Langsung ke konten utama

Cegah Neuropati pada Aktivis Digital


Kurang lebih setahun terakhir ini saya merasakan sesuatu yang salah pada jari-jari tangan. Setiap bangun tidur terasa kaku. Butuh waktu beberapa menit saya lakukan gerakan membuka dan mengepalkan jari-jari hingga saya merasa agak nyaman.

Semula saya kira jari tangan saya terlalu lelah memegang gadget. Ya, siapa sih yang jaman sekarang ini tidak akrab dengan smartphone, leptop ataupun komputer? Gadget-gadget tersebut bukan hanya digunakan oleh pekerja kantoran lho, tetapi oleh siapa pun, yang dikenal sebagai aktivis digital.

Sampai akhirnya saya baca dari website http://sarafsehat.com, bahwa yang saya alami tersebut adalah tanda-tanda dari neuropati. Saya ingat-ingat kembali, selain jari tangan kaku, saya juga merasakan kebas di telapak kaki saat bangun tidur, sakit saat pertama kali menapakkan kaki ke lantai, dan kesemutan ketika berdiri setelah sekian lama duduk.

Neuropati adalah gangguan kerusakan saraf tepi yang diakibatkan oleh penyakit, trauma pada saraf dan komplikasi dari penyakit sistemik atau karena kekurangan vitamin B kompleks.  Gejala yang ditimbulkan antara lain kesemutan, kebas, kram, rasa terbakar dan jari jemari kaku. Apabila dibiarkan dapat berujung pada kelumpuhan. 

Neuropati ada beberapa jenis yaitu :
  1. Neuropati Perifier, gejalanya berupa gangguan ringan, kelemahan yang melumpuhkan, kesemutan, mati rasa seperti terbakar, dan pegal pada jari kaki, dan jari tangan.
  2. Neuropati Otonom, gejalanya berupa gangguan saraf sensorik sehingga organ-organ tubuh seperti sirkulasi darah, sistem pencernaan dan kandung kemih dapat terganggu.
  3. Neuropati Kranial, diakibatkan oleh kerusakan 12 saraf tulang belakang. Gejalanya adalah berkurangnya fungsi pendengaran.
  4. Neruopati Fokal / Mononeuropati, disebabkan gangguan saraf tunggal. Gejala yang dialami bisa dengan melemahnya jari tangan secara tiba-tiba.
Mencengkeram smartphone selebar 5.5 Inchi bisa membuat jemari tangan saya meregang dan terbebani selama berjam-jam sehari. Selain itu, di kantor jari-jari tangan masih harus meregang menekan-nekan keyboard komputer. Dan semua aktivitas tersebut membuat saya duduk selama berjam-jam. 

Gaya hidup aktivis digital seperti saya telah menyebabkan kebiasaan yang sangat berisiko menyebabkan Neuropati, antara lain :
  1. Jari jemari lelah dan tegang bekerja dengan smartphone dan komputer selama berjam-jam setiap hari. Hal ini menyebabkan trauma saraf, kekuatan otot hanya dibebankan pada jari. Tangan tidak banyak melakukan variasi kegiatan. Ada istilah Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah penyakit akibat terlalu sering memegang keyboard dan mouse sehingga timbul rasa sakit dan nyeri serta melemahnya otot pergelangan tangan. 
  2. Sibuknya pekerjaan dengan aktivitas digital banyak dilakukan dalam posisi duduk. Ada dua risiko yang akan timbul, yaitu pertama, berkurangnya aktivitas fisik dan variasi gerakan tubuh berkurang, lama kelamaan otot kaku. Tak jarang muncul penyakit nyeri pada punggung akibat posisi duduk secara berlebihan disebut lower back pain (LBP).  Dan yang kedua adalah terjadinya penimbunan kalori tubuh yang mengarah pada diabetes. Neuropati akibat diabetes banyak dirasakan pada telapak kaki yang terasa panas.
  3. Kemudahan berbagai urusan karena kemajuan aplikasi digital seperti belanja online, pembayaran online, email, message, telepon dan lain sebagainya menyebabkan orang tidak banyak mobilisasi, jarang jalan-jalan atau bepergian. Akibatnya sama seperti yang terjadi pada poin 2.
  4. Kebiasaan ngemil tanpa disadari sering muncul ketika aktivis digital asyik dengan pekerjaannya. Tanpa terasa, ngemil sedikit-sedikit ternyata akhirnya banyak kalori masuk ke dalam tubuh. Tanpa diimbangi aktifitas fisik, kalori diubah menjadi timbunan lemak dan gula.
  5. Terlalu banyak menatap monitor komputer atau smartphone dapat menyebabkan tubuh dan pikiran stress. Akibatnya metabolisme tubuh terganggu. Kadar gula darah dan tekanan darah dapat meningkat. 

Agar kita tetap bisa terus produktif, mari lawan dan cegah neuropati. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain :
  1. Sempatkan waktu untuk berolah raga. Setiap 2 jam sekali lakukan relaksasi di kantor dengan gerakan senam ringan. Pada akhir pekan lakukan olahraga yang lebih banyak membakar kalori.
  2. Melangkah tanpa alas kaki pada batu koral atau rerumputan untuk merangsang kemampuan syaraf kaki.
  3. Lakukan senam jari, misalnya dengan meremas-remas bola-bola kain, atau spons bulat. Menggambar doodle atau mewarnai juga dapat melatih jari agar melakukan aktivitas yang bervariasi.
  4. Kurangi makanan yang dapat meningkatkan resiko diabetes, yaitu makanan-makanan berkalori tinggi seperti gula, kue, minuman ringan, asupan karbohidrat berlebihan.
  5. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B.



Kenapa Vitamin B dapat mencegah Neuropati ?
  • Vitamin B1 berperan sebagai koenzim pada dekarboksilisasi asam alfa-keto dan berperan dalam metabolisme karbohidrat. 
  • Vitamin B6 di dalam tubuh dapat berubah menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat yang dapat membantu dalam metabolisme protein dan asam amino. 
  • Vitamin B12 berperan dalam sintesa asam nukleat dan berpengaruh pada pematangan sel dan memelihara integritas jaringan saraf.
Berapa banyak asupan vitamin B 1, B6 dan B12 yang diperlukan dalam sehari ?

Jumlah yang dianjurkan untuk Vitamin B1 dalam per hari sebanyak 1.5 mg. Makanan yang banyak mengandung vitamin B1 adalah gandum, kacang hijau, kacang kedelai, tepung, ikan, daging, susu, roti, daging tanpa lemak, ayam dan lain sebagainya.

Sedangkan jumlah anjuran Vitamin B6 per hari sebanyak 2 mg. Makanan yang banyak mengandung Vitamin B6 adalah daging, pisang, kacang-kacangan dan sayur-sayuran.

Vitamin B12 (Cyanocobalamin), jumlah yang dianjurkan per hari 6 mcg. Vitamin B12 bisa didapat dari Ikan, hati, susu, daging, dan telur.

Untuk bisa memenuhi kecukupan tersebut tubuh idealnya mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup banyak dan bervariasi. Namun, seringkali kita tidak mudah untuk menakar atau memperoleh sumber-sumber vitamin tersebut, sehingga membutuhkan supleman Vitamin B.



Komentar

  1. Kalau dipikir-pikir, kerja petani lebih sehat daripada kerja kantoran ya Bu, tapi masih banyak yang enggan nyawah.

    BalasHapus
  2. Tfs, infonya berguna banget :)
    Kesemutan ternyata nggak bisa dianggap remeh ya mbak, tau-taunya bisa jadi gejala neuropati :o

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Biasanya saya minum yg putih. Akhir2 ini rada sering pegel jari-jari karena kebanyakan aktifitas, jadi ganti yg pink

      Hapus

Posting Komentar