Langsung ke konten utama

Me, My Editor and My Telkomsel


Suatu pagi, ponsel saya berbunyi, tanda sebuah email masuk. Isinya kurang lebih begini :

"Selamat pagi, Mbak Arin,
Terima kasih sekali lagi untuk kiriman naskah kepada penerbit XYZ. Setelah mempelajari, kami tertarik untuk menerbitkan naskah Anda yang unik. Saya bisa merasakan "nyawanya" saat membaca naskah Anda.  Saya ingin berdiskusi lebih lanjut tentang konsep buku.  Apakah kita bisa bertemu ? Saya tunggu kabar dari Anda."

Salam, Editor XYZ 


*****
Byuuurrr!! Mendadak ingin nyebur ke kolam, untung tidak ada kolam di sekitar saya.  Akhirnya saya luapkan perasaan gembira luar biasa ini dengan berjingkrak-jingkrak di kamar.

Sudah sekian tahun menapaki dunia tulis menulis, inilah pertama kali saya berurusan dengan penerbitan buku. Menulis untuk media cetak sudah sering. Begitupun menulis untuk blog, pembaca bisa melihatnya dari blog saya ini.  Nah, kali ini menulis untuk sebuah buku. Hihihi, mungkin saya terlihat norak. Harap maklum, ini lonjakan karir saya menulis tahun ini.

Setelah tenang, saya menata langkah. Saya telah terbiasa berkomunikasi dengan editor media cetak dan terbiasa dengan revisi naskah.  Tapi saya sadar, kali ini urusannya akan lebih panjang dan lama dengan sang editor buku.  Dalam beberapa waktu kemudian, terjadi komunikasi intensif antara saya dan editor. 

Saya mengobrol banyak dengan sang editor sejak pertemuan pertama.  Hm, tampaknya ada "chemistri" di antara kami. Obrolan langsung akrab seperti dua orang sahabat lama. Sang Editor banyak menggali informasi dari saya, tentang keseharian saya, tentang siapa saya.  Tampaknya dia ingin melihat karakter saya sehingga menemukan konsep yang pas untuk calon buku saya. 

Kami pun bertukar nomor telepon, facebook, dan twitter. "Nanti kita lanjutkan obrolan via Whatsapp ya Mbak Arin. Oiya, kalau revisi bukunya sudah selesai bisa kirim ke email saya.  Sambil berjalan proses editing, sambil kita cari konsep terbaik.  Silakan tanya apa saja jika ada yang ingin ditanyakan," kata Sang Editor Cantik. 

Siiip! My First Book Project akan berlangsung dengan WhatsApp, Email, Browsing, Social Media..itu artinya saya harus mempersiapkan ponsel saya dalam kondisi prima. Jangan sampai kuota habis dan internet putus. 

"Mba Arin, tolong browsing apakah ada buku lain dengan judul seperti yang mba ajukan. Cek untuk buku dalam dan luar negeri. Cek juga di goodread.com dan amazon.com ." pesan Sang Editor. 

Untuk mengetahui buku di dunia tidak jauh-jauh browsing, browsing dan browsing. Jadi memang butuh jaringan yang lancar. Saya mempercayakan pada provider Telkomsel untuk kecukupan data dan kelancaran internet. Saya memilih paket internet Full Galaxy Plan, sesuai jenis ponsel saya. Saya paling nyaman berlangganan pada paket bulanan 2 Giga. Ini sesuai dengan kebutuhan saya untuk browsing, chat, email dan sosial media.  

Saya pun browsing dengan kata kunci "book" "buku" dan "judul buku". Lega bahwa ternyata belum ditemukan buku dengan judul serupa. Intensif browsing membuat paket internet habis lebih cepat. Bahkan kadang-kadang saya tidak tahu kalau kuota sudah habis, mendadak koneksi terputus. Jujur, saya agak malas kalau harus cek *363# untuk cek status internet.  Dari perangkat ponsel juga bisa cek penggunaan data, namun tidak 100% akurat. Akhirnya saya mengunduh aplikasi My Telkomsel.
My Telkomsel adalah aplikasi yang diluncurkan Telkomsel untuk memberikan kemudahan akses layanan pelanggan yang menggunakan smartphone dan tablet. My Telkomsel juga memberikan informasi profil pelanggan, memudahkan cek pulsa, isi ulang pulsa,dan pembelian paket layanan Telkomsel lainnya.  My Telkomsel memberikan banyak kemudahan.  Misalnya  berbagi pulsa, mengirim paket data, cek tagihan kartu Halo, sampai mengisi paket internet di tablet yang tak punya fitur telepon.


Yang paling penting buat saya adalah memberi informasi status paket internet. Saya cukup membuka aplikasi My Telkomsel dan akan bisa melihat informasi ini. 

Urusan transfer mentransfer ini sangat membantu. Misalnya, jika saya mendadak kehabisan quota, padahal deadline tulisan harus kirim segera, saya minta pulsa pada suami yang juga menggunakan fitur layanan transfer dari My Telkomsel ini. Pilihan jumlah pulsa yang akan ditransfer sudah tersedia. Dalam hitungan detik, pulsa sudah berpindah ke nomor saya dan langsung bisa di cek nilai pulsanya.

Tapi kalau saya bisa beli sendiri kartu isi ulang, saya cukup buka My Telkomsel Tidak perlu kirim sms ke nomor *888#. Cukup buka aplikasi My Telkomsel, pilih isi pulsa dan isikan nomor kartu. 

Hari-hari berlalu penuh semangat. Ada revisi, ada konsultasi, ada komentar dari editor untuk saya dan sebaliknya.  Kami bertukar informasi tentang buku-buku yang telah beredar di pasaran sebagai pembanding. Kami membicarakan konsep cover, layout dan desain ilustrasi. Sang Editor menanyakan kepada saya konsep cover yang saya inginkan. Wow, sebagai penulis saya tidak menyangka dilibatkan sebanyak ini.  Saya merasa sangat dihargai (Thanks to My  Editor ).  Semua komunikasi itu kami lakukan dari ponsel ke ponsel, dengan email, chatting, dan social media.

My Telkomsel membantu saya 'melahirkan' buku pertama. Pantang bagi saya ponsel kehabisan pulsa atau kuota. Karena itu saya harus sering-sering cek My Telkomsel. Nggak mau kan, editor menunggu-nunggu hasil revisian saya gara-gara internet habis. Bisa-bisa proses penerbitan mundur dan mengganggu hubungan baik dengan editor.

"Mbak Editor, saya baru saja kirim email revisi buku. Tolong di cek ya," saya layangkan pesan ke inbox facebook nya.

"Wow, cepat banget revisinya. Terimakasih ya. Segera saya lanjutkan desain dan layoutnya." Jawab Editor via facebook juga. 

Ahhh, lega. Proses panjang akan segara berujung manis. Tak sabar menunggu buku pertama terbit. Bantuan My Telkomsel akan tetap saya perlukan.  Karena masih akan ada proses marketing dan kegiatan promo buku yang harus saya pantau lewat social media , blog dan browsing.  

Sebentar lagi, urusan dengan editor akan lebih santai.  Hmm, pengen ketemu sang editor lagi ah, di mana ya enaknya? Tempat makan? Tempat wisata? Bioskop? Atau memberinya sesuatu? 

Oke, cek My Telkomsel saja. Kan ada info poin yang bisa ditukar dengan barang-barang tertentu, voucher makan, tiket bioskop atau tiket masuk tempat rekreasi. My Telkomsel top banget ! 




Disclaimer! Isi tulisan di luar tanggung jawab My Telkomsel  
dan BLOGdetik.

Cerita di atas ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dengan sedikit modifikasi, dan diikutkan dalam Lomba Blog My Telkomsel dan Blogdetik



Komentar

  1. udah mau nelorin buku aja..bergerak cepat ya mbak...suka ngikutin tulisan mbak, tp jarang komen...nunggu bukunya dech... eh ttg telkomselnya, aplikasinya sangat membantu customer ya...jadi gak perlu repot2 sms.. keren juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, habisnya iri lihat teman2 sudah banyak telornya..eh bukunya...:)

      Hapus
  2. wiiihh... keren... emang bener2 membantu ya... selamat, ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. My Telkomsel memang andalan buat pengguna internet

      Hapus
  3. asyikkk, ga sabar pengen liat buku tulisan mak arin :) mytlkomsel mmg bnyk membantu ya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Membantu banget....buat blogger juga seperti kita

      Hapus
  4. Suka deh dengan gaya tulisan ,mbak Arin, ngena banget.... Smg lancar kelahiran bukunya, hehehhe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mba eka, terimakasih doanya..
      Lagi deg2an nih...

      Hapus
  5. Waaaah... Mak Arin mau lahiran buku. Selamaaaaaat....
    *menunggu dengan cantik* :D

    BalasHapus
  6. Wahh...jadi kepengen! semoga Emak juaranya yaa...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...terimakasih mak Mutia, nanti dikabari lagi

      Hapus
  7. Cie dapat teman baru ni, sang editor. Smg bukunya lekas jadi... Amin

    BalasHapus
  8. keren keren kereeeen,, my telkomsel memang keren mak,,, semoga sukses
    eh, mau dong bukunya :D hehhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti pada mau bukunya...ntar cari di toko buku ya :D kamingsun

      Hapus
  9. fiksi atau nonfiksi bukunya, Mbak? Selamat ya :-)
    Btw, yang goodread di atas kurang s. Harusnya goodreads :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hm...kasih tau gak yaaaa...fiksi atau nonfiksi, tunggu berita berikutnya :D
      Oiya, kurang S. Makasih koreksinya (y)

      Hapus
  10. Editornya XYZ ya, Mak? Bukan HAZ? *langsung pake helm*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa tuh HAZ ? Kenalin dong...aku mau dieditorin sama dia..

      Hapus
  11. Dg bantuan provider merah, komunikasi lancar dengan Editor ya, Mba.

    Semoga diberi kemudahan dalam pnerbitan bukunya, Mba.

    BalasHapus
  12. iseng2 mbaca entry postingan dan tertarik kesinih, WOW...congrats ya Mbak. Nerbitin buku non indie publisher adalah prestasi yg luar biasa...

    BalasHapus

Posting Komentar