Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Menyusui Saat Hamil ? (Tabloid Nakita)

Sudah 2 tahun berhenti menyusui Cinta, dan 20 bulan menyusui Asa... Artinya hanya jeda 4 bulan, hahaha... Cerita singkat tentang menyusui saat hamil dumuat di majalah Nakita 20 Februari 2012.

“Pengalaman Pertama Menembus Media” (diskusi online IIDN :17-02-2012, 11.00-14.00 WIB)

Halo ibu-ibu cantik, beberapa waktu lalu mbak Indari Mastuti meminta saya mengisi kelas online tentang tips-tips menembus media cetak. Berhubung saya memang punya pengalaman dan tidak boleh pelit berbagi, maka saya mengiyakan permintaan Mbak Indari. Namun, karena saya juga masih pemula, maka sifatnya diskusi ini saling berbagi aja yaaaa… Sambil saya beres-beres meja kerja, kita bisa ngobrol sampai menjelang jam 2 nanti :) Pengalaman pertama saya menembus media jangan dibayangkan sesuatu yang “wah”. Tahun 2006 saya jingkrak-jingkrak seneng banget saat foto saya dan Cinta (anak pertama) nampang di majalah Ayahbunda dengan cerita yang hanya terdiri dari 3 kalimat.Senengnya minta ampun bisa tampil di media. Sejak itu saya jadi rajin mencari rubrik yang memuat testimoni/pengalaman singkat/quote dari pembaca. Karena interestnya tentang parenting, dan sepertinya media parenting tahu keinginan pembaca untuk tampil di majalah, jadi ya klop, banyak lahan untuk mencoba. Sebagian ada honor

AGAR IBU BEKERJA DENGAN BAHAGIA (Lomba Resensi Buku Milad FLP 15)

Judul : Happy Working Mom Penulis : Aprilina Prastari Gaib Perensensi : Murtiyarini Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Cetakan : I, Desember 2011 Tebal : 178 halaman Ukuran : 13.5 x 20 cm Cover : Softcover ISBN : 978-979-22-7711-1 Harga : Rp. 40.000,- Pilihan seorang ibu untuk bekerja di luar rumah akan menuai konflik peran, karena perannya sebagai ibu dan istri menuntut pemenuhan yang sama dengan perannya sebagai pekerja. Ibu yang memilih bekerja akan meningkatkan kepercayaan diri, kompetensi, dan rasa kebanggaan pada perannya sebagai pekerja. Tentu ada konsekuensi negatif yang terjadi yaitu berkurangnya perhatian pada anak-anak sehingga meningkatkan risiko terjadinya hal-hal negatif, terganggunya hubungan dengan suami terkait perasaan tersaingi dan tidak terpenuhinya hak-hak suami, dan yang terparah adalah risiko kegagalan rumah tangga terkait ketidakmampuan istri mengurus rumah tangga dan karir. Sebisa mungkin jangan ada yang dikorbankan. Sering melihat terjadinya

Pencapaian Tinggi

Sesuatu hal yang tinggi kucapai hari ini. Setelah hampir 3 bulan berlalu, aku melupakan tanpa harap, bahwa telah mengikuti lomba jurnalistik jamsostek. Siang ini, aku mendapat telepon dari Bpk Esra Nababan, bagian humas jamsostek, bahwa aku menjadi pemenang kedua kategori umum. Reaksiku sangat biasa, seperti ketika mendapatkan telepon kemenangan lomba. Dengan nilai nominal yang cukup besar, bukan aku tidak takjub, tapi aku seperti belum percaya. Apalagi yang bisa aku katakan, terlalu penuh di hati. Aku hanya ingin menandai hari ini sebagai salah satu hari dengan pencapaian tinggi. Artikel yang memenangkan lomba ini bisa dilihat di link berikut http://portofoliomurtiyarini.blogspot.com/2011/11/jaminan-sosial-untuk-guru-swasta-dan.html Dua hari kemudian, dengan tidak sabar, aku mengambil hadiah di kantor jamsostek, ketemu dengan bapak Ezra Nababan dan salah seorang juri (lupa namanya). Tidak ada ceremonial, datang, ngobrol, terima hadiah, foto-foto dan sudah..pulang. Dari obrolan yan

Diary Bunda : Ketika Buah Hati Sakit (RECOMMENDED BOOK !!)

Judul : Diary Bunda, Ketika Buah Hati Sakit Penulis : Ibu-ibu cantik dan smart Penerbit : Indie Publishing Harga : Rp. 48.000,- Tebal : 378 halaman Tak ada yang lebih menegangkan dari seorang bunda selain mendapati buah hatinya sakit. Demam, pusing, muntah, batuk, pilek, gatal, terluka, serta keluhan-keluhan lainnya. Andaikan Bunda bisa bernegosiasi dengan Tuhan, ingin rasanya memindahkan rasa sakit dari tubuh Ananda ke tubuh Bunda. Ada banyak pengalaman-pengalaman tertulis dalam diary Bunda. Ketika Buah Hati Sakit menjadi pengalaman berharga, bagi Bunda, bagi Ayah, bagi keluarga dan siapa saja. Membaca diary Bunda ini membawa kita pada situasi menegangkan yang dialami Bunda-bunda, dan ikut mengambil hikmah serta solusi-solusi ketika sakit datang. Berikut testimoni mereka yang sudah membaca : "Ini buku yang dahsyat ! Membaca buku ini seperti diajak untuk menjadi bagian dalam fragmen pengalaman luar biasa. Inspiratif, Reflektif, Menggugah !" (Deri Rizki Anggra

JAMINAN SOSIAL UNTUK GURU SWASTA DAN HONORER ( Opini , Radar Bogor)

Oleh : Murtiyarini Radar Bogor 23 November 2011 / Gagasan Terdapat 4 macam jaminan yang ditentukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), TASPEN (Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri), ASABRI (Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), dan ASKES (Asuransi Kesehatan Indonesia). Berbeda dengan TASPEN, ASABRI dan ASKES yang diperuntukkan kepada Pegawai Negeri Sipil, JAMSOSTEK adalah program jaminan sosial berdasarkan funded social security, didanai oleh peserta dan terbatas pada para masyarakat pekerja di sektor formal yaitu karyawan-karyawan perusahaan swasta, namun tidak termasuk di dalamnya pekerja-pekerja sektor informal seperti wiraswasta dan industri rumah tangga. Dalam meningkatkan jumlah kepesertaannya, PT. JAMSOSTEK terus melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan tentang beberapa undang-undang terkait tenaga kerja, misalnya UU jaminan sosial dan tenaga kerja, UU kesehatan, dan UU ketenagaker

Optimalkan Peranan PT Jamsostek dalam Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Sektor Informal

Oleh : Yudianto, ketua studi perkotaan Kompasiana, OPINI | 26 November 2011 | 10:25 Lama sudah, PT Jamsostek (Persero) menawarkan program asuransi sosial bagi tenaga kerja – luar hubungan kerja (TK-LHK). Program tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja sektor informal pada saat kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya berbagai risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. Program ini mulai digelindingkan, sejak munculnya Permenaker No.24/VI/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jamsostek bagi Tenaga Kerja yang Melakukan Pekerjaan di Luar Hubungan Kerja yang mengatur perlindungan bagi pekerja informal. Hanya saja, sampai akhir 2010 berdasar data dari PT Jamsostek, baru ada 125.032 pekerja informal yang menjadi peserta. Padahal, saat itu data BPS menunjukkan pekerja di sektor informal sebanyak 75,3 juta orang. Itu berarti masih ketimpangan yang signifikan antara p

Intuisi, Penuntun Ibu Dikala Buah Hati Sakit.

Dini hari, saya dikejutkan oleh sentuhan panas pada dada saya. Sentuhan bibir mungil yang menyusu di sela-sela tidur, malam itu terasa lebih hangat dari biasanya. Kemudian, menyusul perasaan galau, was-was, dan bertanya-tanya, merunut kejadian 1-7 hari ke belakang, kira-kira apa penyebab demam anak saya kali ini. Sejak 6 tahun menjadi ibu, terutama di 2 tahun pertama, masa-masa paling menegangkan adalah masa di mana buah hati yang sangat saya cintai sedang sakit. Pada saat itu saya berharap bisa menyembuhkannya seketika, namun kenyataannya saya tak berdaya. Negoisasi dengan Tuhan sering saya lakukan. Sepertinya apapun siap saya tukar, asalkan Tuhan memberikan kesembuhan pada anak saya. “Ya Allah, pindahkanlah sakit anakku ke badanku saja, aku rela menggantikannya asal dia tidak menderita” atau “Ya Allah, ampunilah dosaku, angkatlah penyakit anakku dan saya akan berusaha lebih baik” Atau “Ya Allah, saya berjanji akan lebih tepat waktu melaksanakan sholat dan kumohon sembuhkan anakku” D