Langsung ke konten utama

My Daily Routine Soundtrack

gambar diambil dari berbagai sumber di google.com


Ini pertama kalinya saya menulis tentang musik.
Sekaligus mohon digarisbawahi, saya penikmat musik  bukan pemain musik  apalagi penyanyi.


Musik, saya menikmatinya dari berbagai sumber. Imaji saya bahkan bisa membawa sebuah ritmis sederhana menjadi dramatis. Saat telinga saya mendengar jatuhnya rintik hujan, otak saya menangkapnya sebagai dentingan harpa yang lembut, lalu dalam sekian detik berikutnya bermunculan suara-suara lain dalam orkestra imajiku: biola, piano, celo, dan gitar akustik. Konser berhenti seketika saat anak saya menubruk dari belakang. "Mamaaa" Gedebruk!




Percayalah, saya penikmat musik sejati. Saya tidak pilih-pilih jenis musik  Saya tidak mempunyai kesempatan khusus mendengarkan musik.  Tetapi saya bisa menikmatinya kapan saja. Banyak irama-irama lalu lalang menjadi soundtrack rutinitas saya. 

Subuh, alarm ponsel berbunyi. Sengaja saya memilih ritme menghentak Bring Me To Life dari Evanescence agar efektif membangunkan seisi rumah. Menyusul rutinitas pagi di dapur yang suaranya bagai marching band. Biasanya suami saya menyalakan TV agak kencang untuk memacu detak jantung menambah semangat pagi. Bergantian terdengar musik pembuka acara berita, diselingi aneka iklan dan aneka jenis musik.  Hanya dengan mendengar musiknya saja saya tahu channel TV mana yang sedang ditonton. Dari dapur saya bersenandung kecil, gerakan tangan mengaduk masakan pun mengikuti ritme musik dari ruang TV. 

Dalam perjalanan menuju dan pulang dari kantor, musik pun mengiringi. Kalau naik angkutan umum, saya nebeng mendengarkan dari soundsystem angkot. Saya beruntung jika pak supir menaikkan volumenya. Tanpa disadari tangan saya menepuk- nepuk lutut mengikuti ritme dengan sedikit goyangan pundak. Sementara kalau ada penumpang lain terpaksa saya tahan diri, hanya ujung sepatu yang menghentak ringan di lantai.

Masalah jenis musik ya saya ikut aja, namanya juga nebeng. Tapi biasanya selera supir angkot up to date loh, seperti lagu-lagu Wali, D'Masive, Armada, Geisha, Noah, Ungu, dan grup band baru yang sangat banyak. Senang sekali bahwasanya musik Indonesia menjadi raja di negeri sendiri.

Up date musik ini juga dilakukan oleh kalangan pengamen. Keren-keren loh lagu yang dinyanyikannya. Saya heran, cepat sekali mereka bisa menemukan kunci-kunci gitar sebuah lagu baru dan menirukannya. Maklum, saya bukan pemain musik  jadi belum terbayang bagaimana caranya.

Lain ceritanya kalau saya naik mobil bersama keluarga. Suami saya suka mendengarkan radio, yang  hampir bisa dipastikan bertebaran lagu-lagu baru dalam dan luar negeri. Lagu Sun Bright Like A Diamond oleh Rihanna paling ampuh membangkitkan mood di pagi hari. Cinta, putri saya yang berusia 8 tahun, ternyata lebih tahu daripada saya dalam urusan musik  Cinta tahu lagu baru dan penyanyinya.  Sementara kalau saya tetap sebagai penikmat sejati. Kalau di mobil, saya bisa lebih berekspresi menikmati asyiknya musik.  Mau goyang pundak sampai goyang tangan tidak perlu malu.

Lagi-lagi saya hanya nebeng mendengarkan. Kok nebeng? Iya, karena anak saya lebih dominan memilih lagu kesukaannya. Yang saat ini paling sering dipilihnya adalah lagu dari One Direction, Cherrybelle dan Coboy junior. Tapi dasar saya penikmat musik sejati, apapun musiknya saya bisa menikmatinya.


Sebenarnya saya agak tersipu mengakuinya. Di usia yang tidak muda lagi, ternyata saya menyukai lagu-lagu Cherrybele dan Coboy junior. Boleh ya, hehehe. Inilah mengapa saya katakan saya penikmat musik sejati. Saya tidak subyektif. Hampir semua musik itu asyik. Kami punya VCD Cherrybelle dan biasa kami putar pada minggu pagi untuk mengiringi senam pagi ala dance Chibi


Nah, sore hari musik yang saya dengarkan biasanya lebih ceria. Dari soundtrack film Spongebob Squarepant, Shaun The Sheep,  Ultraman, sampai Mr. Bean. Itulah tontonan sore hari keluarga kami. Bicara tentang soundtrack film, saya paling mengingat soundtrack Mission Imposible. Saat ingatan memutar kembali musik pembuka Mission Imposible, dalam benak saya terbayang korek api dinyalakan sambung menyambung. Musik soundtrack  apa yang paling anda ingat? Superman? Si Doel Anak Sekolahan? Bajai Bajuri?  Hanya dengar suara musiknya saja kita bisa tahu tontonan apa yang sedang diputar. Disini musik berperan untuk memperkuat identitas.

Selain musik yang rutin saya dengarkan setiap hari, ada juga musik yang hanya terdengar pada acara tertentu. Misalnya musik gamelan pada acara kawinan Adat Jawa dan Sunda. Dan yang paling jarang saya dengar namun sangat berkesan adalah musik gamelan tari reog Ponorogo, reog Tulung Agung dan Tiban Tenggalek. Saya mendengarnya hanya saat menyaksikan pawai 17 Agustus di Trenggalek, Jawa Timur. Musik - musik gamelan itu terdengar sangat heroik. Kendangnya menghentak, dan gongnya menggaung  agung, diselingi seruling yang mendayu. Merinding saya mendengarnya.

Begitulah saya menikmati musik  Bahkan sampai menjelang tidurpun tidak jarang benak saya masih memainkan musik-musik yang menjadi soundtrack rutinitas sehari-hari. Pernah saat anak saya sedang suka-sukanya main game Agry Bird, dalam mimpipun saya masih mengingat suara musiknya. Itu karena otak kita mampu merekam musik, walau tak selalu bisa disuarakan.




Kalau kesannya saya tidak punya waktu khusus mendengarkan musik memang iya demikianlah adanya. Kesibukan membuat saya tidak bisa duduk manis mendengarkan musik  Padahal saat ini alat pemutar musik sangat beragam dan mudah. Diantaranya bisa dari leptop dan ponsel. Setelah mendapat info dari Kumpulan Emak-emak Blogger tentang Langit Musik, saya jadi berpikir ulang. Asyik juga tuh, kalau sesekali saya menentukan lagu dan jenis musik yang akan saya dengarkan, nggak sekedar nebeng dengar. 


Langit Musik adalah produk Telkomsel yang menyediakan full track download lagu-lagu sepuasnya untuk berbagai jenis musik Langit Musik bisa diakses dari ponsel dengan aplikasi browser yang menunjang fitur GPRS/EDGE/3G.  Langit Musik menyediakan 800.000  lagu legal, jadi kita secara tidak langsung mencegah pembajakan hak cipta. 


Hm, asyik juga kalau bisa memasak atau setrika baju sambil ditemani Ariel Noah menyanyikan lagu Separuh Aku. :)

Karena pada dasarnya manusia (termasuk saya) adalah penikmat musik  Selalu ada jalan untuk menikmati musik asyik.




Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba "Blog Music Competition " bersama Langit Musik dan Kumpulan Emak Blogger




Komentar

  1. Aku juga penikmat musik..:) Ih...modelnya si kecil yang keren, gemeess

    BalasHapus
  2. Aku langsung nyoba dengerin lagu dari Langit Musik, asyiik.., tq nemu keasyikan baru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suka jenis musik apa mba Murti? Jangan2 chibi juga hahaha

      Hapus
  3. iiiiihhhh, sebut-sebut One Direction. Itu favoritkuuuu. Tenang Mbak Arin, nanti di Indonesia ada NUDI :D. One Direction versi Indonesia :P.

    BalasHapus
  4. Mbak Arin, saya baru saja mendengarkan dua lagu dari album Love Is You dari Cherrybelle (@langitmusik616 http://bit.ly/19xwRxZ) dan lagunya Katy Perry Feat. Snoop Dogg berjudul California Gurls (bit.ly/147oTLM via @langitmusik616) di @langitmusik616, aih.... ternyata bagus sekali kualitas suaranya.
    Ini link yang aku ikutkan lomba:
    http://anitasitus.blogspot.com/2013/06/usaha-itu-akhirnya-membuahkan-hasil.html
    Aih sikecil bungsu lucu amat gayanya...

    BalasHapus
  5. Hehe setuju yg dgr musik diangkot.Eh bener kan ya...angkot dibogor itu emang super duper full musik :D.aku pernah ngangkot dia full soundsystemnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak semua kalo bogor. Kabarnya yg paling full musik angkot lampung

      Hapus
  6. wah Azka mulai suka lagu chibi-chibi nich...

    BalasHapus
  7. Met siang, Mak. Trimakasih untuk partisipasinya dalam lomba menulis blog "Musik Yang Asyik", ya.
    Sukses selalu untuk kita semua. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Met siang juga mak Kandi...eh Mak Jur..eh, mak ALaika..

      Hapus
  8. sy juga termasuk penikmat musik :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada ciri2nya loh...jempol mulai goyang kalo dengar musik :))

      Hapus
  9. saya suka dengar aja kalau untuk menyanyi nyerah :)

    BalasHapus

Posting Komentar