Kota Hujan pun Kekurangan Air Minum Saya pernah mengalami rasanya kesulitan mendapatkan air bersih. Tepatnya sewaktu saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di wilayah Desa Mekarwangi, kecamatan Tanah Sareal, Bogor, Agustus tahun 1999. Warga desa kesulitan air bersih. Mereka umumnya mengebor tanah dan mengambil air dari sumur. Namun saat itu air tanah sedang kering, jika tetap diambil yang keluar adalah lumpur. Akhirnya kami para mahasiswa KKN harus beradaptasi. Kami hanya bisa mandi hanya dengan lap basah, karena air harus dihemat untuk minum dan sikat gigi. Itupun dengan kualitas yang meragukan. Ketersediaan air bersih pada 13 tahun silam saja sudah sedemikian sulit, apalagi dengan perkembangan urbanisasi saat ini. Pembangungan kota semakin giat, sementara upaya konservasi air dan penghijauan semakin jauh dari harapan.
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta