Langsung ke konten utama

A to Z Social Media Commerce di Kelas Bogor

"Social media is not about the exploitation of technology but service to community." (Simon Mainwaring, Blogger & Socmed Spesialist)

*****

Salut pada Blogger Bogor. Sudah beberapa bulan terakhir ini Blogger Bogor konsisten mengadakan Kelas Bogor dengan tema-tema menarik. Seperti tema pada tanggal 29 Agustus 2015 lalu, sangat menarik, yaitu tentang Social Media Commerce.

Kali ini Kelas Bogor difasilitasi oleh Padjajaran Suite Hotels di jalan Pajajaran Bogor. Venue yang menarik untuk foto-foto. Apalagi rombongan saya adalah ibu-ibu blogger dari grup Asinan Blogger yang suka foto-foto :)
Foto : pinjam mba Dwina, kalau gak salah...

Pak Erick dari Internet Sehat
Social media commerce dalam arti sederhana adalah jual beli lewat media sosial .  Pada sesi pertama ada pemaparan pak Erick dari Internet Sehat. Beliau menyebutkan, dari 88.1 juta pengguna internet di Indonesia, memiliki karakteristik berikut:
  • 52 juta di Jawa-Bali, menyusul kemudian Sumatera, Sulawasi, Kalimantan dan Indonesia bagian timur (Nusa tenggara, Papua, Maluku). 
  • 49% adalah digital native, yang notabene adalah generasi muda.
  • 85% menggunakan smartphone untuk akses internet, menyusul leptop, tablet dan desktop.
  • 14% menjadikan Facebook sebagai media sosial favorit, menyusul WattsApp, Twitter, Facebook messenger, Google+, Linkedin, Instagram, Skype,  Pinterest dan Line. Terlihat dari situ banyaknya aplikasi pertemanan.
Pengguna internet di Indonesia sangat suka bermedia sosial.  "Existence is meaningful," kata Pak Erick. "Itulah juga kenapa netizen suka selfie lalu upload". Hihihi, bener, bener ! Jadi wajar ya, selfie dan upload.  Perilaku netizen yang juga sangat banyak dijumpai adalah click and share, bahkan untuk berita hoax sekalipun. Nah lho ! Ini juga demi eksis, butuh pengakuan juga gak? 

Dengan besarnya aktivitas media sosial pengguna internet di Indonesia, maka pelaku ecommerce banyak yang memilih media sosial untuk memikat hati konsumen.  Kongkretnya, pengguna internet lebih sering melihat suatu produk dari timeline akun media sosial dibanding berkunjung langsung ke sebuah situs ecommerce. Faktor pertemanan di media sosial adalah salah satu hal yang memperkuat keberhasilan social media commerce, karena hal ini terkait dengan tingkat kepercayaan.  

Kemudian pak Erick memaparkan tentang tips aman bertransaksi via media sosial, antara lain:
  • Lebih teliti memeriksa deskripsi produk dan paket yang akan dibeli.
  • Jangan mudah percaya pada barang bermerk mahal tetapi dijual sangat murah. Misalnya smartphone. Sesuatu hal yang kurang masuk akal.
  • Jangan mudah tergoda penawaran barang melalui email spam. Lebih baik lihat dan kunjungi web resmi.
  • Cari tanda bahwa situs tersebut aman. Caranya, lihat tanda gembok di awal alamat web. Https artinya lebih aman dan informasi pembayaran di enkripsi.
  • Amankan PC/Smartphone/Tablet dengan memasang antivirus, atau spyware dan firewall.
Nah, sudah amankan gadget anda? *lirik gadget sendiri*

Pemaparan Pak Erick sungguh membuat para peserta Kelas Bogor "melek" dalam arti sebenarnya. Informasinya padat dan menarik. Ngantukpun hilang.



Pak Fahmi dari Jualio
Sesi berikutnya adalah presentasi dari pak Fahmi Bafadhal (@fahmi_ph) dari Jualio, tentang fakta teknis dan keamanan social media commerce. Faktanya adalah :
  • Hingga saat ini Facebook masih menjadi raja media sosial, terutama di Indonesia, menyusul twitter, instagram, youtube dan pinterest.
  • 74% pembeli mengandalkan media sosial untuk membantu membuat keputusan akan barang yang akan mereka beli.
  • 74% pembeli berdasarkan rekomendasi perusahaan atau produk di timeline mereka.
  • 81% orang mempercayai postingan teman mereka di media sosial sebelum membeli suatu produk.
  • 33% pengguna membeli produk dan jasa yang dirilis dan dipromosikan di fanpage media sosial suatu brand. 
  • 35% pembeli membagi (share) di media sosial tentang barang yang telah dibelinya.
  • 34% pembeli memilih media sosial dibandingkan situs ecommerce biasa.
  • 90% netizen yang melihat-lihat produk (walaupum hanya cuci mata)  berakhir dengan pembelian.
  • Media sosial juga menjadi alat untuk melakukan surve respon pasar sebelum sebuah barang diproduksi. 
Contohnya begini, ketika saya asyik facebookan, tiba-tiba ada teman yang pamer Smartfren Andromax C2 di akun pribadinya. Dia bilang gini, "Nggak salah pilih nih beli Smartfren Andromax C2. Harga dan kualitas memuaskan!", sambil mention fanpage Smartfren. Lalu dari situ saya kepo dan lihat-lihat ke Fanpage Smartfren, dan ujung-ujungnya galau pengen beli. 

Dengan dasar fakta inilah, Jualio bekerja. Jualio adalah jasa marketing online yang menyediakan shopping cart dan buy button yang membantu anda untuk menjual barang fisik maupun barang digital, pada website dan media sosial seperti Facebook, Facebook Pages, Twitter, atau messaging apps.

Jualio mengembangkan proses social media commerce dengan 4 tahapan, yaitu growth, enggagement, sentiment dan leads.
  • Growth adalah tahapan mengumpulkan follower, likes dan fans. 
  • Enggagement adalah tahapan berinteraksi dengan follower. 
  • Sentiment adalah tahapan untuk melihat respon pasar, membaca kritik dan perbaikan dengan menciptakan komunikasi positif.
  • Leads adalah tahapan dimana penjual sudah mulai menguasai pasar dan menjadikan engagement dan positive sentiment pada transaksi yang sesungguhnya.
Bedanya Jualio dengan situs ecommerce lainnya adalah bahwa dengan Jualio, pemilik produk/jasa tetap menjadi "tuan" di toko onlinenya sendiri, yaitu media sosialnya yang telah dirintis selama ini. Dari akun media sosial yang telah ada sebelumnya ini, Jualio akan mengembangkannya sehingga menjangkau lebih luas pembeli.

Bagi penjual, tantangan ecommerce adalah cenderung beresiko, tidak aman, rawan penipuan dan hacking. Jadi, bukan hanya pembeli saja yang jadi korban, penjualpun juga pernah jadi korban. Suatu kasus misalnya telah terjadi deal antara pejual dan pembeli. Pembeli mengaku sudah transfer dan mengambil barangnya ke toko. Ternyata uang tidak masuk ke rekening penjual, karena si pembeli ini ternyata penipu yang menggunakan bukti transfer palsu.  

Waaah, banyak wawasan di Kelas Bogor minggu ini, sukses kupas tuntas social media commerce. Di akhir acara ada pertanyaan kuis dari para narasumber. Lucunya, dari beberapa pertanyaan, jawabannya adalah Facebook ! 
Apa media sosial paling banyak digunakan netizen? -> Facebook !  
Melalui media sosial apa pedagang banyak berjualan ? --> Facebook. 
Apapun pertanyaannya, Facebook jawabannya. Eaaa..
Para penjawab kuis, mereka Facebooker.
seluruh peserta, tanpa MC
Asinan Blogger. Foto by MC.
Jam 15.00 kelas selesai. Terimakasih narasumber. Juga untuk Padjajaran Suite atas tempat yang nyaman dan snack yang enak. Supportnya untuk Kelas Bogor luar biasa. 

Sampai jumpa di Kelas Bogor berikutnya.

*****

Tulisan ini menjadi juara 1 lomba blog Kelas Bogor 

Komentar

  1. seru pembahasannya yaaa..teman2 OS pada menjelajah IG, aku masih jualan di FB hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenyataannya gitu..walau gak kekinian tapi fb favorit

      Hapus
  2. yup bener ..
    Ada yang nanya Mama Olive kerjanya apa?
    Onleen!! Pesbukaaan !! :v

    Tapi beneran pangsa pasar di FB tuh sesuatu bingits,
    Makanya Pesbukan kalo jeli bisa menjadi ladang mata pencaharian :D

    Makasih ya Mak sharingnya!
    Btw ,,Sumpee mau bilang
    Mak Ariiiin tambah cantik n kece pake hijaaab
    *pangling :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naah, saya mau memastikan, Mak Arin pake hijab? E ternyata benar ya ....
      Benar, makin canrik dan makin mudaaa.

      Eh, makasih sharingnya .... nambah wawasan :)

      Hapus
  3. Menarik sekali ya, Mbak, bahasannya. Ayo, mbak Arin buka olshop :)
    Btw mbak Arin tambah cantik pake hijab ;)

    BalasHapus
  4. pengen banget ikut kelas Bogor, tapi kerja :(

    BalasHapus
  5. Asiiik masih bisa kecipratan ilmunya nih biarpun berhalangan hadir pas acara kelas bogor bulan kemarin :D

    BalasHapus
  6. hayuuu dateng lagi kitah buat ngeramein lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yupp...kalau ketemu seru ya...foto2nya itu lhooo

      Hapus
  7. Keren infonya mak! Thanks for sharing ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar