Saya lahir dan menghabiskan masa remaja di Trenggalek, sebuah kota kecil di Jawa Timur. Sewaktu bayi, saya menderita cacar air yang meninggalkan bekas hingga saya remaja. Saya masih beruntung karena luka bekas cacar air itu ada dibagian pinggang dan perut, sehingga tidak terlihat oleh orang lain. Namun begitu menginjak usia remaja saya mulai gusar, karena takut akan mengecewakan suami saya.
Suatu hari saya melihat Bapak saya, (Bapak Mukasir, Alm) menggosok-gosokan daun ke pipinya. Memang saat itu di pipi Beliau terlihat ada bercak hitam bekas bisul yang sudah mengering. Lalu saya tertarik dengan apa yang dilakukan Beliau. Ternyata Bapak sedang mengusap-ngusapkan daun cabai yang dipetiknya di halaman rumah. Kebetulan keluarga kami menanam berbagai bumbu dapur dan rempah-rempah di halaman rumah. Menurut penjelasan Bapak, beliau mendapat resep itu dari Ibunya (Nenek saya) dan memang umum diterapkan orang-orang di pada waktu dulu. Kata Bapak, salah satu khasiat daun cabai adalah menyamarkan noda bekas jerawat, bekas gigitan nyamuk atau bekas luka di kulit.
Seusai mendengar cerita Bapak, sayapun mencoba mempraktekkan resep Beliau. Setiap hari saya petik 2-3 lembar daun cabai dan saya gosok-gosokkan hingga daun mengeluarkan air pada bekas cacar air di pinggang dan perut saya. Selama sekitar satu bulan saya melakukannya. Saya berhenti sementara karena daun cabai dipekarangan rumah habis. Untungnya masih ada bibit cabai yang masih baru dan begitu daunnya tumbuh saya melanjutkan kegiatan saya yang sempat terhenti. Tidak terasa, sekitar 3 bulan saya melakukannya dan bercak hitam dipinggang saya berangsur berkurang secara nyata.
Selanjutnya setiap kali saya berjerawat atau digigit serangga, saya gosokkan daun cabe pada bercak atau bekas gigitan. Pada bercak yang masih baru, khasiat daun cabe lebih cepat terlihat, bercak akan hilang lebih cepat.
Kini saya tinggal di Bogor, Jawa Barat. Saya sudah menikah dan mempunyai seorang anak. Memang kalau diperhatikan secara teliti, masih ada bekas luka cacar itu, tapi sangat samar. Bahkan Suami saya sebelumnya tidak tahu kalau saya pernah menderita cacar air dan meninggalkan bekas sampai akhirnya saya ceritakan tentang bekas luka dan resep daun cabe dari Bapak. Saya bersyukur, Suami saya tidak mempermasalahkan itu dan justru senang karena mendapatkan resep baru yang dapat diterapkan di keluarga kami.
Sayangnya, sekarang kami tidak mempunyai pekarangan sehingga kami kesulitan untuk
memperoleh daun cabai. Kelemahan lain adalah aroma daun cabai yang kurang sedap membuat orang malas menggunakannya, apalagi di daerah wajah. Kami berharap ada produsen kosmetik yang dapat memproduksi ekstrak daun cabai dan dapat mengurangi aromanya yang kurang sedap, sehingga mudah dan nyaman digunakan. Barangkali jika sudah diekstrak, khasiat daun cabe makin nyata dan cepat dirasakan karena dapat digunakan dengan mudah dan intensif.
Selain buahnya menjadi kebutuhan utama untuk bumbu masak, ternyata cabai memiliki daun yang bermanfaat untuk kecantikan. Alangkah baiknya dari produksi cabai yang tinggi dan mudah dibudidayakan di Indonesia, daunnya juga dapat diambil dan dimanfaatkan. Tanaman cabai adalah kekayaan alam Indonesia yang patut dibanggakan dan diteliti lebih jauh sebagai tanaman kaya manfaat.
Juara 3 Lomba menulis essay Martha Tilaar Inovation Center - Menristek 2007
Selain buahnya menjadi kebutuhan utama untuk bumbu masak, ternyata cabai memiliki daun yang bermanfaat untuk kecantikan. Alangkah baiknya dari produksi cabai yang tinggi dan mudah dibudidayakan di Indonesia, daunnya juga dapat diambil dan dimanfaatkan. Tanaman cabai adalah kekayaan alam Indonesia yang patut dibanggakan dan diteliti lebih jauh sebagai tanaman kaya manfaat.
Juara 3 Lomba menulis essay Martha Tilaar Inovation Center - Menristek 2007
aswrwb bu saya tertarik dengan pembahasan ibu saya mau tanya bu ada buku apa aja bwt referansi tentang khasiat dan daun dari si cabe dan cebenya cabe rawit atau cabe merah biasa dan yang sudah tua atau yang muda, trims harap dijawab karena penting untuk bwt salah satu referansi saya untuk penelitian tersebut
BalasHapusWaalaikum salam. Terimakasih atas responnya. Berhubung jawaban saya panjang, saya kirim via email ya Pak A. Mohon beritahu emailnya. Semoga penelitiannya lancar :)
Hapuswaahhhh, keren. makin suka nih baca-baca di blog sini. nanti suatu saat kalau ada noda yang membandel di pipi akan sy praktekkan. :)
BalasHapusSalam kenal, besok ada cream daun cabe nih kalo diulas seperti ini :p. Saya ada beberapa ulasan tentang cacar air, minta kunjungan balik ya --semoga bermanfaat
BalasHapushttp://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2014/01/01/cangkrangen-cacar-air-624493.html
pedas ga tuh nanti wajahnya
BalasHapus