Percaya nggak percaya, ini teori hasil pengamatan selama bertahun-tahun, bahwa :
"Ketebalan PC berbanding terbalik dengan produktivitas penulis"
Saya hobi menulis.
Untungnya, sejarah kepenulisan saya tidak dimulai sejak jaman mesin ketik.
Ada yang masih ingat bentuknya?
Mesin ketik adalah alat berisi tombol-tombol huruf yang bisa mencetak tulisan secara manual. Pada masanya, mesin ketik meningkatkan produktivitas dari yang awalnya menulis dengan tangan. Sejak diciptakan tahun 1870, mesin ketik banyak digunakan oleh penulis profesional seperti penulis buku dan wartawan.
Benda ini adalah mesin tulis tanpa otak. Tidak bisa menyimpan file. Juga tidak bisa di edit. Jadi , tantangan buat penulis yang menggunakan mesin ketik adalah harus menulis dengan benar. Biasanya dibantu dengan membuat coret-coretan tangan terlebih dahulu. Soalnya jika salah alternatifnya ada 2, dihapus atau ketik ulang dari baris pertama. Eaaaa....
Kemudian saya mengenal komputer yang terdiri dari kotak CPU dan monitor yang ukurannya tebal. Peradaban penulis sangat terbantu dengan kehadiran komputer karena alat ini sudah bersifat digital, bisa menyimpan file sehingga mengurangi tumpukan kertas arsip.
Saya mulai menekuni hobi menulis sejak 2007 dengan modal berupa komputer pribadi. Kala itu dengan prosesor Intel Pentium 4. Dengan komputer ini saya lebih aktif menulis, lalu dicetak dan dikirim ke media massa atau lomba melalui pos. Maklum, internet belum semudah sekarang diakses.
Th. 2007-2010, menulis dengan PC + monitor super tebal hasilnya sekitar 20 tulisan per tahun di media dan lomba. Lumayan.
Walaupun hasrat menulis menggebu-gebu, tapi saya hanya bisa menulis di rumah. Saat kerja saya menggunakan komputer di kantor yang lebih modern, yaitu monitor tipis dan lebih lebar dengan prosessor lebih handal, plus internet.
Padahal, ide bisa datang kapan saja. Bisa saat nongkrong makan siang di kantin, atau saat jalan-jalan. Masalah lain misalnya saya dapat ide menulis saat di kantor dan menulis sebagian, tapi pengen melanjutkannya di komputer rumah. Maka si file terpaksa harus keluar masuk komputer kantor-rumah-kantor.
Kalau dilihat dari kacamata sekarang memang lebih ribet, karena perlu alat untuk memindahkan file. Saya tahu tuh rasanya menggunakat disket, CD hingga USB.
Menjawab keribetan ini, ilmuwan dunia menciptakan model komputer baru yang bisa dijinjing alias leptop. File tetap tersimpan di leptop dan bisa kita bawa kemana-mana, kerja bisa lebih sering, dari berbagai tempat.
Leptop yang saya pegang pertama adalah pinjaman kantor dengan berat sekitar 3 kg, ukuran lebar dan tebal. Ada peningkatan produkstivitas tentunya, saya bisa bawa pulang kerjaan kantor tanpa harus memindahkan file.
Tapi dasar sifatmengeluh ketidakpuasan manusia, ternyata membawa teknologi pada tingkat yang lebih baik. Yang tadinya sudah terbantu, muncul rasa malas. Leptopnya berat, besar pula! Malas ah bawa-bawa kemana-mana. Lagipula baterainya cepat habis, belum tentu ketemu colokan listrik di tempat umum. Hm, iya deh, butuh yang lebih tipis dan ringan ya. Plus baterainya tahan lama, cukup untuk dibawa berkelana sepanjang siang.
Akhirnya saya membeli netbook harga murah dari tabungan hasil menulis. Ringan, karena ukuran layar lebih kecil. Baterainya cukup tahan lama. Menulis jadi tambah sering. Apalagi sudah dilengkapi internet. Makin getol ikut lomba. Makin tipis, makin produktif. Beban menulis berkurang, ide makin kreatif dan makin enak dibaca. Laris manis....
2010-2013, menulis dengan netbook menghasilkan 40an karya per tahun di media, lomba dan blog. Terbukti kan, makin tipis PC nya saya bisa makin produktif menulis.
Tapi karena harganya murah, prosesor dan kapasitas memorinya juga pas-pasan. Hanya beberapa aplikasi standar yang boleh dipasang. Kalau keberatan memori bisa hang.
Begitu punya anak dan membawa ke daycare sebelum saya ke kantor, akhirnya mini netbook mulai jarang saya bawa. Soalnya berat kan gendong anak.
Sekarang anak sudah besar, saya bisa membawa leptop lagi. Tahun ini saya sangat aktif menulis. Tapi akhir-akhir ini, menulis saja tidak cukup. Harus kreatif plus bisa bikin desain sedikit-sedikit. Apalagi untuk lomba blog. Semakin banyak inovasi-inovasi karya. Kayakanya gak bisa kalau cuma mengandalkan netbook lama saya.
Nah, mulai deh melirik tabungan lagi. Kira-kira leptop apa yang cocok di budget tapi bisa memenuhi kebutuhan saya, yaitu tipis dan ringan (biar rajin nenteng kemana-mana), prosesor handal, dan fitur komplit.
Hasil googling, saya menemukan spesifikasi leptop impian di www.acerid.com. Langsung naksir sama Acer Aspire E1-432. Acer E Series tersebut berukuran 30% lebih tipis dibanding leptop sekelasnya dan 15% lebih ringan! Bobotnya sekitar 2,1 kg saja. Wah, bisa ditenteng kemana-mana sambil bawa anak nih, cocok buat saya.
Acer Aspire E1-432 menggunakan monitor LED berukuran 14” dengan resolusi 1366×768 px yang memadai untuk kebutuhan office basic, browsing, multimedia,bahkan untuk bermain game sekalipun .Jadi bisa memutar video HD dengan tampilan tajam. Wah, bisa nih untuk ikut menulis review film . Buat sesekali main game sebagai selingan mencari inspirasi menulis juga lebih baik tampilannya. Nah, untuk beban kerja yang berat itu kira-kira bakal lemot nggak ya? Nggak dong, karena Acer Aspire E1-432 menggunakan Intel Celeron 2955U ini mampu memberikan peningkatan performa yang signifikan. Mantap deh! Untuk keperluan mobile, daya tahan baterai kedua leptop tersebut sekitar 6 jam untuk konten multimedia dan 3-4 jam untuk main game. Nah, kalau cuma ngetik-ngetik saja bisa lebih lama dong...
Makin dilihat makin naksir deh...apalagi warna silvernya yang keren elegan. Mahal nggak ya? Sssst, ternyata harga Acer seri E ini gak setinggi yang kukira, yaitu sekitar 4,7 jutaan untuk Acer E1-432 dan 5,5 juta sampai 6,3 jutaan untuk Acer E1-470.
Modal segitu nggak rugi kalau setelah menggunakan Acer E1 saya bisa tambah produktif. Pengennya sih, dengan leptop ini bisa menulis plus desain tanpa hambatan, pengen mempercantik blog, dan pengen nulis buku.
See? Makin tipis makin produktif. Notebook tipis, Tulisan laris.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia."
"Ketebalan PC berbanding terbalik dengan produktivitas penulis"
Saya hobi menulis.
Untungnya, sejarah kepenulisan saya tidak dimulai sejak jaman mesin ketik.
Ada yang masih ingat bentuknya?
Mesin ketik adalah alat berisi tombol-tombol huruf yang bisa mencetak tulisan secara manual. Pada masanya, mesin ketik meningkatkan produktivitas dari yang awalnya menulis dengan tangan. Sejak diciptakan tahun 1870, mesin ketik banyak digunakan oleh penulis profesional seperti penulis buku dan wartawan.
Benda ini adalah mesin tulis tanpa otak. Tidak bisa menyimpan file. Juga tidak bisa di edit. Jadi , tantangan buat penulis yang menggunakan mesin ketik adalah harus menulis dengan benar. Biasanya dibantu dengan membuat coret-coretan tangan terlebih dahulu. Soalnya jika salah alternatifnya ada 2, dihapus atau ketik ulang dari baris pertama. Eaaaa....
Kemudian saya mengenal komputer yang terdiri dari kotak CPU dan monitor yang ukurannya tebal. Peradaban penulis sangat terbantu dengan kehadiran komputer karena alat ini sudah bersifat digital, bisa menyimpan file sehingga mengurangi tumpukan kertas arsip.
Saya mulai menekuni hobi menulis sejak 2007 dengan modal berupa komputer pribadi. Kala itu dengan prosesor Intel Pentium 4. Dengan komputer ini saya lebih aktif menulis, lalu dicetak dan dikirim ke media massa atau lomba melalui pos. Maklum, internet belum semudah sekarang diakses.
Th. 2007-2010, menulis dengan PC + monitor super tebal hasilnya sekitar 20 tulisan per tahun di media dan lomba. Lumayan.
Walaupun hasrat menulis menggebu-gebu, tapi saya hanya bisa menulis di rumah. Saat kerja saya menggunakan komputer di kantor yang lebih modern, yaitu monitor tipis dan lebih lebar dengan prosessor lebih handal, plus internet.
Padahal, ide bisa datang kapan saja. Bisa saat nongkrong makan siang di kantin, atau saat jalan-jalan. Masalah lain misalnya saya dapat ide menulis saat di kantor dan menulis sebagian, tapi pengen melanjutkannya di komputer rumah. Maka si file terpaksa harus keluar masuk komputer kantor-rumah-kantor.
Kalau dilihat dari kacamata sekarang memang lebih ribet, karena perlu alat untuk memindahkan file. Saya tahu tuh rasanya menggunakat disket, CD hingga USB.
Menjawab keribetan ini, ilmuwan dunia menciptakan model komputer baru yang bisa dijinjing alias leptop. File tetap tersimpan di leptop dan bisa kita bawa kemana-mana, kerja bisa lebih sering, dari berbagai tempat.
Leptop yang saya pegang pertama adalah pinjaman kantor dengan berat sekitar 3 kg, ukuran lebar dan tebal. Ada peningkatan produkstivitas tentunya, saya bisa bawa pulang kerjaan kantor tanpa harus memindahkan file.
Tapi dasar sifat
Akhirnya saya membeli netbook harga murah dari tabungan hasil menulis. Ringan, karena ukuran layar lebih kecil. Baterainya cukup tahan lama. Menulis jadi tambah sering. Apalagi sudah dilengkapi internet. Makin getol ikut lomba. Makin tipis, makin produktif. Beban menulis berkurang, ide makin kreatif dan makin enak dibaca. Laris manis....
2010-2013, menulis dengan netbook menghasilkan 40an karya per tahun di media, lomba dan blog. Terbukti kan, makin tipis PC nya saya bisa makin produktif menulis.
Tapi karena harganya murah, prosesor dan kapasitas memorinya juga pas-pasan. Hanya beberapa aplikasi standar yang boleh dipasang. Kalau keberatan memori bisa hang.
Begitu punya anak dan membawa ke daycare sebelum saya ke kantor, akhirnya mini netbook mulai jarang saya bawa. Soalnya berat kan gendong anak.
Sekarang anak sudah besar, saya bisa membawa leptop lagi. Tahun ini saya sangat aktif menulis. Tapi akhir-akhir ini, menulis saja tidak cukup. Harus kreatif plus bisa bikin desain sedikit-sedikit. Apalagi untuk lomba blog. Semakin banyak inovasi-inovasi karya. Kayakanya gak bisa kalau cuma mengandalkan netbook lama saya.
Nah, mulai deh melirik tabungan lagi. Kira-kira leptop apa yang cocok di budget tapi bisa memenuhi kebutuhan saya, yaitu tipis dan ringan (biar rajin nenteng kemana-mana), prosesor handal, dan fitur komplit.
Hasil googling, saya menemukan spesifikasi leptop impian di www.acerid.com. Langsung naksir sama Acer Aspire E1-432. Acer E Series tersebut berukuran 30% lebih tipis dibanding leptop sekelasnya dan 15% lebih ringan! Bobotnya sekitar 2,1 kg saja. Wah, bisa ditenteng kemana-mana sambil bawa anak nih, cocok buat saya.
Acer Aspire E1-432 menggunakan monitor LED berukuran 14” dengan resolusi 1366×768 px yang memadai untuk kebutuhan office basic, browsing, multimedia,bahkan untuk bermain game sekalipun .Jadi bisa memutar video HD dengan tampilan tajam. Wah, bisa nih untuk ikut menulis review film . Buat sesekali main game sebagai selingan mencari inspirasi menulis juga lebih baik tampilannya. Nah, untuk beban kerja yang berat itu kira-kira bakal lemot nggak ya? Nggak dong, karena Acer Aspire E1-432 menggunakan Intel Celeron 2955U ini mampu memberikan peningkatan performa yang signifikan. Mantap deh! Untuk keperluan mobile, daya tahan baterai kedua leptop tersebut sekitar 6 jam untuk konten multimedia dan 3-4 jam untuk main game. Nah, kalau cuma ngetik-ngetik saja bisa lebih lama dong...
Makin dilihat makin naksir deh...apalagi warna silvernya yang keren elegan. Mahal nggak ya? Sssst, ternyata harga Acer seri E ini gak setinggi yang kukira, yaitu sekitar 4,7 jutaan untuk Acer E1-432 dan 5,5 juta sampai 6,3 jutaan untuk Acer E1-470.
Modal segitu nggak rugi kalau setelah menggunakan Acer E1 saya bisa tambah produktif. Pengennya sih, dengan leptop ini bisa menulis plus desain tanpa hambatan, pengen mempercantik blog, dan pengen nulis buku.
See? Makin tipis makin produktif. Notebook tipis, Tulisan laris.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia."
Tajam dan dalam tulisannya Mbak Arin. Jawara lagi nih :D eh mampir di tulisan saya yang alakadarnya di sini
BalasHapushttp://sierrasavanna.blogspot.com/2013/10/travel-blogger-harus-punya-notebook-ini.html
Makasih udah mampir mak...ini tulisan yang spontan sebenarnya. Yang terpikir saat pengen leptop tipis hehe
HapusAlasan yang masuk akal Mak :)
BalasHapusSukses untuk kontesnya.
Thankyou....
Hapusmakin tipis makin enak dibawa ya mbk heheh..salam kenal ^^
BalasHapusBetullll
BalasHapusMak Murti, kalo nulis selalu aktual tajam teroercaya.. :)
BalasHapusHmm...kayak liputan 6 ya makkk ^_^
HapusWuih keren. Masih bisa foto sama mesin tik jaman jebot :D
BalasHapusPunya kantor tuhhh...masih kepake buat ngetik alamat
HapusHahaha keingetan dulu kalo ngetik pake mesin tik ya mak.. moga makin laris deh tulisannya... :D
BalasHapusMesti siap-siap tip ex makk haha
Hapusseru sekali liat gambar2nya mak... :) sukses ya mak..
BalasHapusHahaha...seseru ikutan lomba ini ^_^
Hapuswaa...saya jadi jiper bacanya..
BalasHapusitu mesin ketik, masih ada di kantor saya mak :D
btw, asal trenggalek yah? suami saya juga *mulai salah fokus*
Iya mak...sering dong main ke trenggalek?
HapusAaakk, selalu keren deh Mak Arin ini
BalasHapusTerimakasih mak Helda
HapusAii.... andeng-andeng (tahu lalat) di pipinya eye catching banget, deh. Sama persis seperti milikku. xixixi..... besar dan di pipi kanan.....
BalasHapusUps... malah OOT ya komentarnya.
Semoga sukses ngontesnya ya mbak. Laptop yang satu ini memang keren banget deh. pengen punya 1. Kalau bisa sih gratis...
Hihihi...tahi lalat bawa hoki itu maaak.. :)
Hapuswuiiiihhh...mak arin poto sama mesin tik... cakep mak tulisannya d^^b 2thumbs
BalasHapusDemi #30HariBlogChallenge ^_^
Hapuswah klo tipis bisa ratusan tulisan nich, jadi buku...:)
BalasHapusIyaaaa obsesi
Hapussemakin tipis semakin laris manis bersama e1-432...keren bangetttt
BalasHapusAcer, come to me ....hihihi
HapusKreatif banget sampe dibuat foto dan tulisan bubble, sukaaakkk
BalasHapusTerimakasiiih...^_^
HapusKeren bangettulisannya mak...
BalasHapusTrims ya...soalnya ide ygvdilempar juga menarik, suka nulisnya ;)
HapusWaaah..ada foto bareng mesin tik tua :D
BalasHapusBunyinya nggak kukuuu...tik..tik..tik...gredeeeg...!
HapusWah..ada mesin ketiknya :) Keren tulisannya, Mak...
BalasHapusSemoga sukses yaa ^_^
Terimakasih mak Inna. Sukses buatmu juga
Hapusselalu ada yang beda dengan postingan mbak Arin...sip deh.
BalasHapus*eh itu mesin ketiknya...hihihi
Semoga juri terpikat mesin ketikku #eh
Hapusaiiiih itu foto terakhirnya, lucuk maaak! hahahha ada muka imut2nya :D
BalasHapusJaman masih muda dulu ituuu
Hapushuwaa bagus, menarik, lengkap!
BalasHapuspadat berisi kayak badanku nih *salah fokus* hihi
sukses ya mbak ^_^
Waaah, pake yang tebal saja sudah produktif. Apalaagi kalau ganti notebook ini ya, Mba.
BalasHapusBTW, pingin yang warna kuniing ituu. :)
Moga menang ya, Mba. :)
Yg kuning itu udah lemot, sudah lama diajak berjuang. Sekarang lebih sering di lemari
HapusTak diragukan lah sang jawara lomba blog ini. Kewwweeennnn :D :D :D. Gak standar tapi topiknya dapet banget ;). Sembah sujud sama Bu Guru :D.
BalasHapusPerjuangan masih panjang Muridku...ayo semangat, siapa tau sponsor tergerak menambah jumlah hadiah karena tulisan kita keren-keren
Hapuswahahaha, itu mesin ketik, kenangan indah banget ya mak...
BalasHapusbikin jari kapalan, salah satu huruf, langsung buang kertas..>.<
sukses lombanya ya mak..:)
Serasa di kelurahan ya mak Winda hehehe
HapusGood Luck yah mak :)
BalasHapusThankyou mak Rahmah...^_^
HapusJadi tertarik si tipis yang bikin tulisan laris...*mulai lirik tabungan....
BalasHapusMurah mbak, gak usah lirik tabungan. Lirik suami saja hahaha
Hapuswakkakaa... ga nahaaan mesin tiknyaaa
BalasHapusBuruan kalo gak tahan...*hihihi
HapusCerita mengalir indah dan powerfull... Siap-siap menerima si Slim nih sepertinya.
BalasHapusAiiih, jadi Ge er. Yang penting even KEB sukses :)
Hapuswaaah keren tulisannya. semoga sukses ya ;)
BalasHapusTerimakasih mak Astuti, sukses buatmu juga
HapusHuwaa... mesin ketiknya jadul banget mak.... :)
BalasHapusJadi inget dulu, waktu saya belajar nulis pun saya pake mesin ketik hehehe
Aku belajar ngetik pas SMA. Kenal komputer pas kuliah
HapusSuka pose mbak sama Mesin ketik jadulnya, sukses ya maak..:)
BalasHapusHihihhi jadi malu ^_^
Hapuskalo aku suka sama pose mak-nya justru, :)
BalasHapusPantes ya..#tutupmuka
Hapusbener-bener deh tuh mesin ketik menarik perhatianku hahahaa... jadi ingat dulu waktu sekolah disuruh latiha ASDF JKL; :D begitu selesai belajar ngetik, besoknya jari-jari pake parem semua
BalasHapusTulisannya bagus banget mb Arin, as usual, semoga berjodoh dengan Acer impiannya.
Hahaha..paling capek kelingking kalo buatku
Hapuskalo dapet Acer tipisnya, nulis bukunya yang "tebel" ya, Jengg !!!
BalasHapus*implementasi teori berbanding terbalik* ^_^
Amiiiin...obsesi mak, pengen nulis buku tapi ngeblog jalan terus
Hapusmak arin..masih punya mesin tik jadul itu ya.....keren banget tulisannya....:)
BalasHapusEnggak...cuma minjem kok. Ngapain beli yg tebal dan berat hohohi
Hapuswoow... tulisannya mantap banget mak. Pantesan langganan juara... Btw nemu mesin ketik dimana mak sampai bisa mejeng disini :)
BalasHapusMesin tik kantor mak...
HapusJadi ingat dulu waktu praktek kerja di suruh ngetik form pajak. Padahal sudah hati-hati nulis supaya gak salah, eh begitu di cek, ada 1 huruf salah. Terpaksa deh ngulang. Ngulangnya sih gak masalah, di marahinnya itu lho hihi
BalasHapusHahaha..bener..bener...makin dimarahi makin grogi makin banyak salah...
HapusSelalu minder liat yang ini ihhhh kerennn
BalasHapusEeeeh, emak blogger gak boleh minder:)
BalasHapuswoooww tulisannya lengkap pake data pendukung diagram and ada mesin tik'nya...hehehehee....:)
BalasHapussalam kenal yaa...
mampir ke blog'ku yaa http://tranzilea.blogspot.com
Thankyou...sudah berkenan mampir
HapusJury visit. Terima kasih sudah berpartisipasi. :)
BalasHapus