Waktu yang terbaik adalah waktu yang dipilihkan Allah. Jika kita meyakini itu, maka tak perlu ada penyesalan kenapa tidak dari dulu-dulu. Atau kenapa sudah kulakukan lebih awal. Seperti halnya kenapa saya 'baru' mengambil kuliah S2 setelah jeda 22 tahun dari lulus Sarjana. Padahal saat baru lulus dan menyukai dunia parenting, saya waktu itu ingin lanjut S2 Ilmu Keluarga di IPB. Tetapi kesibukan sebagai pengelola keuangan unit, membuat saya mengurungkan cita-cita tersebut. Buat apa kuliah lagi, tenaga kependidikan (bukan Dosen) toh tidak terlalu signifikan kariernya? Apalagi di usia yang tidak muda lagi, melanjutkan studi demi karier seperti mengharapkan sesuatu yang belum tentu tercapai. Karena aturan kepegawaian ASN ada batas waktu tugas belajar dan ijin belajar yang keduanya tidak saya pahami dengan baik. Jadi, apa latar belakang kuliah lagi? Hal utama adalah karena kepindahan home base kerja saya dari Departemen Proteksi Tanaman ke Fakultas Pertanian sebagai akuntan. Ceritan
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta