Mood bulanan saya seperti roaller coaster. Naik, turun, melengkung, berbalik arah, kadang meluncur tajam. Bedanya, bukan karena haid sih, melainkan karena siklus pekerjaan bulanan sebagai akuntan. Bekerja berhubungan dengan uang itu berputar tiada henti. Saya dituntut tepat waktu membereskan laporan pertanggungjawaban belanja pada akhir bulan berjalan, baru kemudian bisa mengajukan anggaran bulan berikutnya. Kalau laporan belum beres, ya nggak bakalan cair dana untuk operasional untuk bulan berikutnya. Padahal laporan tersendat itu bukan karena saya, ada rekan-rekan kantor yang telah menerima dana namun belum menyerahkan bukti belanja. Sementara itu, kegiatan kantor harus tetap berjalan dan membutuhkan biaya. Kalau enggak ada uang, siapa yang nalangi? Nah, siapa yang pusing kalau sudah begini? Kalau digambarkan kira-kira begini siklus mood saya setiap bulannya. Pekerjaan saya sebagai akuntan melelahkan pikiran dan mata. Keduanya harus bekerja keras memelototi ribuan a
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta