Seluler, Paradigma Baru Jurnalistik Jurnalisme di Indonesia sebagai kegiatan penyebaran berita dan opini kepada masyarakat luas telah melalui beberapa kali kebangkitan dilihat dari penggunaan teknologi dan karakteristik penyampaian berita. Sejak 1962, TVRI memulai siaran perdananya. Waktu itu teknologi termutakhir adalah televisi hitam putih, TVRI dalam jam-jam tertentu menghadirkan berita nasional dan internasional yang selalu ditunggu masyarakat. Durasinya sangat terbatas, sekitar 30 menit untuk masing-masing acara Berita Sore dan Dunia Dalam Berita. Jam “nyala” televisi juga hanya dari sore hingga tengah malam. Sebagai stasiun televisi satu-satunya di Indonesia saat itu, TVRI menjadi kiblat berita masyarakat. Begitupun dengan media cetak. Surat kabar dan majalah beredar dalam jumlah yang terbatas. Di kota Trenggalek, kelahiran saya, koran terbitan Jawa Timur bisa hadir sebelum sarapan pagi. Lain halnya dengan koran terbitan ibu kota yang baru saya dapatkan sore hari atau malah kee
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta