Berawal dari kekhawatiran saya ketika anak memasuki usia 2 tahun yang katanya masa-masa negativistik & tamper tantrum, maka saya ingin mengendalikan hal ini sedini mungkin, berharap jika masanya terjadi tidak terlalu parah dan merepotkan. Memilih hypnoparenting karena merasa cara ini yang paling mudah untuk diterapkan dan menurut banyak pengalaman juga efektif. Sebenarnya ketika awal melakukannya, saya tidak tahu bahwa metode pengasuhan ini termasuk hypnoparenting. Saya selalu mengucapkan kata-kata positif, bahkan ketika anak saya sedang nakal sekali pun, saya terus menyampaikan harapan-harapan saya, (tapi bukan kata-kata pujian lho) misalnya ketika sedang tidak mau berbagi, saya katakan “Baiklah tidak apa-apa, nanti kalau sudah lebih besar Cinta pasti mau berbagi “. Dan ketika malam saya sesaat setelah dia tidur saya elus rambutnya dan membisikkan “ mama sayang Cinta, Cinta juga sayang mama” atau “ Cinta anak yang baik, mau berbagi, suka menolong” dan sebagainya. Saya justru meng
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta