Hope and Love for Future

Anak-anak ibarat kertas putih, maka apapun yang tertulis pertama akan meninggalkan bekas.  Karena itu, tulislah sesuatu yang baik pada masa kanak-kanak (childhood) mereka. Agar kelak yang terbaca adalah kebaikan.

Maksud hati ingin memperpendek rute perjalanan, ternyata justru membawa kami ke medan yang berat. Mudik tahun 2009, adalah mudik ke sekian menggunakan mobil. Biasanya suamiku, Mas Ari menyetir sendiri selama perjalanan Bogor (Jawa Barat) hingga Trenggalek (Jawa Timur) selama kurang lebih 24 jam perjalanan. Jarak yang jauh ditambah dengan kemacetan di berbagai titik jalur utama, membuat kami ingin mencoba jalur-jalur alternatif. Modal utamanya adalah : selembar peta mudik! Enggan mengikuti arus balik kebanyakan orang, kami mencoba mencari jalur yang lebih singkat. Coba lihat peta di bawah ini, biasanya kami memilih jalur Ponorogo-Madiun-Ngawi-Sragen-Surakarta. Nah, kali itu kami mencoba jalur yang lebih singkat, Ponorogo-Madiun-Magetan-Tawangmangu-Surakarta.  "Yakin mau coba jalan alternatif, Mas?" tanyaku. "Nggak 100%, sih. Tapi coba aja yuk, toh kita nggak terburu-buru harus segera sampai Bogor," jawab Mas Ari "Mobil juga sudah dicek kok, pe

Aaarrrgh, keren , mantap, mewah, fun, berkesan. Kata-kata itu semoga mampu mewakili kesan saya pada event Fruit summit 2013. Even ini saya tahu dari Kumpulan Emak Blogger, namun entah kenapa dalam perjalanan waktu, tidak banyak anggota KEB yang berpartisipasi.  Saya mengirimkan cerita atas nama sendiri, dan atas nama 2 komunitas berbeda, yaitu Contestmania dan Agrianita .  Ternyata semua peserta yang telah mengirimkan cerita mendapatkan undangan dari Sunpride. Dengan alasan ingin datang ke Fruit Summit 2013, suamiku pun ikut mendaftar. (Sungguh, dia tidak bermaksud menjadi kompetitor istrinya dalam dunia kontes).