Langsung ke konten utama

Pengalaman Endorser Buku "Menjadi Ibu Yang Menyenangkan"

Seperti yang sudah-sudah, sekecil apapun capaian bidang menulis, akan saya tulis di blog.  Satu lagi pengalaman saya bertambah. Sebuah buku karya Afry Ramadhany berjudul "Menjadi Ibu yang Menyenangkan" mengawali pengalaman saya sebagai endorser buku. Buku ini diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer.



3 Cerita.
Cerita berbeda saya temui soal endorsment buku. 

Pertama, kejadianya kira-kira setahun lalu. Seorang penulis produktif yang tinggal di kawasan Bogor meminta saya mengendors bukunya. Saat itu saya belum menerbitkan buku. Dugaan saya, beliau meminta karena pengalaman saya sebagai penulis lepas dan blogger. Kebetulan kami sudah berteman cukup lama di facebook. Saya mengenalnya baik.

"Mbak Arin, mau nggak menjadi endorser buku saya, temanya tentang pernikahan," tanya sang penulis by phone. 

Saya senang mendengarnya. Plus GR, hehehe. Iyalah, dilamar jadi endorser gitu lho. Berarti dianggap mampu meningkatkan nilai jual buku.

"Wah, terimakasih atas kepercayaannya, Mbak Penulis. Kirim saja draftnya ke email. Btw, kapan diminta endorsnya?" Sambut saya.

"Bisa nggak sore ini?" tanya penulis.
"Kebetulan saya lagi rapat sampai sore. Nggak bisa baca cepat-cepat," kata saya. "Tiga hari ya?" Janji saya.

"Duh, butuhnya sore ini mbak. Sudah didesak sama editor. Kalau nggak usah baca gimana? Mbak Arin bikin quote tentang pernikahan, nanti dimuat di cover buku," kata sang Penulis.

Hm...kalau hanya memberi quote tanpa membaca buku, apa namanya masih endorser? Ada ya yang seperti itu? Hehehe..saya baru tahu. Dalam bayangan saya, sebagai endorser ya harus membaca buku baru kemudian bisa menilai. Akhirnya, saya menolak kesempatan tersebut, ya sayang sekali memang. Tapi karena keterbatasan waktu, saya tidak bisa. Saya ingin memberikan endorsment atas buku yang sudah saya baca. 


Kedua, adalah pengalaman 'berburu" endorser untuk buku Mommylicious. Cerita ini sudah saya tulis di link http://asacinta.blogspot.com/2015/03/berburu-endorser-buku-mommylicious.html.  Saya mendekati beliau-beliau secara personal. Saya pribadi yang "melamar" mereka menjadi endorser. 

Setelah buku terbit, saya dan Rina Susanti berusaha mengantarkan bukti terbit kepada endorser. Tapi karena nyari kesempatan sangat susah, akhirnya buku kami kirimkan. Tapi ada komunikasi via socmed. Dokter Meta dalam salah satu twitnya menuliskan :
Dan mba Tenik Hartono menuliskan di facebooknya :

Ketiga, adalah pengalaman pertama saya mengendors buku "Menjadi Ibu yang Menyenangkan". Yang unik dari pengalaman ini bahwa saya belum berkenalan langsung dengan penulisnya, baik via email ataupun sosial media.  

Jadi ceritanya, yang menghubungi saya adalah editor dari penerbit Bhuana Ilmu Populer. Saya dikirimi draft PDF bukunya sebelum naik cetak. Saya perlu waktu kira-kira sebulan untuk membaca. Kemudian saya berikan satu kalimat yang mewakili isi buku. Semua komunikasi dengan editor BIP.

Dan ketika buku tersebut terbit, saya tidak mendapatkan pemberitahuan baik dari sang penulis atau editor. Saya tahu secara tidak sengaja pas ke toko buku. Di cover tidak ada kalimat endorser dari saya. 

So saya harap-harap cemas, beli bukunya nggak ya? Secara kalau isinya sih saya sudah pernah baca dari draft. Kebetulan ada satu buku di rak Gramedia yang terbuka sampul plastiknya. Dari situ saya bisa tahu, ternyata endorsment saya ada di bagian dalam buku, pada halaman -halaman depan. Alhamdulillah.

Saya membeli satu eksemplar bukunya buat arsip. Dan buat narsis di blog ini tentunya hehehe...

Siapa tau juga, setelah menulis blog post ini bisa berkenalan dengan sang penulis :)

Itulah 3 cerita soal endorser-endorsment buku.


Komentar

  1. sukses terus untuk buku2 mak Arin selanjutnya :)

    BalasHapus
  2. wah seruuu nya jd endorser buku, pingin kpn2. ada yg nawarin gak yahhh. hihi

    BalasHapus
  3. Kapan ya saya nulis buku? malah berkhayal Mak :)

    BalasHapus
  4. moga makin sukses, mak Arin.

    BalasHapus
  5. Semkga berkah dan lanjut ke buku2 berikutnya ya Mak. Jadi ngiri, kpn sy yg 'balita' ini bisa nulis & endorse buku :D

    BalasHapus
  6. Seru pengalamannya. Kalau aku biasanya saling endorse sama teman-teman atau orang-orang yang pernah bekerja sama untuk project-projectku :)

    BalasHapus
  7. Bolehlah yah.. Aku juga sering review novel2 sih di blog cuma belum pernah ditawarin endorse novel. Hehehe... Makasih ya mak sudah berbagi pengalaman.

    BalasHapus
  8. Kerennn :)
    Aku sendiri nggak pernah diendorse tapi pernah meng-endorse.
    Hehehe

    BalasHapus
  9. Kereeen mbaaaak. .akuu belum pernaah jd endorserrr bukuu. Pengeen eh 😁😁

    BalasHapus

Posting Komentar