Langsung ke konten utama

Renungan Hari Lingkungan Hidup : Menjaga Keanekeragaman Hayati di Lingkungan Rumah



Sadarkah kita?
Ketika menyemprotkan obat pembasmi serangga, juga dapat membunuh binatang kecil lainnya.

Sadarkah kita?
Ketika menjadikan seluruh area rumah dengan lantai semen, akan mengurangi kemampuan resapan air ke dalam tanah dan menggangu habitat makhluk pengurai.

Sadarkah kita?
Ketika mengunakan setrika, hair dryer, memasak, menyalakan lampu dan lain-lain akan meningkatkan suhu lingkungan yang berdampak pada terganggunya habitat tumbuhan, hewan dan mikroba.

Serangga, binatang, tanaman, mikroba adalah komponen keanekaragaman hayati di alam. Kehadiran mereka mengisi rantai makanan yang berguna untuk menjaga keseimbangan alam.

Jika di sekitar rumah masih terdapat binatang-binatang seperti burung, kupu-kupu, kumbang, laba-laba, cacing, katak, kadal, itu tandanya lingkungan rumah tersebut masih kaya akan keanekaragaman hayati dan menjadi habitat yang disukai.

Keanekaragaman Hayati hilang, Hama datang.
Saat habitat terganggu, hewan predator punah, maka spesies mangsa akan meningkat jumlahnya dan berubah status menjadi hama. Jadi hama sebenarnya adalah spesies yang semula dalam jumlah populasi yang tidak mengganggu, tiba-tiba dalam satu masa populasinya meledak menjadi hama yang meresahkan pemukiman.

Contohnya, meningkatnya populasi nyamuk di sekitar rumah karena hilangnya populasi katak. Begitupun meningkatnya populasi cicak akibat hilangnya kemampuan kucing untuk berburu. Dan hilangnya suara-suara burung karena ketiadaan pepohonan untuk tempat tinggal.

Praktek rumah tangga seperti penggunaan obat nyamuk, menghilangkan area hijau dan menanam satu jenis tanaman saja, penggunaan diterjen, membakar sampah, penggunaan parfum, penggunaan desinfektan, telah mengusik keseimbangan alam dalam lingkup rumah. Akibatnya, dari sekian jenis spesies yang habitatnya terganggu, hanya sebagian yang bertahan hidup, dan sebagian lainnya punah.


Kita Bertanggung Jawab.

Bicara keanekaragaman hayati, kita seringkali berpikir itu hanya ada di hutan. Padahal keanekaragaman hayati di lingkungan perumahan juga penting untuk diperhatikan dan sangat dekat dengan kehidupan kita. Dan yang perlu diingat, justru aktivitas manusia paling banyak adalah di lingkungan perumahan, yang imbasnya meluas secara global.

Namun seyogyanya kita tidak putus asa, sekecil apapun lahan yang kita miliki di rumah, masih bisa dimanfaatkan untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di bumi ini.

Inilah langkah-langkah kecil yang bisa dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati di lingkungan rumah:
  • Penghijauan dengan aneka jenis tumbuhan di lingkungan rumah. Menanam tanaman hias itu bagus, dan menanam tanaman beraneka ragam akan lebih bagus lagi. Seperti tanaman pohon, tanaman bunga dan tanaman hortikultura. Karena setiap tumbuhan akan menjadi habitat yang spesifik bagi sekelompok fauna tertentu.
  • Mengurangi penggunaan pestisida baik untuk tanaman dan membasmi nyamuk. Penggunaan pestisida berlebihan tak hanya membunuh serangga sasaran namun juga akan membunuh musuh alaminya. Sebagai gantinya, kita memilih cara manual untuk menghilangkan hama (misalnya dengan memunguti ulat yang ada di daun). Untuk mengusir nyamuk bisa menggunakan bunga lavender atau tanaman sereh wangi.
  • Menjaga kebersihan rumah dapat mengurangi penggunaan obat-obatan kimia seperti pengharum ruangan, ditergen, obat tikus, dan obat nyamuk yang limbahnya akan terbuang ke tanah dan aliran air. Hal ini untuk mempertahankan keanekaragaman tanah dan air di sekitar rumah.
  • Memberi edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya keanekaragaman hayati untuk menjaga keseimbangan alam. Pada merekalah pelestarian lingkungan hidup akan dilanjutkan. Anak-anak bisa dikenalkan keanekaragaman hayati dengan mengunjungi Museum Serangga IPB, Museum Purbakala di Sangiran, Museum Botani di Bogor, dan juga dengan mengunjungi lokasi ekowisata area hutan, sawah, kebun dan laut.

Bukan Sekedar Mengingat Hari Lingkungan Hidup.
5 Juni diperingati sebagai hari lingkungan hidup sedunia, bertujuan untuk mengingat ‘jasa-jasa’ lingkungan pada manusia dan meningkatkan kesadaran global untuk melindungi planet Bumi dan isinya. Sudah banyak yang lingkungan beri untuk manusia, kewajiban kita untuk menjaganya. Sebelum berpikir besar, bagaimana kalau kita mulai dari langkah kecil di rumah?

Keanekaragaman hayati telah banyak berkurang seiring tuanya usia Bumi, namun kita bisa mencegah dari kerusakan yang lebih berat lagi. Keanekaragaman hayati bisa dipulihkan melalui tangan-tangan genereasi kini dan generasi mendatang.

**
Tulisan ini dikontribusikan untuk Majalah Cermin Agrianita edisi Juni 2021




Komentar

  1. Ibu Murtiyarini, mau tanya, kalau tulisan sudah dimuat di media cetak, batas waktu boleh upload di media online itu berapa lama ya?
    Apakah ada syarat dan ketentuan baku atau sesuai kebijakan masing-masing?
    terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar