Entah mengapa, laba-laba sangat menarik perhatian Cinta (3 tahun). Laba-laba Cinta, kami menyebutnya demikian, banyak ditemui di sepanjang jalan yang menghubungkan kantorku dan Tempat Penitipan Anak, tempat Cinta kutitipkan sejak kecil. Baik kantorku dan TPA terdapat dalam satu kompleks Institut Pertanian Bogor. Setiap hari kami berjalan melalui jalan berupa kebun dengan pohon-pohon besar. Disitulah awal mulanya Cinta melihat laba-laba dan langsung suka.
Ada saja pertanyaannya,
“Kenapa laba-laba membuat jaring? Kujawab bahwa jaring untuk menangkap serangga.
“Kenapa menangkap serangga? Apa laba-laba jahat? “. “Tidak sayang, laba-laba memakan serangga karena memang itu makanannya, seperti Cinta suka makan ayam goreng” jelasku dengan sederhana.
Ketika dilihatnya ada yang besar dan kecil, Cinta menyebut yang besar sebagai mama laba-laba dan yang kecil adalah anaknya. “Mama laba-laba sayang sama anaknya ya Ma? Seperti Mama sayang Cinta”. Aku tersenyum mendengar kata-katanya.
Pert
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta