Kenapa anak kecil itu cepat pintar?
Bertanya itu perlu.
Dalam berbagai kasus orang dewasa, bertanya itu bisa menghindarkan dari sok tahu dan buruk sangka. Pernah suatu ketika saya janjian dengan teman di suatu tempat. Dia menyebutkan sebuah tempat, "Ketemuan di cafe A yuk!" Saya mengiyakan. Ternyata sampai waktu yang dijanjikan dia tidak datang. Saya pun kesal dan mengira dia ingkar janji. Setelah setengah jam menunggu, saya telpon dia. Rupanya kami miskomunikasi. Yang dimaksudnya adalah Cafe A di cabang jalan Pajajaran. Saya malah mengira Cafe A di cabang jalan Sudirman. Menyesal deh, merasa sok tahu tanpa klarifikasi lebih lanjut dan menyesal telah buruk sangka pada teman sendiri.
Itu baru sebagian kecil dari pengalaman malas bertanya. Tersesat karena malas bertanya lebih sering lagi saya alami. Misalnya saat mudik. Kadang kala petunjuk jalan tidak cukup memadai. Apalagi kalau melalui jalan alternatif di pinggiran kota. Bertanya adalah cara paling memudahkan. Bisa bertanya pada penduduk di sekitar lokasi. Jika tidak ada, bisa bertanya pada google map. Di era digital ini, bertanya pada aplikasi berbasis internet menjadi cara yang paling disukai. Informasi internet sudah sangat banyak. Tapi ingat, bertanya di internet juga harus pada website yang tepat agar tidak salah informasi.
Malu bertanya = gelap.
TV dan AC pun dimatikan. Saya suruh anak-anak segera tidur. Dalam kegelapan saya hanya bisa main handphone. Untung baterai handphone sudah terisi penuh. Iseng-iseng saya lihat-lihat twitter. Saya ingat pernah menemukan informasi tentang #AskBNI ini. Saya cari lagi infonya.
Tak lama kemudian muncul jawaban otomatis dari sistem twitter BNI berisi petunjuk pembelian token dengan cara sms banking. Memang, sejak buka rekening saya sudah menggunakan fitur sms banking. Akhirnya saya berhasil membeli token listrik mengikuti petunjuk hasil #AskBNI tadi. Happy ending, listrik rumah saya kembali menyala! Habis bertanya terbitlah terang!
Padahal anak kecil itu belum banyak tahu segala hal. Selain karena daya serap otaknya seperti spons, anak kecil belum punya malu untuk bertanya ini itu. Iya kan?
Anak saya seperti rata-rata anak kecil lainnya, semua hal ditanyakan. Bahkan untuk satu hal yang sama, bisa ditanyakan berulang-ulang. Dan kalau belum puas dengan jawabannya dia akan bertanya terus dan terus. Untungnya anak kecil belum tumbuh rasa malunya.
Begitu tumbuh dewasa, perlahan punya rasa malu. Sayangnya, termasuk rasa malu untuk bertanya. Padahal kenapa harus malu bertanya? Bukankah bertanya itu tidak salah?
Entah darimana datangnya rasa malu untuk bertanya. Mungkin karena takut mengganggu? Atau takut dianggap bodoh? Hm, enggak dong, bertanya itu bukan karena tidak bisa atau bodoh. Duh, paradigma ini harus diubah. Bertanya itu adalah bentuk usaha ingin tahu. Kalau sudah pernah ditanyakan berulang, ya tidak apa-apa. Lebih baik bertanya daripada sok tahu. Lebih baik bertanya daripada salah langkah.
Anak saya seperti rata-rata anak kecil lainnya, semua hal ditanyakan. Bahkan untuk satu hal yang sama, bisa ditanyakan berulang-ulang. Dan kalau belum puas dengan jawabannya dia akan bertanya terus dan terus. Untungnya anak kecil belum tumbuh rasa malunya.
Begitu tumbuh dewasa, perlahan punya rasa malu. Sayangnya, termasuk rasa malu untuk bertanya. Padahal kenapa harus malu bertanya? Bukankah bertanya itu tidak salah?
Entah darimana datangnya rasa malu untuk bertanya. Mungkin karena takut mengganggu? Atau takut dianggap bodoh? Hm, enggak dong, bertanya itu bukan karena tidak bisa atau bodoh. Duh, paradigma ini harus diubah. Bertanya itu adalah bentuk usaha ingin tahu. Kalau sudah pernah ditanyakan berulang, ya tidak apa-apa. Lebih baik bertanya daripada sok tahu. Lebih baik bertanya daripada salah langkah.
Bertanya itu perlu.
Dalam berbagai kasus orang dewasa, bertanya itu bisa menghindarkan dari sok tahu dan buruk sangka. Pernah suatu ketika saya janjian dengan teman di suatu tempat. Dia menyebutkan sebuah tempat, "Ketemuan di cafe A yuk!" Saya mengiyakan. Ternyata sampai waktu yang dijanjikan dia tidak datang. Saya pun kesal dan mengira dia ingkar janji. Setelah setengah jam menunggu, saya telpon dia. Rupanya kami miskomunikasi. Yang dimaksudnya adalah Cafe A di cabang jalan Pajajaran. Saya malah mengira Cafe A di cabang jalan Sudirman. Menyesal deh, merasa sok tahu tanpa klarifikasi lebih lanjut dan menyesal telah buruk sangka pada teman sendiri.
Itu baru sebagian kecil dari pengalaman malas bertanya. Tersesat karena malas bertanya lebih sering lagi saya alami. Misalnya saat mudik. Kadang kala petunjuk jalan tidak cukup memadai. Apalagi kalau melalui jalan alternatif di pinggiran kota. Bertanya adalah cara paling memudahkan. Bisa bertanya pada penduduk di sekitar lokasi. Jika tidak ada, bisa bertanya pada google map. Di era digital ini, bertanya pada aplikasi berbasis internet menjadi cara yang paling disukai. Informasi internet sudah sangat banyak. Tapi ingat, bertanya di internet juga harus pada website yang tepat agar tidak salah informasi.
Malu bertanya = gelap.
Pengalaman saya seminggu lalu juga menunjukkan betapa naifnya saya gara-gara malas bertanya. Malam hari, tiba-tiba terdengar bunyi "tit...tit..." dari arah meteran listrik. Waduh, rupanya alarm tanda kwH listrik sudah menipis dan sebentar lagi bakal habis. Segeralah saya ke warung di sebelah rumah untuk beli token listrik. Ternyata warungnya tutup. Saya mencoba ke warung lain yang agak jauh. Sampai di sana ternyata tokennya sedang habis. Semakin panik saya mencari tempat beli token. Malam begini warung-warung sudah pada tutup.
Akhirnya saya pasrah dan pulang ke rumah. Setibanya di rumah, suasana gelap. Suami saya sengaja mematikan sebagian besar lampu rumah dan alat listrik. Hanya satu lampu teras yang dinyalakan. Malam itu hidup kami serasa kembali ke jaman batu. Semoga lampu teras bertahan menyala sampai esok pagi.
Akhirnya saya pasrah dan pulang ke rumah. Setibanya di rumah, suasana gelap. Suami saya sengaja mematikan sebagian besar lampu rumah dan alat listrik. Hanya satu lampu teras yang dinyalakan. Malam itu hidup kami serasa kembali ke jaman batu. Semoga lampu teras bertahan menyala sampai esok pagi.
TV dan AC pun dimatikan. Saya suruh anak-anak segera tidur. Dalam kegelapan saya hanya bisa main handphone. Untung baterai handphone sudah terisi penuh. Iseng-iseng saya lihat-lihat twitter. Saya ingat pernah menemukan informasi tentang #AskBNI ini. Saya cari lagi infonya.
Lihat kan bagian yang menarik?
Yup, ada pilihan #TokenPLN .
Serius, saya baru tahu kalau bisa beli token listrik dari BNI. Dan waktu itu saya belum tahu caranya.
Maka tanyalah pada BNI.
Yup, ada pilihan #TokenPLN .
Serius, saya baru tahu kalau bisa beli token listrik dari BNI. Dan waktu itu saya belum tahu caranya.
Maka tanyalah pada BNI.
Caranya, dengan mengirim direct message ke twitter @BNI46 dan ketik: #AskBNI #TokenListrik .
Tak lama kemudian muncul jawaban otomatis dari sistem twitter BNI berisi petunjuk pembelian token dengan cara sms banking. Memang, sejak buka rekening saya sudah menggunakan fitur sms banking. Akhirnya saya berhasil membeli token listrik mengikuti petunjuk hasil #AskBNI tadi. Happy ending, listrik rumah saya kembali menyala! Habis bertanya terbitlah terang!
Rupa-rupa manfaat bertanya yang terbukti mampu menyelamatkan situasi. Budaya mau bertanya selayaknya digalakkan. Peribahasa "Malu bertanya sesat dijalan" adalah benar adanya menurut cerita pengalaman banyak orang. Karena itu BNI 46 ingin mengubahnya menjadi "Mau bertanya nggak sesat di jalan" dengan aplikasi #AskBNI di twitter @BNI46.
Dalam gambar di atas terlihat banyak pilihan yang bisa kita tanyakan dalam #AskBNI . Bisa tanya cara pembukaan rekening Taplus, cara pembayaran passport, cara blokir ATM, cara debit online, tindakan ketika buku tabungan hilang, lokasi ATM di Singapore, New York, London dan Hongkong, serta berbagai aktivitas banking lainnya.
Penasaran dengan jawaban #AskBNI lainnya, akhirnya saya coba satu per satu. Saya pun mendapatkan jawaban sesuai pertanyaan yang saya ajukan. Jawabannya bersifat singkat, padat dan jelas. Minimal, dari jawaban #AskBNI kita tahu langkah awal untuk melakukan tindakan perbankan yang kita perlukan. Fitur #AskBNI ini ibaratkan pertolongan pertama saat tidak tahu, jika ingin tahu lebih lanjut, kita bisa mengunjungi customer service di kantor BNI atau telepon ke BNI call center. Sesuai fungsinya sebagai pertolongan pertama, sejauh ini #AskBNI sangat membantu.
Manfaat Aplikasi #AskBNI ini menurut saya adalah :
Manfaat Aplikasi #AskBNI ini menurut saya adalah :
- Menghemat waktu dan kuota untuk browsing. Bagi yang hanya langganan paket social media, tidak bisa browsing dari hp, #AskBNI sangat membantu.
- Menghemat waktu karena tidak harus selalu datang ke customer service.
- Mendapatkan jawaban yang tepat dari akun resmi BNI
- Mendapatkan informasi yang mudah dipahami, singkat dan jelas tentang aktivitas perbankan BNI.
- Meyakinkan kita tentang kemudahan layanan BNI
Jadi sekarang, saya simpan foto #AskBNI dalam galeri favorit di handphone. Agar jika sewaktu-waktu ingin bertanya, tinggal DM @BNI46 saja. Mari budayakan mau bertanya. Mau bertanya, terbitlah terang!
wah mantap jadi nambah pengetahuan nih
BalasHapuskunjungi juga ya dan ditunggu jejaknya disini
http://feridi.blog.upi.edu/2015/12/29/malu-bertanya-sesat-di-jalan-mau-bertanya-hanya-di-askbni-yang-menjawab/
Ok..tunggu kunjungan balikku
HapusBisa nanya jodoh ngga #eh
BalasHapusBisaaaaa...jodoh itu mendekat kalau tabungan BNI makin banyak hahahaha
HapusAsyik banget ya AskBNI bisa nanya apa saja.mantap
BalasHapusMembantu banget untuk pertolongan pertama saat ingin bertanya
HapusUntung ya ada AskBNI jadi terang, tenang,senang :)
BalasHapusMba Murt udah bikinkan anggita taplus anak belum? Asa sudah lho...#pamer hihihi
HapusBener mba menghemat waktu, begitu kirim DM, kira2 10 detik langsung dijawab.
BalasHapusJadi ketagihan nanya-nanya ini itu
HapusAnak kecil berhenti bertanya karena dimarahin, jadinya kapok..
BalasHapusPas banget ya momennya lagi gelap2an di rumah terus ada BNI
Begitulah adanya, kejadian nyata suatu ketika...*puitis* Untungnya hobi pegang handphone terus..jadi langsung nemu #AskBNI
HapusWuih para jawara lomba turun gunung semua nih
BalasHapusFitur #AskBNI ini memang lengkap ya, keren inovasinya Bank satu ini
Terpercaya, keren pula :)
Hapusjangan malas bertanya, kalo malas nanti gak dapet jawaban hehe, asaaa masih jadi model mama, yukkk kita tanya ramai2 ke BNI pake #AskBNI
BalasHapusAsa makin luwes bergaya dan nagih minta difoto hahaha
Hapusaihhh tulisannya komplit bangeettt...emang Mbak Arin selalu keren kalo nulis..
BalasHapusaku aja baru tauuu loh info ini, padahal udah 20 thn jadi nasabah BNI . Thx mbak.. ;)
Ambu nabung di BNI spesial buat bisnis catering kaaan? biar pelanggan gampang transfernya juga dari ATM bersama
HapusMak mau tanya.. kira-kira beli kelihaianmu dimana.. eh. Hehehhe
BalasHapusCoba #AskBNI ;))
HapusEnak sekarang bank banyak memanfaatkan fitur via internet utk menjangkau pelanggannya
BalasHapusIya mba, udah gitu twitternya aktif banget. Suka deh
HapusAku jadi nasabah BNI sejak tahun 1997 yang lalu.. Saat ini ada aplikasi #AskBNI ya yang memudahkan dan memanjakan nasabahnya..
BalasHapusOh..hampir samaan kita mbak...pasti pas mau kuliah ya buka Tabungan BNI.ketahuan angkatan berapa hihihi
Hapuswah mbak beragam ya pengalamannya. #askbni cepat tanggap, sepertinya adminnya ga tidur hehe.
BalasHapusmampir mbak di blog baru saya
Untuk #AskBNI sepertinya dijawab oleh sistem yang disematkan pada fitur DM twitter. Kurang tau juga sih..coba tanya mimin BNI untuk lebih jelas :)
Hapus#askbni memudahkan dan sangat membantu yaa
BalasHapusMembantu mbak..biar nggak tebak-tebak. Biasanya saya main tebak kode sms banking hihihi..salah muluw.
HapusDM #AskBNI dalam hitungan detik, langsung dijawab.
BalasHapusBetul. Praktis nggak perlu ke web.
HapusIya anak kecil kalau nggak tanya bisa2 nggak tahu apa2 ya...BNI oke nih fitur terbarunya
BalasHapusBerkaca pada filosofi anak bertanya :)
HapusPengalamannya sangat menarik. Ketika pertanyaan terjawab memang terbuka penyelesaian masalah. Smoga sukses. Mampir jg ya. https://berbagikata.wordpress.com/2016/02/02/jangan-takut-dan-malu-bertanya/
BalasHapusTerimakasih, nanti saya mampir
HapusMakin cerdas ya mba si Asa, Makin kritis.. Anak anak kalau kepengen tau banyak banget nanya nya
BalasHapusAsa pinterrr banget kalau nanya. Ceriwis habis..m
Hapusabis ini mau banyak nanya ah, biar pinter hehe..
BalasHapusbni emang kece bgd, jd pgn jd nasabanya :)
Oh belum nasabah? Gampang kok prosedurnya
HapusMau ikut Ask =BNI bayar pajak ahhh
BalasHapusCoba...yuĆ¹uuk...
Hapusaku nasabah,,sejak masuk IPB
BalasHapusSama dong...
HapusSepertinya langkah BNI tepat mbk, menyasar segmen anak uda yg doyan sosmed ya
BalasHapusAnak muda dan emak2 yang doyan online hihihi
Hapusnaaah.. aroma menang kayaknya kecium lagi disini.
BalasHapusassseeek karena #AskBNI terbitlah terang, ehh psst kalau Token kehabisan bisa juga #AskDwi karena jualan :D
BalasHapus