Cat air adalah alat lukis yang paling jarang digunakan putri saya, Cinta, dalam melukis. Alasannya, karena cat air mudah mengotori tangan, baju dan benda-benda di sekitarnya, proses menyiapkan dan membereskannya cukup lama dan harganya relatif lebih mahal, jadi saya memilih menyembunyikan perlengkapan melukis itu dan pura-pura lupa di mana meletakkannya ketika Cinta menanyakan cat airnya.
Padahal, melukis dengan cat sangat mengasyikkan. Anak bebas menggerakkan tangannya dengan ringan, tidak membutuhkan energi lebih banyak dibanding melukis dengan krayon, spidol apalagi pensil warna. Kelebihannya lagi, warna-warna cat bisa dicampur secara homogen sehingga anak dapat bereksplorasi campuran warna. Awalnya anak menggunakan kuas, namun biasanya ketika jarinya sudah menyentuh dinginnya larutan cat, anak lebih memilih melukis dan jari. Tentu semakin seru!
Maka akhirnya di suatu minggu yang santai, saya relakan baju rumahan saya berlumuran cat, dan berniat menikmati serunya melukis cat air bersama anak.Setelah berhasil mengingat di mana saya menyimpan cat air tersebut (ternyata saya benar-benar lupa!), saya dan Cinta mempersiapkan perlengkapan sederhana di teras rumah, yaitu kertas, palet, cangkir berisi air, kuas dan tisu.
Rupanya cat air yang terlalu lama disimpan menjadi keras dan susah dikeluarkan dari mulut tube seperti kita memencet pasta gigi. Tidak cukup sabar, saya kupas kulit tube dan mengeluarkan isi cat yang telah menggumpal. Cat saya letakkan di palet dan Cinta memberinya air secukupnya. Kami terpaksa mengaduk dan menunggu beberapa saat sampai cat larut. Tidak masalah, akhirnya Cinta pun bersenang-senang dengan cat airnya dan mempersembahkan sebuah lukisan cantik buat saya.
Berikut beberapa kiat menyimpan dan menggunakan cat air yang saya pelajari dari berbagai sumber :
1. Warna saat cat air masih basah lebih pekat daripada saat sudah kering. Jika terlalu encer warna yang dihasilkan sangat muda. Jadi tidak perlu memberi air terlalu banyak. Tuangkan beberapa tetes air saja pada warna yang akan digunakan, sapu dengan kuas dan ulangi memberi air jika cat sudah pekat.
2. Cat air bersifat transparan, berbeda dengan cat minyak. Jadi cat air tidak bisa menyembunyikan kesalahan coretan. Pilihlah terlebih dahulu cat warna muda sebelum menggunakan cat warna tua.
3. Gunakan kertas gambar yang cukup tebal dan sedikit air karena air dapat membuat kertas mengembang dan mudah robek.
4. Keringkan hasil lukisan di udara terbuka agar lekas kering, dan amankan hasil lukisan yang sudah jadi agar tidak terkena air kembali karena cat dapat larut kembali dan meleber.
5. Sediakan gelas berisi air untuk membilas kuas agar warna yang telah digunakan tidak mencampuri warna yang baru.
6. Setelah selesai, bersihkan dengan baik seluruh alat dan anggota tubuh anak agar tidak ada cat yang tidak sengaja tertelan oleh anak.7. Tutup tube cat yang telah selesai digunakan dengan rapat agar tidak cepat mengering.8. Lebih baik membeli cat dalam kemasan tube kecil sehingga digunakan sekali pakai. Buka tube hanya pada saat akan digunakan.So, let’s have fun !
----------
cerita ini adalah tulisan kedua yang tayang di www.mommiesdaily.com. Berawal dari foto-foto hasil ekperimenku pas Cinta main cat air. Boleh juga ini pamer foto. Lumayan kan..
Komentar
Posting Komentar