Satu tahun genap usia Asaku Mulia. Saatnya saya perkenalkan dengan dunia di luar rumah, yaitu daycare (tempat penitipan anak). Di sanalah Asa akan dititipkan dari pukul 8.00 -16.00, selama saya bekerja. Sudah menjadi pilihan, saya harus mengkondisikan Asa untuk siap ditinggal bekerja. Hari-hari pertama di daycare memang tidak berjalan mudah. Meskipun Asa tergolong anak yang ceria, aktif dan mudah bergaul, namun masa-masa adaptasi tetaplah ada.
Hari pertama, Asa langsung mau merangkak kesana-kemari dan bermain di dalam ruang bermain. Sesekali badannya berbalik untuk melihat saya, kemudian dia kembali asyik bermain. Asa yang senang berdiri berpegangan merasa menemukan tempat eksplorasi menarik. Namun ketika saya hendak beranjak pergi, Asa merangkak mengejar dan tak mau melepaskan pelukan. Asa belum mau saya tinggal. Akhirnya saya tidurkan Asa dan meninggalkannya saat dia tidur. Menurut cerita Bu Gurunya, Asa menangis ketika bangun tidur. Sedih hati ini, tapi saya harus kuat.
Hari kedua, Asa sepertinya sudah tahu akan ditinggal di daycare. Daya ingatnya bagus, terlihat dari tangannya yang memeluk saya erat begitu memasuki halaman daycare . Melihat itu, saya tidak langsung meninggalkannya. Saya menemani Asa bermain beberapa saat hingga ketegangannya mencair. Perlahan guru-guru pengasuh mendekati Asa dan mengajaknya berbicara. Asa mulai mau bercanda dan berkomunikasi dengan gurunya. Tangannya menunjuk-nunjuk sesuatu yang dianggapnya lucu, juga menunjuk sesuatu yang dimintanya. Kemudian Bu guru menggendong Asa dan membawanya ke taman bermain. Melihat Asa tetap tenang, barulah saya pergi ke kantor. Hari itu berjalan lebih mudah.
Hari ketiga, Asa sudah mengenali gurunya dan langsung mau digendong. Sesekali mata indahnya masih mencari saya. Saya pun bersabar menunggu beberapa saat. Saya mengajak Asa bermain ayunan sebentar. Dia senang sekali dan tertawa-tawa. Puas bermain saya kembalikan Asa pada gurunya. Asa pun bermain bersama guru dan teman-temannya. Perlahan kemudian saya tinggalkan Asa yang sedang bermain. Dan dia tetap bermain dengan ceria hingga siang hari saat saya menengoknya.
Saya sempat kuatir, bagaimana kegiatannya di daycare? Setelah saya amati, kegiatannya di daycare sangat bagus, Asa mau bermain, mau makan dan bobok siang. Lalu apakah tidur siangnya tidak terganggu? Adakah nyamuk-nyamuk mengingat lokasinya yang dekat dengan taman? Akankah kehangatannya terjaga mengingat Asa senang bermain ayunan di luar? Saya tidak perlu kuatir lagi karena saya sudah membekali Asa dengan Minyak Telon Plus MY BABY. Saya minta bu Guru untuk mengoleskannya beberapa kali sehari.
Hari ke empat, ke lima, ke enam… hari yang penuh perjuangan membantu Asa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Saya tidak ingin Asa trauma, karena itu saya mendampinginya selama masa adaptasi dan mengupayakan agar Asa tidak banyak menangis. Hingga kini satu bulan berlalu. Asa telah mau saya tinggal ke kantor tanpa tangisan. Sore hari Asa mandi dengan ceria, dipakaikan baju dan dioleskan minya telon plus MY BABY, sama seperti yang biasa saya berikan di rumah. Asa siap menyambut saya. Ketika saya datang, senyum manisnya mengembang, tangannya terbuka dan melambai gembira. Segera saya gendong dan peluk dia. “Mama sayang kamu, Nak….”
Cerita ini memenangkan 100 Juara Harapan Lomba Menulis Cerita MYBABY 2011
Komentar
Posting Komentar