Walaupun istilahnya GA itu lomba atau hajatan yang dilaksanakan atas dasar persahabatan sesama blogger, tapi soal kualitas bukan main-main. Semangat menulisnya tetap maksimal, peserta berusaha menyajikan yang terbaik. Buktinya, ada peran juri di dalam GA. Baik itu yang jadi juri adalah si empunya gawe, juri bayaran (sohib yg dibayar dg cinta untuk jadi juri) atau juri todongan (sohib yg ditodong jadi juri), apapun itu, ada juri dalam GA. Jadi juri nggak mudah loh. Tantangan jadi juri GA adalah bagaimana menilai dengan obyektif. Banyaknya peserta dari kalangan teman sendiri bisa membuat penilaian subyektif. Nah, gimana caranya kita bisa berlaku seadil mungkin dalam penilaian? Pengalaman saya menjadi juri GA di blog sendiri tahun lalu membuktikan kalau subyektifitas sulit dihindarkan.
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta