Suatu sore di awal september, langit di Kota Bogor tampak gelap. Angin mulai berhembus kencang. Cepat-cepat kuajak Cinta mandi agar tidak kedinginan karena hujan segera turun. Dengan sabun My Baby kesukaannya Cinta tak pernah menolak.
Benar saja, tak lama seusai kuoleskan minyak telon dan bedak My Baby, dan kubantu Cinta berbaju, hujan turun sangat derasnya. Disusul dengan petir yang menyambar-nyambar di langit dengan gelegarnya. Cinta kelihatan agak takut. Badannya merapat ke tubuhku. Tercium aroma wangi tubuhnya yang baru selesai mandi. Hmm, wangi My Baby yang lembut.... Kutenangkan Cinta, kupeluk dia sesaat. Lalu kutawarkan padanya untuk membaca buku cerita di kamar. Cinta setuju sambil membawa beberapa buku ke atas tempat tidur. Membaca buku adalah hal yang paling kami sukai.
Baru selesai satu buku kubacakan, mendadak listrik padam. Suasana gelap seketika. adzan magrib yang sedang berkumandang juga terhenti. Cinta menjerit ketakutan. Tak lama kudengar tangisnya. Segera kuraih badannya karena kutahu dia ingin aku didekatnya . Setelah tenang, kuminta dia tetap di tempat tidur sementara aku mengambil lilin.
Setelah melihat seberkas cahaya lilin, Cinta sudah tidak ketakutan lagi. ”Ya..tidak bisa baca lagi dong” katanya. Aku berpikir sejenak dan kutemukan ide, ”Bagaimana kalau kita main bayangan saja ?”
”Asyiikk...” kata Cinta langsung menyetujuinya.
Tiba-tiba aku ingat, keadaan gelap begini biasanya banyak nyamuk datang, apalagi diluar hujan. Sebelum bermain bayangan, kuoleskan Skin Protection My Baby agar Cinta tidak digigit nyamuk. Kamipun main bayangan dengan gembira. Sambil bercerita, kuperagakan beberapa macam binatang dengan kedua tanganku : kelinci, kuda, ular, onta, burung dll. Cinta pun menirukan sebisanya. Sesekali ikut menimpali ceritaku dengan cerita karangannya yang lucu. Kegelapan tak menghalangi kami berbagi kasih sayang.
Sampai larut listrik belum juga menyala. Cinta kutidurkan dengan elusan dipunggungnya. Cinta tenang dengan keberadaanku didekatnya. Aku senang melihat Cinta akhirnya ceria bermain dan bisa tertidur meskipun dalam keadaan gelap. Dengan perlindungan dan kehangatan My Baby, akupun semakin tenang.
”Mimpi indah Cintaku, kasih ibu menemanimu” bisikku pelan pada telinganya.
Benar saja, tak lama seusai kuoleskan minyak telon dan bedak My Baby, dan kubantu Cinta berbaju, hujan turun sangat derasnya. Disusul dengan petir yang menyambar-nyambar di langit dengan gelegarnya. Cinta kelihatan agak takut. Badannya merapat ke tubuhku. Tercium aroma wangi tubuhnya yang baru selesai mandi. Hmm, wangi My Baby yang lembut.... Kutenangkan Cinta, kupeluk dia sesaat. Lalu kutawarkan padanya untuk membaca buku cerita di kamar. Cinta setuju sambil membawa beberapa buku ke atas tempat tidur. Membaca buku adalah hal yang paling kami sukai.
Baru selesai satu buku kubacakan, mendadak listrik padam. Suasana gelap seketika. adzan magrib yang sedang berkumandang juga terhenti. Cinta menjerit ketakutan. Tak lama kudengar tangisnya. Segera kuraih badannya karena kutahu dia ingin aku didekatnya . Setelah tenang, kuminta dia tetap di tempat tidur sementara aku mengambil lilin.
Setelah melihat seberkas cahaya lilin, Cinta sudah tidak ketakutan lagi. ”Ya..tidak bisa baca lagi dong” katanya. Aku berpikir sejenak dan kutemukan ide, ”Bagaimana kalau kita main bayangan saja ?”
”Asyiikk...” kata Cinta langsung menyetujuinya.
Tiba-tiba aku ingat, keadaan gelap begini biasanya banyak nyamuk datang, apalagi diluar hujan. Sebelum bermain bayangan, kuoleskan Skin Protection My Baby agar Cinta tidak digigit nyamuk. Kamipun main bayangan dengan gembira. Sambil bercerita, kuperagakan beberapa macam binatang dengan kedua tanganku : kelinci, kuda, ular, onta, burung dll. Cinta pun menirukan sebisanya. Sesekali ikut menimpali ceritaku dengan cerita karangannya yang lucu. Kegelapan tak menghalangi kami berbagi kasih sayang.
Sampai larut listrik belum juga menyala. Cinta kutidurkan dengan elusan dipunggungnya. Cinta tenang dengan keberadaanku didekatnya. Aku senang melihat Cinta akhirnya ceria bermain dan bisa tertidur meskipun dalam keadaan gelap. Dengan perlindungan dan kehangatan My Baby, akupun semakin tenang.
”Mimpi indah Cintaku, kasih ibu menemanimu” bisikku pelan pada telinganya.
Komentar
Posting Komentar