Menjadi Mama (yang Hebat) Saya terdidik dengan bahagia. Bukan berarti kondisi kami serba berkecukupan dan bebas masalah, namun kedua orangtua saya banyak mengajarkan tentang bagaimana memilih sebuah keputusan, membuat rencana serta beralih ke rencana cadangan apabila rencana pertama gagal. Intinya, apapun yang terjadi dalam hidup harus dihadapi dengan optimis, dan sebagai bonusnya, hal itu akan mendatangkan bahagia. Sebelum berumah tangga rasanya ilmu tersebut di atas belum banyak diterapkan. Dulu hidup penuh dengan keceriaan tanpa harus banyak berpikir karena status saya masih sebagai anak. Kini status saya menjadi mama, dan barulah saya mengerti bagaimana ibu saya dulu begitu pandainya menyiasati uang belanja, pekerjaan rumah tangga, waktu untuk keluarga, dan berbagai urusan lain. Dengan ini saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya untuk semua ibu-ibu di dunia, karena walau bagaimanapun kondisi mereka, mereka selalu berusaha untuk bisa memberikan situasi yang terbaik untuk ana
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta