KORAN TIDAK SERAM (Diskusi 11 Mei 2012)
Halo ibu-ibu..maaf terlambat masuk kelas.
Saya senang akhir-akhir ini banyak laporan ibu-ibu yang tulisannya dimuat di Koran.
Sebelumnya, koran dianggap “seram” , dalam artian isinya berita politik, hukum dan berita-berita berat yang menyajikan data-data rumit. Dan itu membuat ibu-ibu enggan memasukan tulisan ke koran.
Disini, saya ingin mengajak ibu-ibu untuk menaklukkan Koran. Mari kita ubah “mind set” kita terhadap Koran. Koran bukan hanya milik politikus, praktisi hukum, dosen, pengusaha atau ilmuwan. Tapi ingat, Koran juga dibaca masyarakat menengah ke bawah, dan mereka yang putus sekolah. Koran sebagai sarana mencerdaskan bangsa, akan berusaha menjangkau pembaca dari kalangan manapun. Untuk menjangkau itu, jelas bahasa dan materi yang disajikan tentu bukan yang rumit dan berat.
Catat ya ibu-ibu :
“Mutu sebuah tulisan bukan pada rumit dan beratnya materi. Namun pada kecerdasan ide solusi, kejelian mengambil kasus dan penyajian yang nyaman untuk dibaca sehingga bisa dipahami lebih banyak orang.”
(dikutip dari Murtiyarini, 2012) hihihi….
Baiklah, dalam diskusi ini saya ingin tahu pengalaman ibu-ibu menulis untuk Koran.
Nanti juga akan saya bagi alamat dan rubric Koran yang tidak seram itu hehehe….
Saya juga sangat menunggu informasi mengenai koran-koran lokal.
Tolong yang bisa mention mba Tri Wahyuni, Novi sudarman, Laksmi Manohara dll yang sering nembus Koran daerah untuk berbagi disini
KORAN TIDAK SERAM (Diskusi 11 Mei 2012)
Halo ibu-ibu..maaf terlambat masuk kelas.
Saya senang akhir-akhir ini banyak laporan ibu-ibu yang tulisannya dimuat di Koran.
Sebelumnya, koran dianggap “seram” , dalam artian isinya berita politik, hukum dan berita-berita berat yang menyajikan data-data rumit. Dan itu membuat ibu-ibu enggan memasukan tulisan ke koran.
Disini, saya ingin mengajak ibu-ibu untuk menaklukkan Koran. Mari kita ubah “mind set” kita terhadap Koran. Koran bukan hanya milik politikus, praktisi hukum, dosen, pengusaha atau ilmuwan. Tapi ingat, Koran juga dibaca masyarakat menengah ke bawah, dan mereka yang putus sekolah. Koran sebagai sarana mencerdaskan bangsa, akan berusaha menjangkau pembaca dari kalangan manapun. Untuk menjangkau itu, jelas bahasa dan materi yang disajikan tentu bukan yang rumit dan berat.
Catat ya ibu-ibu :
“Mutu sebuah tulisan bukan pada rumit dan beratnya materi. Namun pada kecerdasan ide solusi, kejelian mengambil kasus dan penyajian yang nyaman untuk dibaca sehingga bisa dipahami lebih banyak orang.”
(dikutip dari Murtiyarini, 2012) hihihi….
Baiklah, dalam diskusi ini saya ingin tahu pengalaman ibu-ibu menulis untuk Koran.
Nanti juga akan saya bagi alamat dan rubric Koran yang tidak seram itu hehehe….
Saya juga sangat menunggu informasi mengenai koran-koran lokal.
Tolong yang bisa mention mba Tri Wahyuni, Novi sudarman, Laksmi Manohara dll yang sering nembus Koran daerah untuk berbagi disini
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
Blogging & Writing
Label:
Blogging & Writing
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar