Langsung ke konten utama

Anak dengan Kelahiran Prematur Bisa Tumbuh Hebat! Ini Tantangan dan Penanganan Kesehatannya.



Di atas adalah foto sekelompok siswa SMA yang ikut pembelajaran tatap muka di salah satu SMA di Kota Bogor.  Ukuran tubuhnya hampir sama. Kemampuannya juga hampir sama.

Mungkin ada diantara mereka yang lahir prematur. Tidak ada yang tau selain dirinya sendiri. Juga tidak ada yang tahu tentang bagaimana orangtuanya memberi perhatian dan pengasuhan 'ekstra' , sebuah tantangan yang lebih besar agar anaknya bisa mengejar ketinggalan dan berkompetisi dengan teman-teman sepantarannya.

Bertepatan dengan Hari Prematur Sedunia 17 November 2021, Danone Specialized Nutrition Indonesia (Danone SN Indonesia) menyelenggarakan Bicara Gizi yang mengangkat tema Tantangan dan Penanganan Kesehatan bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur. Dalam webinar ini hadir 2 narasumber Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K) dan Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K).



Kelahiran Prematur dan Resikonya.

Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K)  menyampaikan, kelahiran prematur (preterm) adalah kelahiran pada usia kurang dari 37 minggu.  Pada tahun 2010, lebih dari 1 dari 10 kelahiran di dunia terjadi belum cukup bulan alias prematur, yaitu sekitar 15 juta kelahiran dan 1 juta diantaranya anak meninggal dunia karena lahir prematur. Dan Indonesia menempati urutan 5 angka tertinggi kelahiran prematur. (Sumber : WHO 2012).

Kategori preterm :
  • Late Preterm: kelahiran pada 34-36 Minggu
  • Moderately Preterm  kelahiran pada 32-34 Minggu
  • Very Preterm, kelahiran kurang dari 32 Minggu
  • Extremely Preterm, kelahiran kurang dari 25 Minggu
Masalah jangka pendek yang sering timbul akibat kelahiran prematur antara lain : 
  • Masalah pernapasan (sindrom distress pernapasan, apnea of prematurity, dan displasia bronkopulmoner)
  • Masalah minum (necrotizing enterocolitis)
  • Perdarahan intraventrikuler
  • Aliran darah jantung abnormal/patent ductus arteriosus
  • Sepsis / infeksi 
Masalah jangka panjang yang sering timbul akibat kelahiran prematur antara lain : 
  • Cerebral Palsy, atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.
  • Developmental Delay atau keterlambatan perkembangan
  • Masalah penglihatan 
  • Masalah pendengaran
  • Ganguan belajar, seperti kurang fokus dan kurang paham.
Pada usia remaja, anak yang terlahir prematur beresiko mengalami penyakit gagal jantung, kanker, peluang alergi dan diabetes melitus, daripada anak-anak yang terlahir cukup bulan,


Tidak hanya anak, sang ibu juga mengalami resiko akibat kelahiran prematur, antara lain
  • Anxietas (rasa cemas berlebihan)
  • Depresi pasca persalinan
  • Post traumatic stress
  • Masalah bonding dengan anaknya karena efek dari kekuatiran-kekuatiran
Di sinilah peran keluarga untuk membantu menenangkan ibu agar lebih cepat pulih dari berbagai gangguan ini.

3 (tiga) Faktor Resiko Kehamilan Prematur yaitu
  • karakteristik ibu (usia ibu saat hamil, kebiasaan merokok, kondisi psikologis saat hamil)
  • karakteristik nutrisi (Index massa tubuh, kenaikan berat badan selama kehamilan, kebiasaan minum kopi, konsumsi suplemen selama kehamilan)
  • karakteristik kehamilan (riwayat persalinan sebelumnya, riwayat memiliki anak kembar, masalah kesehatan selama kehamilan, dan riwayat pemeriksaan USG)
Faktor resiko ada yang bisa dimodifikasi sehingga tidak membahayakan kehamilan, namun ada juga yang tidak bisa dimodifikasi dari aspek kesehatan.

Idealnya sekitar 3 bulan sebelum merencanakan kehamilan, calon ibu telah mempersiapkan diri untuk memodifikasi dan mengelola faktor resiko ini :
  • Penyalahgunaan obat/ rokok / alkohol. Sang ibu bisa mengurangi dan lebih baik jika bisa menghentikan kebiasaan ini. Perokok pasif juga beresiko.
  • Antenatal care (pemeriksaan kehamilan) tidak adequat. Karena itu perlu pemeriksaan rutin ke bidan atau puskesmas.
  • Jarak kehamilan rapat. Bisa dimodifikasi untuk kehamilan berikutnya setidaknya 2 tahun kemudian.
  • Anemia (kurang zat besi), bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi dan suplemen.
  • Infeksi saluran kemih, sebaiknya segera diobati pada sebelum atau awal kehamilan
  • Infeksi saluran genital, sebaiknya segera diobati pada sebelum atau awal kehamilan
  • Penyakit periodontal, kebersihan gigi dan mulut perlu dijaga
  • Nutrisi, kebutuhan nutrisi perlu dijaga seimbang agar tidak kurang atau berlebihan.
  • Stres, mengelola pikiran agar tidak stres dengan manajemen diri yang baik.
Adapun faktor resiko yang tidak bisa dimodifikasi secara medis antara lain :
  • Riwayat kelahiran sebelumnya. Yang sudah terjadi tentu tak bisa dimodifikasi.
  • Ras. Tidak mungkin kita mengubah ras seseorang.
  • Usia kurang dari 18 atau lebih dari 40 tahun
  • Status sosial ekonomi rendah, ini tidak bisa diatasi dari sisi medis.
  • Kelainan uterus, karena bawaan.
  • Overdistensi uterus (cairan ketuban berlebih), ini juga tidak bisa dikendalikan secara medis.



Penanganan Bayi Prematur

Kelahiran prematur umumnya diiringi dengan kurangnya berat badan karena belum cukup umur. Dan pada kelahiran prematur ekstrem, anak akan beresiko terlahir dengan fungsi organ yang belum sempurna sehingga menimbulkan permasalahan kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang.  Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K) menjelaskan tentang perlunya Developmental Care pada kelahiran prematur untuk mengejar berat badan dan tumbuh kembang anak.

Tujuan penanganan anak dengan kelahiran prematur bukan hanya untuk mempertahankan hidup tetapi juga meningkatkan kualitas hidupnya. Sehingga penanganan dari masa kelahiran.

Ibu dengan kehamilan yang terindikasi akan melahirkan prematur sebaiknya memilih tempat melahirkan yang sesuai dengan kondisi kehamilannya,  yaitu rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan optimal bagi ibu dan bayi, karena penanganan sejak awal kelahiran, terutama gangguan pernapasan sangat menentukan perkembangan anak kemudian. Di rumah sakit perawatan anak dengan kelahiran prematur meliputi NICU (unit perawatan intensif bayi baru lahir), incubator tertutup, nesting (bantalan menyerupai sarang yang hangat), pemberian ASI dan metode gendong ala kanguru.

Para orangtua harus optimis agar dapat menjalankan Developmental care pada bayi prematurnya.  Adapun prinsip-prinsip Developmental Care antara lain :
  • Pemberian ASI ekslusif hingga 6 bulan, dan lanjut hingga 2 tahun.
  • Pemberian nutrisi seimbang dan cukup.
  • Memperbanyak bonding time
  • Dukungan Keluarga terhadap ibu dan anak, memberi support mental dengan menghibur dan memberi semangat, dan support fisik berupa membantu meringkankan pekerjaan rumah tangga.
  • Pemantauan berkala tumbuh kembang anak.
  • Stimulasi Dini untuk merangsang motorik halus dan motorik kasar anak
  • Perawatan Khusus pada anak-anak dengan kelainan organ.

Anak dengan kelahiran prematur adalah anak istimewa. Mereka bisa tumbuh dengan baik apabila mendapatkan penanganan tepat sejak awal kelahiran.  Mereka bisa tumbuh hebat.

Komentar

  1. Anak prematur tumbuh sehat ya jika penanganan tepat dan nutrisi tepat

    BalasHapus
  2. Anak pertamaku juga prematur Alhamdulillah sekarang tumbuh sehat

    BalasHapus
  3. Paling ketar-ketir memang kalo anak prematur ya Mbak

    BalasHapus

Posting Komentar