Langsung ke konten utama

IBU, SOSOK PELINDUNG YANG PERLU DILINDUNGI


Pada 31 Agustus 2013, di Supermall Pakuwon Surabaya, berlangsung acara penganugerahan Women Community di Surabaya, yang diselenggarakan oleh surat kabar Jawa Pos.  Saya termasuk salah satu undangan yang mendapat kesempatan istimewa berada di antara 15 finalis komunitas perempuan. Mereka diantaranya komunitas ibu  peduli sampah,  peduli korban KDRT, peduli kesehatan, peduli pendidikan anak, peduli masalah sosial, penggerak bisnis, dan berbagai komunitas lain yang bergerak dalam bidang pemberdayaan perempuan.


Terus terang, saya terharu berada di antara mereka.  Saya melihat sosok ibu dalam berbagai perannya. Ibu adalah perempuan, sering dikonotasikan sebagai makhluk lemah dan sering menjadi korban keadaan, ternyata mampu berbuat lebih. Ibu mampu bertahan dari cobaan,  mampu menolong sesama bahkan bisa berbuat lebih untuk lingkungan dan sosialnya.  Saya melihat peran ibu sebagai pelindung dan ibu sebagai penggerak, dalam apapun kondisi sosial ekonominya. 

Saya juga berbincang dengan salah satu undangan, ibu Vivien dari Malang. Beliau seorang ibu dari seorang anak berkebutuhan khusus. Putra pertamanya menyandang down syndrome. Yang membuat saya takjub adalah ketegarannya dalam membesarkan anak, melindunginya dari berbagai gangguan dari dalam dan luar diri anak, serta mempersiapkan anak untuk dapat mandiri. Sementara saya terharu mendengar ceritanya, sang ibu bisa bercerita dengan nada yang sangat tegar.  

Katanya, "Saya menjalaninya dengan ikhlas , tidak ada yang perlu ditangisi. Ini kenyataan yang harus dihadapi dan dijalani. Target saya, ingin anak saya bisa mandiri jika kelak saya sudah tidak ada."

Naluri ibu dalam keluarga adalah melindungi anak-anak dan menjaga keluarga sebagai bentuk amanat.  Ibu melindungi kesehatan anak-anak dengan sebaik-baiknya upaya, menjaga nutrisi, menjaga kebersihan dan mengatur pola istirahat mereka. Ibu sebagai suporter sang bapak, berupaya sebaik mungkin melayani suami, menyediakan berbagai keperluannya dan menjadi tempat suami berkeluh kesah.  Di samping itu, sebagian ibu masih bergerak sebagai motor ekonomi keluarga. Ada yang sebagai penunjang nafkah dari suami, ada juga yang 100 persen sebagai pencari nafkah keluarga. Sedari bangun hingga tidur malam hari, rutinitas seorang ibu adalah pengabdian untuk keluarga. Dengan jam kerja yang sedemikian panjang, sudah tentu energi terkuras sangat besar. 

Pertanyaannya, apakah ibu menyadari bahwa rutinitas yang melelahkan itu lambat laun akan mengancam kesehatannya? Sudahkah ibu memikirkan kesehatannya sendiri?  Satu hal yang seringkali ibu lupa, kesehatan ibu adalah paling penting, karena jika ibu terkena sakit, maka seluruh keluarga akan menerima dampaknya, terutama anak-anak yang masih tergantung pada ibu.

Dengan beban hidup yan lebih berat, ibu lebih rentan terhadap beberapa jenis penyakit dibanding bapak,  baik itu penyakit degeneratif maupun penyakit infeksi,  seperti jantung, diabetes, osteoporosis, ginjal,hipertensi, herpes, kanker, demam berdarah, dan typus. 

Ibu membutuhkan perlindungan kesehatan. Perlindungan dalam bentuk pencegahan penyakit dan perlindungan dalam bentuk perawatan ketika sakit.
Pencegahan penyakit untuk ibu antara lain adalah dengan memberikan ibu waktu istirahat, membantu meringankan beban pekerjaan ibu, dan memberikan sediaan nutrisi yang cukup untuk ibu. Dukungan keluarga terutama suami sangat penting untuk melindungi kesehatan ibu.

Bukan berharap, namun kemungkinan selalu ada, seorang ibu dapat saja terkena salah satu penyakit kritis. Jika ini terjadi, butuh perawatan seketika dan rawat rutin.  Tentunya, ibu sangat memerlukan bantuan keluarga.  Biaya perawatanpun tidak sedikit, apalagi jika harus dirawat di rumah sakit.  

Dalam kondisi sakit pun, biasanya si ibu memaksa tidak ingin dirawat. "Darimana biaya perawatan kalau ibu dirawat di rumah sakit? Biarlah ibu dirawat di rumah saja, uangnya bisa untuk baiaya sekolah anak-anak dan keperluan lain." Demikianlah, saat sakitpun ibu masih memikirkan kepentingan keluarganya.

Maka dari itu, Ibu membutuhkan perlindungan kesehatan secara finansial. Ibu perlu dana darurat yang bisa cair dengan mudah saat diperlukan untuk perawatan. Seandainya kita bisa meringankan beban ibu dalam hal finansial kesehatan, alangkah bahagianya ibu-ibu tersebut. Dan ketenangan jiwa mempercepat kesembuhannya. 

Menabung dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana kesehatan keluarga adalah ide yang sangat masuk akal.  Namun kelemahan, menabung membutuhkan waktu lama untuk bisa terkumpul. Sedangkan dana darurat bisa diperlukan kapan saja tanpa kita tahu sebelumnya.  Maka, solusi yang lebih baik untuk perlindungan kesehatan adalah asuransi.  

Jika dulu asuransi hanya bisa dicairkan jika pemilik polis sakit atau meninggal, sehingga sebagian orang merasa dirugikan, maka sekarang asurasi mengalami perbaikan-perbaikan dalam sistemnya. Asuransi tak hanya menyediakan dana darurat, namun juga menjadi bentuk tabungan dan investasi yang bisa diambil dalam tempo tertentu.  Dengan demikian, pemilik polis mendapatkan dua keuntungan utama, yaitu perlindungan kesehatan dan tabungan.  Asuransi yang baik adalah asuransi dengan manfaat maksimal yaitu berlaku untuk sebanyak mungkin jenis penyakit kritis dan semudah mungkin cair saat diperlukan, dan tabungan investasi yang besar. Info lengkapnya bisa dipelajari di link http://www.sunlife.co.id

Siapapun tidak ingin sakit. Namun sakit adalah bagian dari kehidupan. Karena itu, diperlukan perlindungan berupa pencegahan sebelum sakit dan perlindungan perawatan di saat sakit.  Melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan pesan, mari lindungi kesehatan ibu.  


Ibu bekerja dan mengasuh anak, harus selalu sehat


Referensi :
http://www.sunlife.co.id

http://www.jatinangorku.com/tag/perempuan-lebih-rentan-terserang-penyakit-jantung

http://www.vemale.com/topik/penyakit-wanita/32410-mengapa-wanita-lebih-rentan-terkena-herpes.html

http://www.cleo.co.id/life.career/health.fitness/3.penyakit.rentan.bagi.wanita/001/011/244


Tulisan ini diikutkan dalam Sun Anugerah Caraka, Kompetisi Menulis Blogger Sun Life 2013 dan memenangkan Juara Hiburan (Juara ke 5).

Komentar

  1. semoga para ibu selalu ehat ya supaya bisa menjaga anak2nya :)

    BalasHapus
  2. Bagus rin, semoga para bapak membacanya °♧ȋȋ̊γ̲̣̣̥ÿ̲̣̣̣̥γ̥ɑ̤̥̈̊α̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊♧ biar lebih menjaga para istri

    BalasHapus

Posting Komentar