmasi dan menanyakan kembali nasib naskah kita, ya Mbak Arin- Murtiyarini
    20 April 2012 pukul 13:47 · Batal Suka · 1
  • Arin- Murtiyarini kalo aku iya. Kalau mau daur ulang harus dikonfirmasi dulu mbak, biar gak dobel tayang. Malah kalo aku belum mengirim ke media yg sama kalo tulisanku yg lama blm jelas nasibnya (ini tidak perlu dicontoh krn mengurangi produktivitas). Karena aku nggak mau naskahku tercecer dan aku lupa. Karena aku selalu berpikir bhw ide-ideku spesial, sayang kalo nggak jelas nasibnya, hehe.. *pede utk diri sendiri aja ya..
    20 April 2012 pukul 13:55 melalui seluler · Suka · 5
  • Arin- Murtiyarini Di emailpun aku bikin folder yg memudahkan kita melacak kemana naskah itu telah dikirim, udah berapa lama ngendon di redaksi, dan apakah sudah cukup pantas utk menanyakannya. Kita tau redaktur pasti sibuk dan nggak mau juga kalo terlalu diburu-buru.
    20 April 2012 pukul 13:58 melalui seluler · Suka · 2
  • Anna Permatasari wah, banyak input, nih... maklumlah baru mau aktif walau yg dihasilkan tdk banyak...hehehe.. makasih Mbak Arin- Murtiyarini, pengalamannya sgt berguna! ^^
    20 April 2012 pukul 14:00 · Batal Suka · 1
  • Yunita Soekandar Mksh bnyk untk infonya, cerpenku pernah di tolak ktnya terlalu polos gitu...kecewa jg tp ngga pa2 buat pengalaman. Dan nasib cerpen itu agak memelas soalnya cm aku masukin map.tp mulai skrg aku janji untk memperlakukunnya dngn istimewa
    20 April 2012 pukul 14:39 melalui seluler · Suka
  • Sri Rahayu wah kalau aku belum sampai ke redaksi atau penerbit manapun minta temanku komentar. tidak ada jawaban.rasanya juga patah hati. apakah itu berarti kita harus daur ulang?
    20 April 2012 pukul 15:14 · Suka · 1
  • Bulan Nosarios Mbak Arin- Murtiyarini, yang nomor satu mbesarin ati bangeeet :)) ada satu lagi Mbak, udah dimuat tapi kita nggak dikabari, hiks...
    20 April 2012 pukul 16:22 · Suka · 1
  • Arin- Murtiyarini @Yunita : Maksudnya dalam bentuk hardcopy ?
    20 April 2012 pukul 16:35 melalui seluler · Suka
  • Arin- Murtiyarini @Sri Rahayu : kalo dikoreksi teman sih istilahnya revisi kali ya hehehe..
    20 April 2012 pukul 16:37 melalui seluler · Suka
  • Arin- Murtiyarini @Anggrek Bulan : nah itu dia.. Krn aku tau ada kasus macam gitu, jadi aku kirimnya hanya ke media yg terjangkau olehku. Pengennya setiap karya yg dimuat di album 
    20 April 2012 pukul 16:39 melalui seluler · Suka · 1
  • Cetra Aditya salam kenal mba Arin- Murtiyarini dan ibu2 lain. mau tanya, saya pgn coba ngirim cerpen ke majalah sekar, tp kalo kata ganti org pertamanya itu laki2 cocok ga ya?kan majalah perempuan.
    20 April 2012 pukul 17:04 · Suka
  • Arin- Murtiyarini Kayaknya nggak cocok mbak Cetra Aditya. Tulisan mba Agnes Bemoe yg dimut di sekar diubah oleh sekar dari kata ganti Dia menjadi Aku, pdhal tokoh udah perempuan (rubrik kata hati)
    20 April 2012 pukul 17:09 melalui seluler · Suka
  • Haeriah Ummu Abdillah Dulu aku juga ngirim naskah ke media yg bisa kupantau jd kalau dimuat, aku tahu sendiri. Dulu juga semua karyaku yg dimuat kusatukan dalam sebuah album. Sayangnya kebakaran hebat di tahun 2006 menghanguskan semua bukti kalo aku pernah jadi penulis, hikz
    20 April 2012 pukul 17:10 · Suka
  • Cetra Aditya ow oke makasih infonya mba Arin- Murtiyarini
    20 April 2012 pukul 17:13 · Suka
  • Fardelyn Hacky Aku pernah melakukannya mbak Arin- Murtiyarini. saya pernah melakukannnya, mendaur ulang naskah yang ditolak untuk antologi, Daur ulang ke bentuk tulisan opini/artikel, kirim ke surat kabar.
    Jadi memang benar, setiap hasil pemikiran kita, walau[un sederhana, tetap istimewa
    Makasih udah sharing mbak Arin 
    20 April 2012 pukul 18:27 · Batal Suka · 1
  • Fardelyn Hacky Eh, terketik dua kali, hehee
    20 April 2012 pukul 18:32 · Suka
  • Mirna Hidayani nice sharing mba Arin 
    harus byk belajar lagi...
    20 April 2012 pukul 18:43 melalui seluler · Batal Suka · 1
  • Sri Rahayu Mba Arin- Murtiyarini itu dia...judulnya patah hati temen aja ngga mau ngomentarin apalagi penerbit. akhirnya ngga pede akyuu...
    20 April 2012 pukul 19:01 · Suka
  • Sri Rahayu berarti aku masuk kemungkinan yang ketiga. alias belum mengirimkan naskah wkwkwk..
    20 April 2012 pukul 19:11 · Batal Suka · 1
  • Arin- Murtiyarini Hanya masalah selera aja mba Sri Rahayu...  
    Sedikit beda, aku nggak pernah menunjukkan/konsultasi ke siapapun ttg tulisanku yg belum dipublish, termasuk yg belum dikirimkan.
    20 April 2012 pukul 19:12 melalui seluler · Suka
  • Nita Tjindarbumi hehehe aku dah baca, aku juga sangat mengistimewakan tulisanku. jika temanya gak cocok dengan media yang aku kiirim (ditolak) ya aku edit lagi lalu kirim ke media lainnya, seringkali dimuat. Gak kenal istilah sakit hati apalagi patah semangat...ayo pada nulis dan jangan kuatir jika ditolak media A masih banyak media B sampai Z yang nunggu...
    20 April 2012 pukul 19:17 · Batal Suka · 4
  • Arin- Murtiyarini Yup, jangan ada sakit hati. Ditolak itu biasa, dunia belum berakhir hahaha...
    20 April 2012 pukul 19:31 melalui seluler · Suka
  • Julie Nava Pernah ditolak tiga kali kalo nggak salah, tapi setelah itu bersyukur karena ada kesempatan untuk memperbaiki tulisan  Kalo dipikir-pikir, setiap kejadian selalu menyimpan berkah tertentu.
    20 April 2012 pukul 19:55 melalui seluler · Batal Suka · 2
  • Agnes Bemoe Makasih, Mbak Arin- Murtiyarini, sangat bermanfaat buat saya, soale saya ini sering gampang 'patah hati' hihihi... iya, bener juga, ya, didaur ulang ajah, trus kirim lagi, kirim lagi, kirim lagii... siip!^^
    21 April 2012 pukul 10:53 · Batal Suka · 1
  • Liza P Arjanto udah coba ngirim tapi belum ada tanggapan... masih merasa belum pede untuk mengkonfirmasi ulang. *wah, jangan2 naskahnya berasa jadi "anak tiri yang ga diperhatikan nih*
    21 April 2012 pukul 21:08 · Batal Suka · 1
  • Arin- Murtiyarini Kenapa nggak pede konfirmasi ke redaksi mbaLiza P Arjanto ?
    21 April 2012 pukul 22:20 · Suka
  • Liza P Arjanto tadi udah.. hehe... mudah2an ada tanggapan secepatnya.
    21 April 2012 pukul 23:26 · Suka
  • Indah Novita Dewi topiknya pas banget mbak arin, siang ini dapat surel cinta dari femina, naskah gado-gadoku ditolak...hiks. lagi menimbang2 mau kukirim kemana yaa  soal konfirmasi, pengen juga melakukannya karena ada beberapa cerpenku yg gak ada kabarnya setelah kukirim ke majalah story beberapa bulan yang lalu...
    22 April 2012 pukul 1:05 melalui seluler · Batal Suka · 1
  • Nunung Yuni Anggraeni mbak Indah dapat surel dari gado gado femina kalau ditolak setelah menunggu berapa bulan kirim ya? Makasih
    duluu sekali naskah saya ada yg ditolak gado gado tapi tanpa pemberitahuan.Dah dua tahun berarti gak dimuat ya.haha
    22 April 2012 pukul 1:53 melalui seluler · Suka
  • Indah Novita Dewi lho kok komen saya hilang ya? mbak Nunung Yuni Anggraeni, masa tunggunya 4 bulan. awalnya surat pemberitahuan bahwa naskah diterima, dan dipersilakan menunggu apakah dimuat atau ditolak selama kurang lebih 4 bulan. nah, tadi siang baru dapat kepastian penolakannya...ayo nulis lagi mbak 
    22 April 2012 pukul 2:21 · Suka
  • Nunung Yuni Anggraeni oooo gitu ya?
    Makasih banyak mbak Indah 
    22 April 2012 pukul 8:14 melalui seluler · Suka
  • Arin- Murtiyarini Mba Nunung Yuni Anggraeni , 2 tahun??? tarik aja mbak..
    22 April 2012 pukul 8:25 · Suka
  • Arin- Murtiyarini kalo selama itu udah nggak usah konfirm ulang juga nggak apa2
    22 April 2012 pukul 8:26 · Suka
  • Arin- Murtiyarini mba Indah Novita Dewi, berarti gado-gadoku bentar lagi dapat surat cinta juga, hiks..hiks... padahal pas dpt email pertama udah GR duluan
    22 April 2012 pukul 8:27 · Suka · 1
  • Nunung Yuni Anggraeni hehe makasih banyak mbak Arin.Maklum juga kok mbak.Dua tahun lalu masih amburadul.Mau dikirim ke media lain jg sudah tdk uptodate.Berarti dah gak dimuat ya.hiks
    Dah berapa bulan mbaak? Btw kalau dari kirim artikel sampai diKirim surat balasan kira kira berapa bln mbak.Beda beda ya?thanks mbak arin dan mbak Indah
    22 April 2012 pukul 10:15 melalui seluler · Suka
  • Indah Novita Dewi mbak Arin- Murtiyarini, siapa tahu untuk mbak ntar surat cinta beneran...alias diterima and dimuat naskahnya! aamiin... :))
    22 April 2012 pukul 14:03 · Batal Suka · 1
  • Tri Wahyuni Zuhri Membaca postingan mbak Arin ini jadi ingat waktu dapat surat cinta penolakan dari kompas sedihhhhh banget....

    Tapi langsung kuobok-obok naskahnya lagi. Trus kukirim ke media lain. Alhamdulillah dimuat. Berarti jodoh naskahku ama media lain saat itu xixixiix..
    23 April 2012 pukul 10:20 melalui seluler · Batal Suka · 2

Komentar