Jelajah Digital di Mal Ambasador

"Ke Mal Ambasador saja, yuk!"

Ajak suami ketika saya sampaikan bahwa smartphone saya mendadak mati. Panik dong, smartphone lebih dari sekedar kebutuhan, melainkan gaya hidup!

"Di sana pusat gadget. Berbagai merk hp bonafid memiliki service outlet di sana, bukan kios servise abal-abal."

Minggu 9 November 2014 kami ke sana. Dari luar tampak struktur bangunan Mal yang kokoh. Jika dibandingkan mal-mal baru, mal Ambasador tidak terlalu besar. Tapi saya mendapatkan kesan elegant saat memasukinya.

Interior mal nyaman dengan sirkulasi udara yang baik. Mal 5 lantai ini memiliki atrium tengah memanjang yang membelah sisi kanan dan kiri pertokoan. Atrium ini menjadi sumber udara segar sekaligus sumber cahaya, karena di paling atas terdapat atap kaca.

Di lobi terpampang LCD raksasa, silih berganti iklan produk digital. Masih di area lobi, juga ada show room penjualan mobil dan rumah.

Mal Ambasador adalah tempat makan siang favorit para pekerja dari kompleks kantor di sekitar mal. Mau menu internasional dan nasional ada. Ada juga kafe di mana pengunjung dapat minum bersama teman atau kolega sambil bertransaksi bisnis.

Saya menaiki eskalator dan langsung menemui surga digital. Vendor-vendor ponsel kenamaan gegap gempita memasang iklan di sepanjang lorong. Suasana mal jadi tampak semarak.

Di lantai 4 saya menyambangi beberapa toko ponsel. Setelah menceritakan masalah yang terjadi pada smartphone saya, akhirnya diketahui bahwa baterainya sudah soak. Hm, tidak heran. Smartphone ini sudah setahun lebih usianya dan jam terbangnya tinggi. Setelah ganti bateri baru, tadaaa, smartphone langsung berfungsi. Usai membeli baterai, saya sejenak memilih-milih "baju" baru untuk smartphone saya.

Sebagai penggemar gadget, saya dan suami merasa dimanjakan di sini. Beberapa toko mengadakan promo besar-besaran untuk berbagai merk ponsel. Kami pun mampir tergiur untuk mencoba fitur dari gadget keluaran terbaru. Smartphone tersebut sudah bisa memotret teks di atas kertas putih dan kemudian diedit dengan stylusnya. Selain itu kameranya juga bisa untuk welfie alias selfie rame-rame dengan angel yang lebih luas. Saya-suami-pramuniaga berfoto bertiga. Hehehe, keren ya gadgetnya!

Jelajah digital pun berlanjut ke toko-toko kamera yang menggoda. Dari kamera yang unik, yang jadul (jaman dulu), sampai yang terbaru dan tercanggih.

Selain gadget, saya melihat-lihat toko buku, baju, sepatu dan aksesoris. Tadinya saya tidak berharap bertemu benda-benda berharga murah. Ternyata barang-barang di sini bervariasi menawarkan berkualitas bagus dengan harga cukup terjangkau. Murah tapi bukan murahan.

Mal Ambasador adalah salah satu mal yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land. Saya melihat adanya 3 aspek yaitu lifestyle, structure dan sustainabilty dalam perkembangan mal Ambasador.

Aspek lifestyle dan structure telah diceritakan di atas. Sedangkan sustainability terlihat dari bertahannya popularitas mal Ambasador di tengah munculnya pusat perbelanjaan baru. Tak lain sangat diuntungkan oleh lokasinya yang mudah dijangkau, berada tak jauh dari Lingkar Mega Kuningan, posisi strategis kawasan bisnis dan diplomasi di Jakarta. Nilai plus lainnya karena mal ini berdampingan dengan ITC Kuningan yang dikembangkan juga oleh Sinar Mas Land. Di bagian dalam terdapat penghubung antara Mal Ambasador dengan ITC Kuningan. Jadi tidak perlu pindah lokasi parkir kalau mau mengunjungi keduanya.

Sebuah hari yang menyenangkan di mal Ambasador.