Teringat kenangan masa kecil, pada hari-hati istimewa, Ibu memasak tumpeng nasi kuning sebagai tanda perayaan atas sebuah hajat yang tercapai, atau menyambut hari istimewa. Tumpeng nasi kuning dan lauk penyertanya adalah simbol rasa syukur. Di setiap daerah, Tumpeng nasi kuning disajikan dengan lauk yang berbeda. Di Trenggalek kota kelahiranku, Nasi kuning dipadu padan dengan ayam lodho pedas, urap sayur, sambal goreng ati, perkedel, telur dadar suwir, lalap dan sambal. Apapun lauknya, nasi kuning yang disajikan berbentuk tumpeng (kerucut) tetap menjadi menu utamanya. Tidak harus ada ayam atau daging, paket hemat tumpeng nasi kuning bisa dengan lauk tempe kering, kentang mustofa atau perkedel. Artinya tumpeng nasi kuning ini adalah makanan spesial lintas kelas. Kini, untuk bisa makan tumpeng nasi kuning tidak perlu menunggu hari spesial, dan tidak perlu masak dalam jumlah banyak. Kapan aja ingin makan tumpeng, tinggal pesan ke catering atau resto. Bahkan, sudah jad
Jejak Karya Murtiyarini, Mama dari Asa dan Cinta