Langsung ke konten utama

Terapi Ganguan Pernapasan Mandiri dengan Nebulizer

Nebulizer Murtiyarini

Detik terasa lambat berdetak, waktu pun terasa lama untuk satu hembusan napas si kecil. Duh, Nak! Padahal kamu cuma batuk pilek biasa, tidak disertai demam. Tapi produksi lendir yang banyak menyumbat hidung dan dadamu. Napasmu pun berat. Sesekali terdengar bunyi "ngiiik" karena penyempitan pada saluran napasnya.

Segera saya bawa ke dokter. Intuisi saya mengatakan, obat batuk minum tak akan bisa menolong. Anakku butuh pertolongan cepat. "Minta diuap ya Dok," saya memohon ke dokter. 


Kemudian terdengar deru mesin nebulizer di ruangan dokter. Anakku meronta dan menangis, sebelum akhirnya terbiasa dengan bunyi berisik itu. Sabar ya, Nak, sebentar lagi napasmu lega. 


****

Itu adalah cerita 8 tahun silam, saat anak pertama saya berusia 2 tahun. Cukup sering kami menyambangi dokter, "hanya" karena batuk dan pilek. Tapi namanya punya anak balita yang rentan ganguan pernapasan, sebagai orang tua, saya pasti panik.

Gangguan pernapasan adalah istilah untuk penyakit pada sistem pernapasan, antara lain paru-paru, pleura, tabung bronkial, trakea dan saluran pernapasan atas. Gangguan pernapasan tidak bisa dianggap enteng, karena bisa berkembang dari ringan menjadi berat apabila tidak segera ditangani.

Adalah dr. Fransiska Sri Susanti, SpA, langganan saya ketika anak-anak sakit. Dokter Santi, demikian beliau dipanggil adalah tipe dokter yang tidak terburu-buru meresepkan obat dan antibiotik untuk anak-anak. Itulah yang saya suka dari beliau. Mengingat sebisa mungkin anak tidak dipaparkan dengan obat-obatan. Batuk, pilek dan demam adalah bentuk gejala. Sumber penyebabnya bisa jadi virus, bakteri, cuaca dingin atau alergi. Dari banyaknya kejadian, hanya sebagian kecil yang disebabkan oleh bakteri, sehingga tidak selalu membutuhkan antibiotik dalam pengobatan batuk dan pilek. Virus akan tereliminasi seiring membaiknya daya tahan tubuh pasien, dan alergi hanya bisa dihindari dengan menjauhi alergen.

Jadi fokus penanganan adalah mengurangi gejala. 

Pilih obat minum atau obat hirup?

Obat untuk gangguan pernapasan tergantung gejalanya. Gangguan yang disebabkan karena asma memerlukan bronkodilator (bukan merek dagang), yaitu berfungsi merelaksasi bronkus. Untuk mengatasi batuk pilek diperlukan pengencer dahak sehingga dahak mudah dikeluarkan.

Obat-obatan ini jika diminum dan masuk ke lambung akan diserap oleh tubuh dan mengikuti peredaran darah, menembus syaraf-syaraf, kemudian bekerja melegakan saluran napas atau mengencerkan dahak. Butuh proses paling cepat 30 menit untuk penyerapan zat bronkodilator oleh tubuh. Itupun tidak 100 persen zat yang diminum akan terserap dan bekerja. Obat minum meninggalkan residu di lambung sebelum kemudian terbuang oleh sistem pencernaan tubuh. Ya, tantangan terbesar terapi pernapasan adalah sampainya obat secara efisien di bronkus dan bronkiolus di saluran pernapasan bawah.  Karena itu, Dokter lebih memilih melakukan terapi pernapasan dengan nebulizer terlebih dahulu sebelum meresepkan obat oral. 

Nebulizer adalah alat yang berfungsi mengubah obat dari cairan menjadi uap berpartikel mikroskopis  (aerosol) sehingga dapat lebih mudah terhirup ke dalam paru-paru. Nebulizer sangat efektif digunakan untuk terapi asma dan gangguan pernapasan pada bayi dan anak. Nebulizer juga nyaman dan praktis digunakan apabila diperlukan lebih dari satu komposisi dalam satu kali dosis pemberian. Obat bisa dicampur sekaligus.

Untuk mendapatkan obat suspensi nebulizer, perlu resep dokter, tidak disarankan membeli sendiri. Dokterlah yang paham perbedaan gejala gangguan saluran napas karena pilek, batuk atau asma.  Penggunaan dosis obat juga sesuai resep dokter dan tergantung berat badan dan usia pasien serta seberapa tingkat keluhan gangguan pernapasan yang tengah dideritanya.



nebulizer murtiyarini

Kini, kita bisa melakukan terapi pernapasan mandiri dengan nebulizer. 
Dulu iya, resep obat oral masih diperlukan karena di rumah tidak memiliki nebulizer sendiri. Padahal proses pengobatan tidak cukup hanya dengan satu kali terapi. Sekarang lain cerita, nebulizer semakin terjangkau harganya dan semakin mudah digunakan.

Ada home nebulizer yang ukurannya relatif lebih besar, yaitu yang sering digunakan di ruang praktik dokter. Ada juga portable nebulizer, seperti Omron Nebulizer. Ukuran yang kecil bukan berarti mengurangi kualitas dan manfaat alat. Alat yang ada di rumah saya  Omron Nebulizer NE-C803 termasuk portable nebulizer. Beratnya hanya 1,8 kg dan ukurannya 85x43x115 mm, kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa. Jadi saya suka dengan Omron Nebulizer ini karena mudah dibawa bepergian.

Banyak yang diuntungkan dengan adanya alat Omron Nebulizer. Terapi gangguan pernapasan dengan nebulizer ini sangat efektif untuk bayi dan anak yang relatif sering berulang mengalami gangguan pernapasan.  Nebulizer ini juga efektif untuk orang dewasa. 

Omron Nebulizer adalah terapi pernapasan terbaik yang bisa menjadi penyelamat nyawa, karena mampu bekerja cepat di saat genting. Mudah digunakan dan obatnya mudah terserap. Tentu saja dengan teknik penggunaan yang benar agar tidak muncul efek samping yang tak diinginkan.

Penting untuk belajar merakit nebulizer sendiri agar alat tidak rusak. Dengan begitu anda akan terbiasa dengan pernak pernik alat nebulizer. Jika orangtua tenang, anak pun lebih tenang menggunakannya. Untuk lebih jelasnya, yuk simak vidoe tutorial dari Omron Healcare Indonesia ini.




Bener kan, mudah dan praktis cara penggunaannya. 
  • Pertama pastikan dulu alatnya lengkap, ada mesin kompresor, selang, tangki suspensi, filter, masker untuk anak, masker untuk dewasa, pipa hirup dan adaptor.
  • Sebelum menggunakan, sterilkan masker dan alat hirup dengan cara merebus. 
  • Sambungkan tutup inhalasi dengan vaporiser head, dan sambungkan lagi dengan tangki suspensi. 
  • Sambungkan satu ujung selang ke mesin kompresor, ujung yang lain ke tangki suspensi.
  • Pilih antara pipa hirup atau masker, pasangkan pada lubang keluarnya aerosol dari tangki suspensi.
  • Nyalakan tombol on, hirup pipa dengan mulut, atau pasang masker pada hidung dan bernapas seperti biasa.
Sikap yang baik dalam menggunakan nebulizer.
  • Takar obat suspensi nebulizer sesuai petunjuk dokter.
  • Untuk bayi atau anak yang sangat kecil sebaiknya dipangku oleh orangtua sehingga mendapatkan posisi duduk yang nyaman dan tenang. Sedangkan anak yang lebih besar bisa duduk dengan tegak dan rileks di kursi.
  • Tempatkan masker dengan lembut pada wajahnya sehingga menutupi hidung dan mulut. Pilih masker yang sesuai ukuran wajah sehingga aerosol yang terhembus akan secara efektif terserap melalui hidung.
  • Apabila anak menolak pada awalnya, beri penjelasan singkat bahwa proses ini tidak menyakitkan dan akan menolongnya.
  • Lakukan terapi pada jam dan tempat yang sama setiap harinya sehingga anak merasa lebih nyaman.
  • Apabila anak merasa pusing atau mual, segera hentikan dan konsultasikan dengan dokter. Kemungkinan ada yang ketidakcocokan jenis atau dosis obat.
Tentang  Omron Nebulizer
Jenis Nebulizer yang ada di rumah saya adalah Omron Nebulizer NE-C803. Harganya saat ini Rp. 630.000, dengan potongan harga jika beli melalui http://omron-nebulizer.com/promo. Cukup terjangkau dan pantas dimiliki, sehingga berhemat waktu, tenaga dan biaya ke dokter. 

Omron sendiri adalah merk global dari Kyoto, Jepang, yang telah dikenal dan dipercaya sebagai pengembang dan produsen alat-alat kesehatan.  Ada 4 jenis Omron Nebulizer, yaitu seri NE-C803, NE-C801, NE-C801KD (untuk bayi) dan NE-C28. Spesifikasi lengkapnya silakan kunjungi website Omron Nebulizer ya. Saya hanya akan membahas Omron Nebulizer NE-C803. 

Kelebihan Nebulizer NE-C803 adalah :
  • Dilengkapi dengan teknologi D.A.T (Direct Atomizing Technology) yang membuatnya tetap hening saat beroperasi. Ini sangat membantu agar para orangtua tidak kesulitan membujuk anaknya agar mau melakukan terapi nebulizer. 
  • Ukuran alat kecil dan ringan, sehingga bisa dibawa bepergian. Sangat memungkinkan untuk masuk ransel atau koper. Perjalanan jadi lebih tenang, kan?
  • Penggunaan obat yang efisien, obat langsung bekerja pada sasaran.
  • Mengoptimalkan durasi terapi, dengan laju nebulasi (0,3ml/menit) sehingga proses terapi lebih cepat.
  • Ukuran partikel uap 3µm MMAD sehingga efektif terserap ke dalam sel dan bekerja lebih cepat.
  • Kapasitas obat 10ml (max) memungkinkan untuk penggunaan obat dalam dosis yang lebih banyak dalam sekali pemakaian. Tidak perlu bongkar pasang untuk isi ulang.
  • Power listrik (AC Adaptor) sehingga hemat biaya listrik, tidak perlu beli baterai.
Omron Nebulizer, adalah partner terbaik untuk mempermudah terapi gangguan pernapasan secara mandiri, bisa di rumah maupun dalam perjalanan. Menjaga kesehatan adalah hal utama, mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati. Namun namanya manusia, apalagi anak-anak pasti rentan penyakit. Dan gangguan pernapasan adalah penyakit yang paling sering diderita anak-anak. Karena itu, dengan menggunakan Omron Nebulizer sebagai alat terapi gangguan pernapasan, dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga. Anak-anak pun akan tumbuh lebih baik dan sehat. 


Komentar

  1. Faishal juga asma, kambuh tiap kali kena flu. Makasih infonya ya mb Arin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asma dan batuk pilek karena flu gejalanya mirip dan kadang datang bersamaan, walaupun keduanya dua hal berbeda. Sedia nebulizer di rumah lebih baik mbak

      Hapus
  2. Biasanya klo pake nebulizer ini klo lg kambuh asma, brp lama amat ya bekerja hingga nafas jadi normal lg mb Arin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung masing-masing orang, respon terhadap obat berbeda. Tapi kalau mengacu pada nebulizer omron, 7 menit saja proses nebulasi selesai, diharapkan tak lama dari itu pernapasan lega

      Hapus
  3. wii lengkap banget artikelnya mba, aku jadi pingin punya juga buat anak2 di rumah, terutama buat si bungsu sih.. aku juga baru tau kalo nebulizer omron ini harganya cukup terjangkau dibanding harus bolak-ik ke RS untuk terapi..

    thanks infonya ya mba Arinnn...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Omron Nebulizer seri NE C803 ini murah dan bentuknya lucu. Praktis dibawa kemana-mana

      Hapus
  4. wah terima kasih infonya mbak :D

    BalasHapus
  5. Kalau untuk obatnya/cairannya itu gimana ya dosisnya ?dan utk batuk flu /asma apa sama obat/cairannya ?mohon informasinya. Trims

    BalasHapus

Posting Komentar