Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Menata Ruang Kerja di Rumah bersama iCreate.id

Bekerja dari rumah atau dikenal dengan Work From Home (WFH) menjadi kebiasaan normal baru  yang diadaptasi pada masa pandemi Covid-19 ini, terutama bagi para karyawan kantoran.  Pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dilakukan di kantor, seperti rapat, presentasi, mengetik, merapikan arsip dan lain-lain, sedikit banyak dipindahkan ke rumah agar bisa terus beraktivitas. Saya mulai menjalani WFH sejak pertengahan Maret 2020, begitupun Suami. Hampir bersamaan dengan anak-anak menjalani SFH (School from Home). Alhasil, rumah pun menjadi kantor dan sekolah dadakan. Meja makan besar yang ada di ruang utama beralih fungsi menjadi meja serbaguna, untuk makan dan juga untuk bekerja. Pada sebagian sisi meja dikondisikan untuk meletakkan komputer dan printer. Numpang meeting di meja makan :) Berhubung saya bekerja dengan berkas-berkas dan arsip yang setiap bulannya terus bertambah, perlu ditambah rak-rak untuk meletakkan berkas berkas tersebut. Makin lama bekerja di rumah, makin men

SENANG SERANGGA - Mengenalkan Keanekaragaman Serangga Pada Anak

Pertimbangkan lagi jika serangga termasuk dalam daftar hal yang ingin anda jauhi. Tidak semua binatang berkaki enam ini menjijikkan.  Di luar sana, terdapat jutaan spesies serangga yang unik dan indah.  Juga tidak semua serangga adalah hama.  Bahkan sebenarnya serangga yang menjadi hama hanya 1% dari total spesies serangga yang ada.  Lebih banyak serangga yang bermanfaat sebagai penyerbuk, musuh alami, pengurai dan pengendali gulma. Peran serangga di alam sangat besar, terutama untuk menjaga keseimbangan.  Mengenalkan serangga pada anak-anak kita menjadi salah satu cara mencintai alam. Besar–kecil, warna-warni, terbang-meloncat, serangga memang menarik! Menakjubkan Apa reaksi anda mendapati si kecil sedang mengamati seekor ulat? Jika anda langsung merasa panik dan jijik, itu adalah reaksi yang wajar.  Tetapi simpan larangan anda.  Dampingi anak agar tak sembarangan menyentuh. Beri apresiasi rasa ingin tahunya karena sesungguhnya dia sedang memulai mempelajari suatu hal yan

Rumah Pertamaku, Rumah Penuh Asa dan Cinta

Setelah 8 tahun (2003-2011) saya dan suami menempati rumah kontrakan. Setelah penuh perjuangan, di tahun ke 9 pernikahaan, setelah kesana kemari, selama berbulan-bulan memilih rumah, dan proses KPR bank yang tidak mudah, akhirnya kami mendapatkan rumah pertama. Membeli rumah dengan segenap asa.  Pengalaman kami sembilan tahun silam mengisahkan, bahwa untuk membeli sebuah rumah dengan cara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tidak semua bank dapat mengabulkan keinginan kita. Menggunakan jasa atau produk sebuah bank, apapun itu, berangkat dari satu komitmen kepercayaan. Karena urusan perbankan tidak lepas dari masalah keuangan dan investasi baik milik nasabah maupun milik bank.  Kemudahan persyaratan dan kepercayaan kepada kemampuan nasabah sangat menentukan cair tidaknya KPR yang diajukan. Kami hampir saja kehilangan mimpi memiliki rumah, sebelum akhirnya kami berjodoh dengan KPR dari sebuah bank. Dulu saya pikir, mengajukan KPR pada bank cukup memenuhi persyaratan yang terter

Perjuangan Seorang Tenaga Kontrak Membeli Rumah Pertama

Dialah Anna, seorang tenaga kontrak yang berbagi cerita tentang keberhasilannya membeli rumah pertama. Baginya sangat luar biasa, merupakan mimpi yang menjadi kenyataan, karena tidak pernah terbayangkan akan terwujud memiliki rumah dalam keterbatasan ekonomi dan status pekerjaannya. Bagaimana bisa seorang tenaga kontrak membeli rumah? Bagaimana proses pengajuan KPR ke Bank? Dan bagaimana pembiyaannya kelak? Saya senang sekali ketika Anna bersedia berbagi kisahnya.  Memiliki rumah adalah impian hampir semua orang. Papan adalah kebutuhan pokok manusia, dan jika seseorang telah memiliki rumah sendiri, maka tenanglah batinnya, karena telah mempunyai tempat tinggal tetap.  Begitupun mimpi Anna. Setelah 7 tahun tinggal di rumah kontrakan bersama suaminya, Anna yang tidak memiliki orangtua lagi selalu dihantui kekuatiran, kemana dia akan tinggal kelak di hari-hari mendatang. Akankah akan selamanya tinggal di rumah kontrakan ? Bagaimana jika tiba-tiba pemilik rumah kontrakan tiba