Cerita ini dimuat di Majalah Ayahbunda no 22/1 November 2006 rubrik Ayah dan buah hati Breastfeeding Father Sejak anak pertama kami lahir (Larasati, 13 bulan), kami bertekad untuk memberikan ASI hingga anakku berumur 2 tahun. Kami tahu bahwa ASI adalah makanan terbaik bayi dan bayi yang diberi ASI mempunyai potensi memiliki IQ dan EQ delapan kali lebih tinggi daripada tidak diberi ASI. Dengan tujuan itu, berbagai cara kami lakukan agar anakku mendapatkan ASI yang berkualitas, diantaranya dengan menjaga kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi istriku. Akupun berusaha selalu menciptakan suasana menyenangkan agar istriku relaks dan ASI nya lancar. Semua tentang manajemen laktasi kami pelajari baik dari buku maupun internet. Usaha kami tidak sia-sia. Aku bersyukur karena ASI istriku melimpah. Bahkan saking derasnya, ketika anakku menyusu payudara sebelah kiri, payudara yang kanan ikut mengeluarkan ASI sama derasnya, begitupun sebaliknya. Kami bahagia, meskipun istriku harus kewal