Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Anak dengan Kelahiran Prematur Bisa Tumbuh Hebat! Ini Tantangan dan Penanganan Kesehatannya.

Di atas adalah foto sekelompok siswa SMA yang ikut pembelajaran tatap muka di salah satu SMA di Kota Bogor.  Ukuran tubuhnya hampir sama. Kemampuannya juga hampir sama. Mungkin ada diantara mereka yang lahir prematur. Tidak ada yang tau selain dirinya sendiri. Juga tidak ada yang tahu tentang bagaimana orangtuanya memberi perhatian dan pengasuhan 'ekstra' , sebuah tantangan yang lebih besar agar anaknya bisa mengejar ketinggalan dan berkompetisi dengan teman-teman sepantarannya. Bertepatan dengan Hari Prematur Sedunia 17 November 2021, Danone Specialized Nutrition Indonesia (Danone SN Indonesia) menyelenggarakan Bicara Gizi yang mengangkat tema Tantangan dan Penanganan Kesehatan bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur. Dalam webinar ini hadir 2 narasumber Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K) dan Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K). Kelahiran Prematur dan Resikonya. Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K)  menyampaikan, kelahiran prematur (preterm) adalah kelahiran pada usia kurang dari 37 minggu

Mensyukuri Nikmat Taman AsaCinta (Tentang Renovasi Tahap 2)

Empat bulan setelah menikmati rumah yang baru direnovasi, dunia terlanda pandemi Covid 19. Yang mana kami sedang semangat-semangatnya menata rumah, dan beberapa kali mengundang teman untuk ke rumah. Fix, semua aktifitas luar dikurangi dan kami di rumah saja. Rencana mau mengundang teman masih ada yang tertunda. Rencana mau menawarkan diri jadi host arisan RT juga masih tertunda. Entah sampai kapan. Rumah pun mendadak jadi kantor. Per 17 Maret 2020, kantor saya (IPB University) menyatakan partially closedown. Kampus ditutup, mahasiswa dipulangkan dan karyawan bekerja dari rumah. Awalnya hanya untuk 2 minggu ke depan. Tapi lanjut ke 2 minggu berikutnya, berikutnya, berikutnya dan hingga tulisan ini dibuat sudah berjalan 1.5 tahun.  Sejak awal diterapkan WFH, saya sudah memprediksi bahwa pandemi ini tak sebentar, karena itu saya memutuskan untuk membawa perangkat kerja (komputer, printer dan berkas) ke rumah. Rumah mendadak menjadi kantor. Hal yang sama terjadi di kantor Suami dan sekola

Working Mom Siap Ke Kantor Lagi, Masaknya dengan Smartchef

Dear working mom, apakah sudah siap untuk kembali bekerja ke kantor lagi? Kurva harian kasus positif Covid-19, pada bulan September-Oktober 2021 sedang turun, nih. Sebuah kabar gembira yang kita tunggu-tunggu bersama. Iya kan? Anak-anak mulai kembali sekolah tatap muka dengan kapasitas terbatas. Begitupun para working mom, mulai kembali ke kantor. Hayo lho…double-double sibuknya di pagi hari terutama. Gimana, siap? Ya tentu saja senang. Tapi, sudah siap atau belum? Selama sekitar 20 bulan Work From Home telah mengubah pola hidup kita, termasuk dalam manajemen waktu dan tenaga, membagi antara aktifitas rumah dan kantor. Buat saya pribadi, terjadi pertukaran jam kantor. Yang biasanya saya bekerja pagi-sore hari, selama pandemi ini jam kerja mulai subuh hingga malam, tapi disela dengan kesibukan membuat sarapan, membuat makan siang dan makan malam. Plus masih membereskan rumah. Jadi campur-campur gitu antara kerjaan kantor dan kerjaan rumah tangga. Ya habis gimana lagi, masa enggak makan?