Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

CINTA KEDUA (Majalah Parents Indonesia)

Ini tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.. Saya merasa seperti berada dalam mesin waktu dan tiba-tiba terlempar beberapa tahun ke depan ketika menyadari putri pertama saya, Cinta, sudah berusia 4 tahun. Begitu larutnya dalam kebahagiaan (dan kelelahan) mengasuh anak, hingga saya lupa sudah saatnya memberi Cinta hadiah terpenting dalam hidupnya, yaitu seorang adik. Saya baru tersadar ketika seorang teman yang anaknya baru berusia 2 tahun mengabarkan berita kehamilan keduanya. ” Hayoo..kamu kapan nyusul? Cinta sudah besar lho..” Kata teman saya memanas-manasi, dan kenyataannya saya memang mulai merasa gerah karena pertanyaan serupa telah saya terima berulang kali baik dari teman dan keluarga. Saat itu saya mengira Cinta belum siap untuk mempunyai adik. Yang terbayang adalah setiap hari akan ada rengekan si sulung mencari perhatian ketika perhatian hampir semua orang terpusat pada si bayi. Karena itu saya kaget kita suatu hari Cinta menanyakan kapan dia mempunyai seorang ad

PERPUSTAKAAN RAMAH ANAK

Ayo Membaca Prihatin, minat baca masyarakat Indonesia dikatakan rendah, terutama golongan anak-anak. Pernyataan ini dikeluarkan UNDP tahun 2008/2009 bahwa minat baca masyarakat Indonesia berada pada peringkat 96 dari negara di seluruh dunia. Padahal kegiatan membaca buku merupakan kegiatan kognitif yang mencakup proses penyerapan pengetahuan, pemahaman, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dengan terbiasa membaca maka seseorang akan memiliki cakrawala pengetahuan yang luas, imajinasi tinggi, kreativitas terbuka, pemikiran yang maju dan berkembang serta menjadi cikal bakal pemberdayaan manusia yang cerdas dan berintelektual. Membaca adalah wujud dari sifat pembelajar. Agar membaca menjadi suatu hobi, perlu pembiasaan sedini mungkin dan menjadikan kegiatan membaca sebagai hal yang menyenangkan. Gerakan Peningkatan Minat Baca akan lebih efektif jika disasarkan kepada anak-anak. Minat baca = Aset Negara Negara-negara maju telah lama menyadari bahwa minat baca sejak dini adalah aset penti

ONE STOP SERVICE POS INDONESIA

(Radar Bogor, 12 Nov 2011) Oleh : Murtiyarini Sejak berdirinya, Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone), kemudian menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel), pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). Dalam usianya lebih dari 2,5 abad, tepatnya 265 tahun pada 26 Agustus 2011, PT.Pos Indonesia (Persero) dihadapkan pada berbagai tantangan perubahan paradigma komunikasi dan pengiriman. Dua dekade terakhir, internet dan seluler telah mengguncang dunia telekomunikasi dan tentu saja sangat berpengaruh pada Pos Indonesia dengan model komunikasi surat menyurat. Untuk surat atau berkas penting yang harus dikirimkan dalam bentuk fisik, terdapat banyak jasa pengiriman yang menjanjikan ketepatan waktu, jangk

Memantapkan Bahasa Indonesia Sejak Usia Dini

Oleh : Murtiyarini Saya adalah orang suku Jawa dan besar di Jawa Timur. Tapi, bisa dibilang saya lebih leluasa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Maaf, ini adalah pengecualian untuk saya sendiri, seorang Jawa yang hanya bisa menggunakan bahasa Jawa “ ngoko (kasar)”. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya terbiasa menggunakan bahasa Jawa “ ngoko ” untuk berkomunikasi dengan orangtua. Lantas karena kaku berbahasa Jawa “ kromo (halus)” maka saya sering menggunakan bahasa Indonesia pada orang-orang yang lebih tua, misalnya kepada guru. Bagaimana dengan bahasa Indonesia anak-anak saya ? Saya beruntung, suami saya berasal dari suku Melayu Sumatera. Dalam percakapan sehari-hari kami menggunakan bahasa Indonesia . Anak-anak kami pun juga otomatis berbahasa Indonesia dari kecil. Namun ada beberapa dialek yang sulit dihilangkan dan masih membawa bahasa kedaerahan masing-masing. Saya biasa menggunakan kata “tak” untuk mengawali kata kerja, misalnya “nanti tak jemput ya (

Menteri Keuangan Keluarga (Majalah Parents)

Empat Ibu berikut berbagi pengalamannya sebagai "Menteri Keuangan Keluarga". Tips nya dimuat di Majalah Parents Indonesia Edisi November 2011 Testimoni bisa dikirim ke editorial@parentsindonesia.com dengan melihat tema setiap bulannya di majalah atau di facebook Majalah Parents Indonesia.

Waktunya Mengerjakan PR, Sayang (Majalah Parenting Indonesia)

(Testimoni yang dimuat di Majalah Parenting , Edisi November 2011) Memasuki kelas 1 SD, saat ini Cinta berusia 6 tahun, itu artinya curi start 1 tahun dibandingkan saya dulu yang masuk SD umur 7 tahun. Selain masuk SD dengan usia lebih muda, beban kurikulum anak sekarang jauh lebih berat dibandingkan era 1980-an. Pemilihan SD untuk Cinta berdasarkan keamanan lingkungan sekolah, bangunan fisik yang kondusif, guru-guru yang ramah, jam belajar yang masih bisa diterima (jam 8-14.00 senin-jumat), dan metode mengajar yang menyenangkan. Akhirnya, pilihan jatuh ke SD Cipta Cendikia, sebuah SD swasta nasional. Dan berkenalanlah Cinta dengan PR setiap weekend . Hanya 2 lembar worksheet , kadang matematika, kadang bahasa Inggris, mandarin atau sains. Berganti-ganti setiap minggunya. Plus satu PR tetap yaitu menulis halus (menulis anggun, menurut istilah sekarang). PR yang sedikit itu bisa berarti banyak lho buat Cinta. Mengerjakannya satu kata trus istirahat, satu soal trus ngobrol dulu

Ajak Tunjuk Jari (Tabloid Mom & Kiddie)

Cerita ini dimuat di tabloid Mom & Kiddie edisi 24 Oktober 2011. Tumbuh kembang Asaku yang unik cukup menarik untuk dibagi dengan pembaca dalam rubrik Baby story. Menuntun Mama Ikut Tunjuk Jari Setiap bayi memiliki tonggak tumbuh kembang yang unik, meskipun pada batas waktu tertentu biasanya mendapatkan kepandaian yang hampir sama. Pada usia 1,5 tahun, Asaku Mulia sudah dapat berjalan, berbicara satu kata, memahami perintah dan menunjuk benda-benda. Perkembangan ini sama seperti perkembangan bayi pada umumnya. Uniknya, ketika ingin menunjuk sesuatu Asaku suka meminjam jari orang-orang yang berada didekatnya. Saya heran kenapa Asaku tidak menunjuk dengan jarinya sendiri padahal pada kesempatan lain dia sebenarnya bisa melakukannya. Ternyata, meraih jari saya yang ada didekatnya dan dia arahkan menunjuk benda yang dimaksud adalah cara Asaku mengajak saya ikut memperhatikan obyek itu. Rupanya Asaku tidak mau ketika dia asyik menunjuk sesuatu sementara saya berbicara sambil men

Lead to Breastfeeding Family

Momen Indah Menyusui, adalah momen indah yang melibatkan saya, anak, dan suami. Menyusui menjadi cara kami memuaskan rindu dan berbagi kasih.. Dan ASI…adalah bentuk curahan kasih dari saya dan suami untuk bekal anak-anak di sepanjang kehidupannya. ASI adalah sumber nutrisi dan benteng pertahanan pertama bagi bayi yang diwariskan dari ibunya. Menyusui bukan saja atas permintaan bayi, namun juga atas keinginan ibu, serta dukungan kuat dari suami. Bayi saya minta disusui saat lapar, haus, butuh rasa aman dan nyaman. Sementara saya menawarkan ASI saat produksi ASI melimpah dan butuh segera dikeluarkan. Atau saat ingin ingin bercengkerama dengan si bayi , kutarik dia dalam pelukan dan memintanya menyusu. Sambil menyusui itulah, segala pikiran, hati dan fisik kami bertaut. Saling memandang, saling mengusap. Suami senang sekali melihat adegan mesra antara saya dan sang bayi. Seringkali suamilah yang meminta saya untuk menyusui. Dengan kesadaran penuh akan manfaat ASI, saya dan suam

Pertanyaan Menahun

Saya berusaha menjawab pertanyaan anak dengan jawaban yang bernalar, tidak bohong dan jelas alasannya. Ini demi membentuk kemampuan analisisnya sepanjang masa. Tapi masalahnya, tidak semua pertanyaan bisa langsung saya jawab. Sebagian karena saya sendiri masih ragu jawabannya, sebagian lagi karena usia Cinta yang masih anak-anak menurut saya belum bisa menerima jawaban sebenarnya, misalnya pertanyaan menyangkut seks, hal gaib atau tentang urusan orang dewasa. Seperti pertanyaan Cinta tentang "Darimana keluarnya adik bayi ?" . Nah lho !! Karena menurut saya materinya terlalu berat untuk dibahas, sementara saya jawab "Dari jalan ajaib disekitar perut mama" Saya tidak bohong kan dengan jawaban ini? Hehe.. Hanya saja Cinta pun sebenarnya tahu itu bukan jawaban sebenarnya "Jalan ajaib mana sih Ma? "Ada bintang-bintangnya nggak?" Dia sendiri menambahkan informasi sehubungan dengan kata 'AJAIB'. Saya hanya tersenyum. "Maaf sayang, kamu nant

Olahraga Favorit Mommy dan Si Kecil (Majalah Mom Dad and I)

Majalah Mom Dad and I adalah majalah yang relatif baru. Bulan september ini memasuki edisi ke 11, yang artinya belum genap 1 tahun. Tampaknya majalah ini akan mampu bersaing dengan majalah-majalah parenting sejenis, apalagi tampil dengan ukuran yang handy (lebih kecil) dan harga terjangkau. Isinya pun komunikatif, ada beberapa ruang yang memang disediakan untuk pembaca, apalagi pembaca yang narsis kayak aku ini..hehehe.. Dan inilah kiriman pertama ke majalah Mom Dad and I dan langsung dimuat..cihuyy...

Cara Menggunting Kuku (Nakita)

Tips ini dimuat di tabloid Nakita bulan Agustus 2011.

Mendampingi Beradaptasi (bersama Minyak Telon Plus MY BABY)

Satu tahun genap usia Asaku Mulia. Saatnya saya perkenalkan dengan dunia di luar rumah, yaitu daycare (tempat penitipan anak). Di sanalah Asa akan dititipkan dari pukul 8.00 -16.00, selama saya bekerja. Sudah menjadi pilihan, saya harus mengkondisikan Asa untuk siap ditinggal bekerja. Hari-hari pertama di daycare memang tidak berjalan mudah. Meskipun Asa tergolong anak yang ceria, aktif dan mudah bergaul, namun masa-masa adaptasi tetaplah ada. Hari pertama, Asa langsung mau merangkak kesana-kemari dan bermain di dalam ruang bermain. Sesekali badannya berbalik untuk melihat saya, kemudian dia kembali asyik bermain. Asa yang senang berdiri berpegangan merasa menemukan tempat eksplorasi menarik. Namun ketika saya hendak beranjak pergi, Asa merangkak mengejar dan tak mau melepaskan pelukan. Asa belum mau saya tinggal. Akhirnya saya tidurkan Asa dan meninggalkannya saat dia tidur. Menurut cerita Bu Gurunya, Asa menangis ketika bangun tidur. Sedih hati ini, tapi saya harus kuat

Menularkan Budaya pada Anak (Majalah Parenting Indonesia)

Bagaimana menularkan nilai-nilai baik budaya bangsa kepada anak? Beberapa mama mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut : 1. Budaya Indonesia dikemas lebih cantik lagi 2. Menambah pengenalan pemahaman agama dan pengenalan tradisi ketimuran,dimulai dari orangtua 3.Indonesia lebih menggalakan budaya daerah 4.Memperkenalkan permainan tradisional, bahasa dan makanan asli Indonesia 5.Mengajak si kecil menonton pagelaran seni budaya 6. Memperkenalkan batik 7.Mengajarkan kebiasaan bersalaman, permisi dan membungkuk saat melewati orangtua 8.Eksplorasi suatu daerah kemudian mencari informasi mulai dari aspek geografis dan seluruh aspek budaya 9.Berkunjung ke tempat wisata budaya 10.Menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar (sumber Parenting Agustus 2011)

Pengalaman Menarik Menemani Anak Berpuasa

Belajar dari pengalaman tahun lalu, tahun ini saya akan kembali menemani Cinta (6 tahun) berlatih berpuasa. Sabar dan kreatif merupakan kunci bagi orangtua untuk melatih anak berpuasa. Tantangan pertama diawali dengan membangunkan Cinta untuk makan sahur, kira-kira 1 jam sebelum imsya. Meskipun mengantuk kita dianjurkan makan cukup dan minum vitamin untuk bekal puasa seharian. Suatu ketika, saya tuntun Cinta ke ruang makan, lalu saya tinggal ke dapur sebentar …eh, ternyata Cinta kembali lagi ke peraduannya. Masih mengantuk rupanya. Kadang-kadang butuh diulang beberapa kali sampai Cinta betul-betul bangun. Untungnya ada ronda keliling di RT kami. Saya ajak Cinta menunggui ronda di teras rumah, biasanya setelah ronda lewat kantuknya pun hilang. Tantangan berikutnya terjadi sekitar pukul 10 pagi dimana perut mulai keroncongan , tenggorokan haus, badan terasa lesu dan emosi mulai naik. Biasanya di hari libur Cinta suka bermain sepeda atau bermain di luar rumah. Tapi karena sedang b

Strategi Mama Hebat

Menjadi Mama (yang Hebat) Saya terdidik dengan bahagia. Bukan berarti kondisi kami serba berkecukupan dan bebas masalah, namun kedua orangtua saya banyak mengajarkan tentang bagaimana memilih sebuah keputusan, membuat rencana serta beralih ke rencana cadangan apabila rencana pertama gagal. Intinya, apapun yang terjadi dalam hidup harus dihadapi dengan optimis, dan sebagai bonusnya, hal itu akan mendatangkan bahagia. Sebelum berumah tangga rasanya ilmu tersebut di atas belum banyak diterapkan. Dulu hidup penuh dengan keceriaan tanpa harus banyak berpikir karena status saya masih sebagai anak. Kini status saya menjadi mama, dan barulah saya mengerti bagaimana ibu saya dulu begitu pandainya menyiasati uang belanja, pekerjaan rumah tangga, waktu untuk keluarga, dan berbagai urusan lain. Dengan ini saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya untuk semua ibu-ibu di dunia, karena walau bagaimanapun kondisi mereka, mereka selalu berusaha untuk bisa memberikan situasi yang terbaik untuk ana

CERITA CINTA BERSAMA MAMA (OBH COMBI PHOTO STORY CONTEST)

Saatnya berbagi ilmu kepada sahabat. Ilmu apa? ya ilmu menulis... Sahabat siapa? ya jelas Cinta dong.. Tidak mudah, karena Cinta baru menjelang 6 tahun, menjelang masuk SD saat dilatih menulis ini. Baca sih sudah bisa, menulis didikte sih sudah bisa, chating sudah mahir, bercerita juga sudah sangat ceriwis, tapi menuliskan cerita yang dia pikirkan itu yang butuh perjuangan. So, bagaimana caranya? Beruntung Cinta sangat imaginatif, kritis dan ceriwis. Saya ajukan beberapa pertanyaan yang kemudian akan menjadi kerangka pokok cerita. Misalnya, apa kesukaanmu di hari libur? Biasanya mama mengajakmu kemana dan melakukan apa saja? Bagaimana kesan-kesanmu? dan sebagainya... Dari ngobrol-ngobrol itu saya minta dia menulis ulang menjadi kalimat-kalimat pendek dan sederhana. Dan jadilah cerita seperti di bawah ini. Tema berbagi pengalaman tentu lebih mudah daripada tema yang belum pernah dialami. Memperkaya pengalaman adalah cara yang ideal, tapi kalau kesempatan kurang, melatih anak berimaj

Diary Ibu : Bekerja Kembali Demi Si Kecil

Murtiyarini, 34 tahun. Karyawati Institut Pertanian Bogor. Menikah dengan Ari Budiawan 35 tahun , dikaruniai putri Cinta Ing Larasati (6 tahun) dan Asaku Mulia (1 tahun) Untung Ada Penitipan Anak Satu minggu menjelang cuti melahirkan usai, mendadak asisten rumah tangga berhenti bekerja. Bisa dibayangkan bagaimana paniknya saya memikirkan siapa yang akan mengasuh anak selama saya bekerja. Berhenti bekerja bukanlah hal yang saya harapkan. Bertepatan denga itu saya mendapat informasi adanya tempat penitipan anak di dekat kantor. Saya lega sekali. Setelah melakukan observasi, saya percayakan pengasuhan anak saya di tempat penitipan anak (daycare) Agriananda, tepat sejak anak saya berumur 3 bulan. Dukungan Suami dan Perjuangan Ibu Bekerja Banyak pertentangan yang terjadi dalam diri saya ketika memilih untuk tetap bekerja. Perasaan bersalah ketika berangkat bekerja, diiringi tatapan mata sedih dari anak selalu memberatkan langkah ini. Belum lagi orang-orang yang saya jumpai di jalan memand

Melempar adalah Milestone Anak (Nakita)

Dimuat di Tabloid Nakita 25 Juli 2011, rubrik komentar facebook

Sehat dan Segar dengan Sarapan Bernutrisi

Saya pernah mengalami ini : pagi merasa malas sarapan karena perut belum siap dan terburu-buru hendak beraktifitas, ketika sekitar pukul 9 – 10 pagi saya merasa sangat lapar saya langsung memakan sepiring nasi rames komplit dengan porsi cukup banyak, dan kira-kira setengah jam kemudian saya mengantuk luar biasa. Lalu saya berpikir “ Nggak sarapan loyo, tapi kalau sarapan malah ngantuk?” Ternyata saat itu saya masih salah dalam dalam memilih waktu dan menu sarapan. Sekarang saya mengganti pola sarapan. Setelah berpuasa selama sekitar 8 jam di malam hari, kadar gula darah menurun, tubuh memerlukan nutrisi dan energi untuk dapat bermetabolisme secara optimal. Segera saya berbuka dengan segelas air putih di pagi hari untuk mengganti cairan tubuh, kemudian sebelum pukul 7 pagi saya sudah menyantap sarapan. Namun mengingat waktu sarapan yang singkat dan perut belum sepenuhnya siap, maka sarapan tidak perlu banyak kuantitiasnya, cukup 300 – 400 kalori. Justru apabila terlalu kenyang, tubuh

Karena Aku Sayang Mama

Namaku Cinta. Umurku 6 tahun. Kata Mama aku anak yang mandiri dan Mama bangga padaku. Setiap pagi Mama menyiapkan bekalku ke sekolah dan bekal Adik ke daycare. Aku bisa membantu Mama membuat roti oles meises. Aku juga sudah bisa mandi, sikat gigi dan pakai baju sendiri. Kemudian kami berangkat bersama. Aku membawa tas ransel sendiri. Aku sayang Mama dan ingin membantu Mama. Setelah mengantar kami, Mama berangkat ke kantor. Sepulang sekolah, aku sering menghadiahkan hasil karyaku untuk Mama. Sore hari sesampainya di rumah Mama istirahat dulu sambil menyusui Adik. Aku tahu Mama pasti capek. Kalau Mama tidur aku tidak mau mengganggunya. Aku suka membaca buku atau bermain sendiri di dalam rumah. Pernah aku pengen pipis pas Mama tidur. Aku pergi kamar mandi sendiri dan menyiram badan sendiri. Aku hebat kan? Itu karena aku sayang Mama. Kalau Mama sedang memasak, aku menemani Adik bermain. Aku menuruti nasehat Mama untuk banyak makan dan minum susu agar tidak mudah sakit. Kata Mam

Balita Pekan Ini dan Pengalaman Hamil di Nakita

Foto Asa dimuat di Tabloid Nakita bulan Juni 2011. Ini adalah kemajuan dari sejarah fotografi saya karena selama ini belum pernah dimuat foto kiriman kami yang didasarkan pada aspek fotogenik. Asa memang sangat fotogenik, dia banyak tersenyum dan sangat sadar kamera. Arahkan kamera padanya dan dia akan tertawa ceria. Sepenggal cerita tentang kehamilan kedua saya (mengandung Asa) dimuat di Nakita edisi Mei.

Quote di Parenting

MAMA - MAMA PENULIS (Majalah Parenting Indonesia)

Beberapa teman bertanya kepada saya, “Bagaimana sih caranya bisa menulis yang bagus dan mengalir ?”, “Sejak kapan suka menulis?”, “Belajar menulis dari siapa? Ajari aku dong..” dan pertanyaan-pertanyaan serupa setelah mereka membaca beberapa tulisan saya di note facebook dan blog pribadi. Momentum itu terjadi ketika saya hamil. Saya mendapati perasaan bahagia yang berbeda dari sebelumnya. Bahagia yang bertambah setiap harinya. Dan terus bertambah hingga saat ini. Bukan sempurna, perjalanan saya sebagai mama pernah mengalami pasang surut . Namun bahagia adalah sebuah kata yang mewakili perasaan saya secara keseluruhan. Saya merasa lebih kreatif. Kertas warna-warni bercampur dengan coretan bertuliskan Asa dan Cinta menghiasi sudut-sudut di rumah kami. Di styrofoam di dapur tak hanya tertempel resep masakan dan daftar menu, terdapat beberapa foto senyum anak-anak saya, plus hiasan di pinggirnya. Di meja komputer yang berlapis kaca, tertempel lagi foto mereka. Setiap saya mem