Seminar PERGIZI (foto dari @Pergizi) |
Sebuah undangan via email saya terima Januari lalu. Undangan dari Mba Dewi, Nutrisi Bangsa, yang intinya mau mengundang Agrianita dalam karnaval gizi di Jakarta. Sayangnya karena teman-teman Agrianita belum siap, saya sampaikan kalau kami tidak bisa hadir. Terus, saya bilang kalau di Bogor ada grup Asinan blogger yang mudah untuk datang sekiranya ada acara-acara di Bogor. "Ah, iya..bulan februari akan ada acara di Bogor, nanti kukabari lagi ya mba," kata mba Dewi. Begitulah gayung bersambut.
Singkat kata, 10 februari 2016 Asinan Blogger hadir di acara Seminar Gizi di Kampus IPB Dramaga. Yaelah, ini sudah pasti saya hadir, tinggal mlipir sedikit dari ruangan kantor saya. Masih satu gedung di Fakultas Pertanian IPB.
Seminar kali ini bertema "Mewujudkan Gizi Seimbang Menuju Bangsa Sehat Berprestasi", diselenggarakan PERGIZI PANGAN INDONESIA. Ada 2 sesi presentasi, yang terus terang bahasannya lumayan berat. Seperti kembali ke bangku kuliah lagi. Sesuai namanya, Seminar Ilmiah Populer.
Hadir sebagai pembicara adalah Dr Anung Sugihantomo (Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes), Dr Camalia Wilayat (Kadin Kesehatan Kab. Bogor) Prof Hardinsyah (PERRGIZI Pangan) Prof Ratu Ayu Dewi Sartika (Univ. Indonesia) dan Dr Basuki Budiman (Ketua Jurnal Penelitian Gizi).
Prof Hardinsyah memaparkan pentingnya pangan hewani, buah dan sayur dalam komposisi seimbang. Panduan gizi seimbang (Kemenkes 2015) mengajurkan setiap remaja dan dewasa mengonsumsi 2-4 porsi (100-200 gr) pangan hewani, 3-4 porsi (300-400 gr) sayur dan 2-3 porsi (100-150) buah setiap hari guna memenuhi kebutuhan protein, vitamin dan mineral.
Prof Hardinsyah sangat interaktif dalam menyampaikan materi. Beliau sangat aktif di twitter @Hardin_IPB dan banyak menulis di web, juga sering tampil di TV. Jadi komunikatif dan enak dengarnya. Yang saya ingat, bahwa fenomena di masyarakat bahwa anggaran yang digunakan belanja untuk rokok berada di atas anggaran belanja buah dan sayur. *Sedih*.
Oiya, fakta yang baru saya tahu adalah manfaat ikan sebagai pengurang resiko depresi. Waaah, cocok nih buat kita yang selalu dikejar deadline. Ngemil ikan yooook...
Presentasi menarik lainnya dari Prof Dr dr. Ratna Juwita Hatma, MPH bahwa resiko penyakit tak menular dapat dikurangi dengan manajemen pangan dan gizi. Nah, ini kasus yang banyak ditemui. Di saat sebagian masyarakat kurang gizi, di sisi lain banyak yang obesitas. Dampak lanjutannya adalah munculnya penyakit tak menular seperti diabetes, jantung koroner, hipertensi dan kanker.
Seminar kali ini bertema "Mewujudkan Gizi Seimbang Menuju Bangsa Sehat Berprestasi", diselenggarakan PERGIZI PANGAN INDONESIA. Ada 2 sesi presentasi, yang terus terang bahasannya lumayan berat. Seperti kembali ke bangku kuliah lagi. Sesuai namanya, Seminar Ilmiah Populer.
Hadir sebagai pembicara adalah Dr Anung Sugihantomo (Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes), Dr Camalia Wilayat (Kadin Kesehatan Kab. Bogor) Prof Hardinsyah (PERRGIZI Pangan) Prof Ratu Ayu Dewi Sartika (Univ. Indonesia) dan Dr Basuki Budiman (Ketua Jurnal Penelitian Gizi).
Prof Hardinsyah memaparkan pentingnya pangan hewani, buah dan sayur dalam komposisi seimbang. Panduan gizi seimbang (Kemenkes 2015) mengajurkan setiap remaja dan dewasa mengonsumsi 2-4 porsi (100-200 gr) pangan hewani, 3-4 porsi (300-400 gr) sayur dan 2-3 porsi (100-150) buah setiap hari guna memenuhi kebutuhan protein, vitamin dan mineral.
Prof Hardinsyah sangat interaktif dalam menyampaikan materi. Beliau sangat aktif di twitter @Hardin_IPB dan banyak menulis di web, juga sering tampil di TV. Jadi komunikatif dan enak dengarnya. Yang saya ingat, bahwa fenomena di masyarakat bahwa anggaran yang digunakan belanja untuk rokok berada di atas anggaran belanja buah dan sayur. *Sedih*.
Oiya, fakta yang baru saya tahu adalah manfaat ikan sebagai pengurang resiko depresi. Waaah, cocok nih buat kita yang selalu dikejar deadline. Ngemil ikan yooook...
Presentasi menarik lainnya dari Prof Dr dr. Ratna Juwita Hatma, MPH bahwa resiko penyakit tak menular dapat dikurangi dengan manajemen pangan dan gizi. Nah, ini kasus yang banyak ditemui. Di saat sebagian masyarakat kurang gizi, di sisi lain banyak yang obesitas. Dampak lanjutannya adalah munculnya penyakit tak menular seperti diabetes, jantung koroner, hipertensi dan kanker.
Terakhir, Dr Basuki Budiman menyampaikan hubungan gizi untuk kecerdasan. Beliau menyampaikan dengan bahasa ilmiah banget, jadi pas sesi ini saya mengantuk. *maaf*. Inti materinya bahwa unsur mikro seperti iodium dan asam folat berperan dalam kerja otak. Panjang deh penjelasannya.
Jika ingin tau gizi lebih banyak, silakan kunjungi website atau twitter @PERGIZI dan @Nutrisi_Bangsa
Di akhir seminar, diumumkan 5 pemenang livetweet. Dan 4 diantaranya adalah Asinan Blogger yeeay! Hadiahnya lumayan buat beli sembako perbaikan gizi.
Belum puas kangen-kangenan Asinan blogger lanjut foto-foto di kampus dan makan mi ayam.
Pemenang live tweet (foto : Evrina) |
Asinan Blogger (foto: Evrina) |
lagi nungguin mie ayam niiih... |
Seminar dengan tema menarik, dan itu foto terakhir lagi nunggu mie ayam dimana mba?
BalasHapus