Langsung ke konten utama

Postingan

KE SEKOLAH SEJAK BAYI

Saya seorang wanita bekerja. Ketika hamil, suami memberi dukungan penuh sehingga saya dapat menjalani kehamilan dengan sehat dan gembira. Saya tetap bekerja, bahkan hingga satu hari menjelang kelahiran putri pertama kami : ‘Cinta Ing Larasati’ Pasca melahirkan, saya ditemai Ibu mertua dan dibantu seorang pembantu rumah tangga. Sayangnya Ibu mertua hanya bisa menemani selama satu bulan pertama. Pada bulan berikutnya pembantu juga berhenti bekerja. Tentu saja saya kebingungan, siapa yang akan mengasuh anak saya selama saya bekerja ? Saya sempat berkecil hati, apalagi sebentar lagi masa cuti usai. Untungnya suami selalu memberi dukungan dan mengingatkan bahwa segala sesuatu akan dihadapi bersama. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Saya mendapat informasi ada Tempat Penitipan Anak yang mau menerima bayi. Kebetulan lokasinya dekat dengan kantor saya sehingga memungkinkan saya menemui anak pada jam istirahat. Setelah melihat lokasinya dan berkenalan dengan calon guru pengasuhnya (yang ber...

Surat untuk ananda

Ananda tersayang, cinta dan asa mama, Malam ini mama sulit memejamkan mata. Sebenarnya mama sempat tertidur usai sholat Isya tadi, tapi mendadak terbangun oleh tendangan dalam perut mama. Ada apa Nak? Apakah kamu ingin berbincang dengan mama? Apa yang ingin kamu ketahui Nak? Apakah kamu ingin bertanya tentang seberapa besar cinta mama? Jauh sebelum kamu ada, mama sangat merindukan kehadiranmu di rahim mama. Dan begitu kami tahu bahwa nanda telah hadir di sana, sejak itu pula mama jatuh cinta. Tidak mudah menggambarkan cinta yang mama rasakan. Mama belum mengenalmu. Mama belum menyentuhmu. Mama belum melihat wujudmu. Mama belum tahu sifatmu. Cinta mama tumbuh bersama perasaan ingin menjaga, perasaan ingin tahu seperti siapa wajahmu nanti, seperti apa kelucuanmu nanti. Tak sabar mama menanti kelahiranmu. Setiap saat mama merasa was-was, apakah ananda di dalam sana baik-baik saja. Kunjungan mama ke dokter setiap bulan sekali tak cukup mengobati rindu mama padamu. Sementara, cukuplah m...