Oleh : Murtiyarini Serangga, dimana ? Orangtua masa kini mengalami kesulitan dalam menjelaskan kepada anak-anak tentang bagaimana bunyi jangkrik atau indahnya cahaya kunang-kunang di malam hari. Anak-anak melihat gambaran kedua serangga itu, dan keunikan serangga-serangga lainnya hanya dari buku. Bagi orangtua yang kreatif, mereka dapat membawa anak-anak ke tempat terbuka untuk melakukan eksplorasi serangga, dengan alat kamera digital dan buku gambar untuk merekam keindahannya. Lumayan, setidaknya mereka masih menjumpai beberapa jenis kupu-kupu, barisan semut di ranting, seekor kepik di balik daun, dan lebah yang berputar-putar di kelopak bunga. Jika ditanya tentang serangga, yang ada dibenak anak-anak sekarang mungkin adalah lalat, nyamuk, kecoa dan wereng. Serangga-serangga tersebut berkonotasi negatif, dikenal sebagai vektor penyakit dan hama tanaman. Padahal serangga adalah spesies paling banyak ragamnya di alam ini, dengan manfaat yang tak kalah besarnya. Di dunia,
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta