Perkembangan ponsel menjadi smartphone dengan fitur kamera yang semakin canggih memudahkan kita untuk melakukan street photografi alias foto yang diambil sewaktu-waktu sambil jalan-jalan. Bagi blogger seperti saya, yang hobinya hampir menyamai pekerjaan jurnalis, perlu kamera yang sewaktu-waktu siap sedia digunakan. Plus yang bisa langsung upload buat di blog atau sekedar narsis.
Fotografi menggunakan smartphone menjadi sempalan bidang seni fotografi, kini dikenal sebagai Smartphonegraphy. Dengan kemampuan smartphone yang memiliki prosesor secepat komputer high-end dan kamera dengan sensor gambar yang kuat serta kemampuan membidik dengan ketajaman, membuat kamera DSLR mulai tersaingi. Kelebihan smartphonegraphy adalah tidak perlu menenteng kamera berat kemana-mana, bisa dilakukan dengan candid, dan bisa langsung unggah ke internet.
Menguasai smartphonegraphy sebenarnya bukan masalah seberapa mahal smartphone anda, tapi seberapa anda banyak mencoba dan melakukan trial & eror sehingga tahu fungsi optimal dari kamera smartphone.
Karena subyek foto dan ide bisa muncul dimanapun dan kapanpun, maka meninggalkan smartphone sesaat saja saat bepergiaan bisa membuat kita mati gaya. Iya nggak?
Sabtu, 21 Februari 2015 kemaren saya berkesempatan mengikuti Kelas Bogor, sebuah unit kegiatan dari Blogger Bogor. Acara dibuka oleh Indri Guli dari dari Kelas Bogor. Di susul pak Ibnu Maudi Chairi, Corporate Ecommerce Manager Padjadjaran Suite menyambut peserta. Dalam pertemuan hari ini mas Ready Hardiyatmoko @Readyshoots memberikan materi utama tentang dasar-dasar Smartphonegraphy.
foto @BloggerBogor |
Intinya dalam pengambilan gambar tidak berbeda dengan dasar fotografi pada umumnya. Smartphonegraphy bisa digunakan dalam bentuk foto jurnalistik, olah raga, iklan, model, fashion, cityscape dll. Pengambilan sebuah gambar perlu memperhatikan komposisi dasar, titik-titik dan garis serta bentuk-bentuk yang menjadi pembentuk sebuah foto. Tidak ada aturan baku, tapi membutuhkan kejelian mata dan kepekaan rasa sehingga menemukan komposisi yang pas. Dengan membuat foto sebanyak mungkin, memperhatikan foto-foto orang lain yang bagus, lalu membandingkan dengan foto karya sendiri lambat laun kepekaan akan terasah. Pelajari kenapa sebuah foto terlihat bagus, cari keunggulannya, poin interestnya dan kesimpulan dari adegan atau gambar yang terekam. Namun perlu diingat, dalam mencontoh karya orang lain, tetaplah menggali karakter sendiri, selera sendiri sehingga akan muncul karakter yang khas.
Mas Ready menyarankan untuk mencari info sebanyak mungkin tentang subyek foto sebelum hunting agar kita bisa eksplorasi sebanyak-banyaknya point of interest yang akan kita bidik. Sambil membuat konsep, perlu membayangkan (previsual) foto yang akan kita buat.
Tips smartphonegraphy dari Mas Ready nih..
1. Cari info sebanyak mungkin tentabg obyek
2. Buat konsep foto sambil melakukan previsual (membayangkan) seperti apa jadinya foto nanti.
3. Jangan meniru karya orang.
4. Percaya pada mata, pikiran dan hati masing-masing.
5. Pelajari kenapa sebuah foto tampak bagus, lalu buat dengan gaya sendiri.
6. Bawa smartphone kemana saja, pastikan fullpower agar siap sedia selalu. Ide dan obyek foto yang menarik bisa muncul kapan saja.
7. Buat foto sebanyak mungkin agar kemungkinan berhasil lebih banyak.
8. Terus belajar.
Pada akhir acara Kelas Bogor, ada pengumuman pemenang Lomba Blog Wisata Bogor. Saya salah satu pesertanya. Seluruh peserta lomba maju ke depan untuk menerima kupon diskon 50% ke Jungleland, The Jungle dan Jungle Fest. Sedangkan pemenang utama mendapatkan voucer menginap di Padjadjaran Suite. Alhamdulillah, voucer itu buat saya. Mingu depan bisa menginap di hotel mewah ini, yeaay!!
Rasanya belum puas ya mereguk ilmu smartphonegraphy. Yang diulas baru dasar-dasarnya banget. Mudah-mudahan di lain kesempatan dibahas tentang fitur-fitur kamera agar smartphone dapat digunakan optimal. Sayang kan beli smartphone mahal-mahal kalau hasil foto biasa aja.
Salah satu tujuan hadir dalam Kelas Bogor ini adalah jumpa komunitas Blogger Bogor. Belum banyak yang kenal. Kalau ada beberapa yang sudah kenal dari grup ibu-ibu dan emak-emak hehe..
Sebelum pulang peserta huntig foto dengan smartphone masing-masing di seputaran Padjadjaran Suite. Foto-foto tersebut dilombakan dan dinilai langsung oleh mas Ready dan sponsor AcerID. Ini foto-foto saya...
wah dapat ilmu fotographo ya mbak, pingin ikutan kemarin diajakin Melly tapi gak bisa
BalasHapusKabarnya ada lagi kelasnya bulan depan, tapi beda tema
Hapusmakasih tipsnya mak :)
BalasHapusSama-sama, tips dr mas Ready
HapusSelamaat mak Arin ^^
BalasHapusTerimakasih Mellyyyy
HapusTipsnya bermanfaat
BalasHapusIya, banget
HapusAh, coba event ini ada di Solo, aku bela-belain ikuuuuut..
BalasHapusIya tuh wajib, hpnya udah keren bingit, tinggal eksplore
HapusAsyik..Ada fotoku bareng mbak Arin mejeng disini. Next month ikkutan kelas Bogor lagi yuk! Kita belum sempat ngobrol2, Mbak..
BalasHapusAyukk..mau banget mba. Mudah2an lebih leluasa waktunya dan aku gak bawa buntut yang cepet2 ngajak pulang hehe
HapusSelamat menang lomba, mak Arin. Kalo kata temen biasanya smartphone yang bagus ada macronya. Bikin foto lebih cling. :D
BalasHapusTerimakasih mba Ila Rizky...
HapusIya, smartphone 4 jt ke atas rata-rata udah ada macro. Kemampuan tele/zoom nya juga lebih jauh. Ditunjang pixel yang sudah ada mencapai 20MP. Foto-foto macro/close up ga perlu DSLR lagi.
Terimakasih mba Ila Rizky...
HapusIya, smartphone 4 jt ke atas rata-rata udah ada macro. Kemampuan tele/zoom nya juga lebih jauh. Ditunjang pixel yang sudah ada mencapai 20MP. Foto-foto macro/close up ga perlu DSLR lagi.
Terimakasih mba Ila Rizky...
HapusIya, smartphone 4 jt ke atas rata-rata udah ada macro. Kemampuan tele/zoom nya juga lebih jauh. Ditunjang pixel yang sudah ada mencapai 20MP. Foto-foto macro/close up ga perlu DSLR lagi.
Kelas yang bermanfaat sekali...
BalasHapusmemang perlu yang seperti itu ya..
salam
beruntung sekali bisa ikut acara beginian
BalasHapus