Perasaan baru kemaren merapikan kamar, kenapa sekarang sudah berantakan lagi? Kenapa ya? Jawabanya : karena kita hidup dan beraktifitas. Jadi nikmati saja. Saya sempat mengalami mempunyai rumah (kontrakan) yang rapi. Tepatnya pada awal-awal pernikahan. Saat barang-barang belum banyak dan anak-anak belum lahir. Seiring waktu, barang-barang bertambah, jumlah mainan pun meningkat pesat. Dan saya semakin tidak punya energi untuk membereskan rumah. Rasanya percuma, untuk apa membereskan rumah kalau sejam kemudian kembali seperti kapal pecah? Kini, anak-anak saya sudah usia sekolah. Semula saya pikir rumah akan lebih rapi, ternyata di usia kreatif ini, tumpukan barang semakin banyak, terutama barang bekas. Habis minum air mineral, eh botolnya tidak boleh dibuang. Mau dibuat celengan, katanya. Kardus-kardus bekas pun menumpuk di pojok kamar, untuk dijadikan rumah-rumahan, katanya. Sebagian memang sudah berubah bentuk menjadi benda kreasi, sebagian besar lainnya masih
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta